JAKARTA,19/5 - RUPS BANK BTN. Nasabah melintas di Hall Bank BTN Cabang Harmoni, Jakarta, Kamis (19/5). Dalam RUPS Bank BTN Tbk memutuskan pembagian dividen sebesar 30 persen dari laba bersih atau sekitar Rp 274,5 miliar dari total laba Rp 915 miliar. | Republika

Ekonomi

BTN Dongkrak Sektor Perumahan Nasional

BTN juga mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp 274,83 triliun.

JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyumbang peroleh laba bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melesat hingga 1.000 persen pada 2021. Kinerja positif bank pelat merah tersebut juga turut memberikan angin segar ke sektor perumahan yang memiliki multiplier effect ke 174 sektor lainnya. 

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, di tengah gelombang pandemi yang belum mereda pada 2021, capaian kinerja positif tersebut juga didorong efisiensi dan transformasi yang dilakukan perseroan sejalan dengan arahan Kementerian BUMN. "Tidak hanya laba bersih, sebagai pemimpin pasar sektor kredit perumahan, kinerja positif yang BTN lakukan juga ikut mendongkrak sektor perumahan yang memiliki dampak ganda ke 174 sektor turunan lain," kata Haru di Jakarta, Senin (13/6).

Sepanjang 2021, emiten perbankan dengan kode saham BBTN ini mencatatkan raihan laba bersih sebesar Rp 2,37 triliun atau naik 48,30 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Di tengah pandemi, BTN juga mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp 274,83 triliun atau naik 5,66 persen yoy. 

“Kredit sektor perumahan masih mendominasi portofolio kredit atau sebesar 89,08 persen. Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pun tercatat menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 8,25 persen yoy dari Rp 120,72 triliun pada 2020 menjadi Rp 130,68 triliun pada 2021,” ujar Haru.

Kemudian, produk kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi, perseroan menawarkan uang muka ringan dari satu persen, suku bunga tetap lima persen, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp 4 juta, serta bebas premi asuransi dan pajak pertambahan nilai (PPN). 

BTN juga terus menggelar transformasi, baik dari sisi digital, bisnis proses, hingga kantor cabang. Dari sisi digital, misalnya, perseroan terus memoles produk digital banking, mulai dari BTN Mobile Banking, BTN Cash Management, e-Mitra BTN, BTN Properti, hingga rumahmurahbtn. 

Dari sisi bisnis proses, BTN membentuk pusat khusus kredit konsumer dan komersial agar lebih efisien. Selain itu, BTN juga fokus melakukan transformasi kantor cabang yang memprioritaskan penjualan dan pelayanan. 

“Transformasi tersebut tidak hanya sukses meningkatkan perolehan laba bersih BTN, tapi juga meningkatkan efisiensi. Biaya dana BBTN, misalnya, sukses turun 21,31 persen yoy pada 2021 dari Rp 16,04 triliun menjadi Rp 12,62 triliun. Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan juga turun hingga 233 basis poin yoy pada 2021,” kata Haru.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bank Tabungan Negara (bankbtn)

Lini bisnis syariah perseroan pun ikut mencatatkan kinerja positif. Pada Desember 2021, Unit Usaha Syariah (UUS) BTN menghasilkan laba bersih senilai Rp 185,20 miliar atau naik 37,33 persen yoy. Kenaikan tersebut disumbang kinerja penyaluran pembiayaan syariah senilai Rp 27,55 triliun atau naik 9,93 persen yoy. 

Kinerja penyaluran kredit dan pembiayaan BBTN, terutama sektor perumahan, Kementerian BUMN menyebut akan melakukan penambahan modal ke BTN. Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan, suntikan dana dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) tersebut akan dialokasikan senilai Rp 2,98 triliun kepada BTN.

“Kita ingin menambah CAR (Capital Adequacy Ratio) BTN mencapai 19 persen. Dibutuhkan tambahan injeksi modal Rp 2,98 triliun sudah disetujui juga melalui mekanisme rights issue mungkin nanti triwulan III atau IV,” ujar Tiko, sapaan akrab Kartiko Wirjoatmodjo. 

Sementara itu, Direktur Riset dan Investasi PT Pilarmas Investindo Sekuritas Mazimilianus Nico Demus menambahkan tambahan modal tersebut akan mengakselerasi kinerja BTN. “BTN akan leluasa melakukan ekspansi, khususnya yang dapat meningkatkan pembiayaan rumah ke segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan milenial,” kata Nico. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

'Investasi Telkomsel ke GoTo tak Langgar Kode Etik'

Tak ada catatan kerugian dari nilai investasi Telkomsel di GoTo jika mengacu pada harga saham.

SELENGKAPNYA

Badan Pangan Siapkan Intervensi Harga

Distribusi gratis dilakukan dengan bersinergi bersama Kementan hingga asosiasi.   

SELENGKAPNYA

‘Jangan Gegabah Menangani Pengalihan Honorer’

Penghapusan tenaga honorer di instansi pemda tidak bisa dilakukan secepatnya pada 2023 dan diseragamkan waktunya.

SELENGKAPNYA