Pembalap tim Nissan E Dams Sebastian Buemi memacu mobilnya saat sesi uji coba lintasan (shakedown) Jakarta E-Prix 2022 di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Jumat (3/6/2022). Sejumlah pembalap Formula E | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Jakarta

Keuntungan Formula E Belum Dihitung

Fraksi PDIP DPRD DKI meminta audit keuntungan penyelenggaraan Formula E.

JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum menghitung aspek keuntungan yang didapatkan dalam penyelenggaraan Formula E di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan, masalah itu sebaiknya ditanyakan langsung kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara di lapangan.

Meski demikian, Riza meminta semua pihak menunggu penghitungan dampak ekonomi terkait perhelatan balapan mobil listrik level internasional tersebut. "Belum (dihitung)," kata Riza saat ditemui awak media di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (16/6).

Riza meminta publik agar bersabar, mengingat balapan Formula E baru berlalu sekitar 12 hari lalu. Hanya saja, PT Jakpro hingga kini belum menanggapi pertanyaan tentang dampak ekonomi yang dihasilkan dari gelaran Formula E.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta optimistis ajang balap mobil listrik mampu mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Ibu Kota. "Kegiatan Formula E ini meningkatkan kunjungan wisatawan," kata Kepala Disparekraf DKI Andhika Permata.

Menurut dia, yang paling nyata merasakan sisi positif Formula E adalah industri perhotelan di Jakarta. Meski demikian, Andhika belum mendapatkan data detail penambahan tingkat hunian hotel setelah berlangsungnya balapan Formula E.

Anggota Komisi B DPRD DKI Gilbert Simanjuntak mengkritik klaim Pemprov DKI yang seolah memberi kesan pelaksanaan Formula E berjalan sukses. Karena itu, ia meminta ada lembaga independen agar melakukan audit untuk mengukur tingkat kesuksesan lomba balap mobil listrik itu. "Perhelatan diklaim sukses tanpa data dan terkesan menutupi permasalahan yang ada," kata politikus PDIP tersebut.

Menurut Gilbert, masalah utama anggaran yang besar dari commitment fee senilai Rp 560 miliar untuk perhelatan selama tiga tahun seakan ditutup-tutupi. Padahal, dia menyebut, esensi dari persoalan yang muncul sejak penandatanganan keikutsertaan Jakarta sebagai tuan rumah Formula E di New York pada 2019 belum terpecahkan. Gilbert menganggap, penggunaan APBD DKI untuk mengadakan balapan mobil listrik harus diaudit secara menyeluruh.

"Tanpa ada perencanaan pengeluaran commitment fee, memaksakan di Monas tanpa perencanaan dan mengerti aturan dan akhirnya memaksakan asal terlaksana di atas tanah rawa untuk perhelatan Formula E yang hanya sekali di Ancol," ujar Gilbert.

Dia mendesak agar Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan berani menjawab rasa penasaran publik terkait data penyelenggaraan Formula E. Gilbert ingin agar Anies memaparkan data valid apakah balapan itu benar sukses atau hanya sekadar klaim sepihak semata.

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) berbincang dengan Chief Competition Officer Formula E (E-Prix) Alberto Longo (kiri) usai meninjau sesi uji coba lintasan (shakedown) Jakarta E-Prix 2022 di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Jumat (3/6/2022). Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Gubernur Anies Rasyid Baswedan sempat melontarkan candaan dengan meminta maaf atas penyelenggaraan Formula E yang dianggap mengecewakan. Menurut dia, orang-orang yang pesimistis sangat kecewa karena Formula E bisa terselenggara dengan baik.

Jakarta E-Prix 2022 mendapatkan publikasi yang luas karena diliput 300 media, baik dalam dan luar negeri. Balapan Formula E juga disiarkan langsung di 150 negara. Panitia mencatat sekitar 60 ribu penonton hadir, yang terdiri atas 22 ribu penonton hadir di tribun sirkuit dan sisanya membeli tiket kelas festival yang hanya bisa menonton dari layar di kawasan Ancol.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by JAKPRO GROUP (jakprogroup)

Co-Founder Formula E Alberto Longo menilai, antusiasme publik yang terlihat mendatangi Sirkuit Ancol menandakan balapan di Jakarta sebagai salah satu seri paling sukses di dunia. Dia pun mengusulkan pada 2023, balapan Formula E di Jakarta bisa berlangsung dua seri.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjamin, balapan Formula E di Jakarta pasti membawa dampak ekonomi besar dibandingkan investasi yang dikeluarkan pemerintah. Dia pun menyinggung dampak ekonomi yang ditimbulkan balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika pada medio Maret 2022. Pemerintah mengucurkan anggaran Rp 2,7 triliun untuk membangun sirkuit yang berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tersebut.

Setelah melalui kajian Kemenparekraf, dia melanjutkan, ajang MotoGP Mandalika 2022 sukses besar karena menghasilkan nilai tambahan Rp 4,5 triliun bagi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan 1 2022 sebesar 7,76 persen yang di atas nasional sebesar 5,01 persen.

Sandi pun yakin Formula E juga berdampak lebih besar daripada pengeluaran yang dilakukan Pemprov DKI. "Insya Allah, ajang Formula E di Jakarta juga akan berdampak luas untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata mantan wakil gubernur DKI itu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ganda Putra Tetap Andalan

Ada delapan pasangan tuan rumah yang tampil di Indonesia Terbuka sehingga pertemuan mereka sejak babak awal tidak bisa dihindari.

SELENGKAPNYA

Disiplinkan Lagi Prokes

Seluruh pemda diminta mempersiapkan layanan kesehatan menghadapi potensi lonjakan kasus.

SELENGKAPNYA

Mendag Kaget Harga Bahan Pokok Naik

Zulkifli mengkaji kemungkinan pengemasan minyak goreng curah dengan kemasan sederhana.

SELENGKAPNYA