Pekerja kontraktor PT Waskita Karya menyelesaikan pembangunan jalan layang non tol ruas Antasari-Blok M di Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (9/5). | Wihdan Hidayat/Republika

Ekonomi

Waskita Beton Optimistis Lalui Proses PKPU

Total tagihan kreditur Waskita Beton yang telah terverifikasi berjumlah Rp 8,06 triliun.

JAKARTA —  Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yakni PT Waskita Beton Precast Tbk optimistis dapat menyelesaikan seluruh kewajiban kepada para krediturnya. Emiten berkode saham WSBP itu juga akan bersikap kooperatif dan terbuka kepada seluruh pemangku kepentingan selama proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) berlangsung.

Berdasarkan hasil keputusan Majelis Hakim pada 24 Mei 2022, masa PKPU Waskita Beton diperpanjang hingga 30 hari ke depan, terhitung sejak 24 Mei sampai 22 Juni 2022.

"Progres verifikasi tagihan telah mencapai sekitar 90 persen. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik dari para kreditur, sehingga proses verifikasi sejauh ini dapat diselesaikan dengan lancar," kata Direktur Utama Waskita Beton FX Poerbayu Ratsunu di Jakarta, Kamis (2/6).

Poerbayu menyebutkan, berdasarkan hasil verifikasi hingga 31 Mei 2022 tercatat total tagihan kreditur Waskita Beton yang telah terverifikasi berjumlah Rp 8,06 triliun dengan komposisi kewajiban kepada perbankan, pemegang obligasi, dan vendor mitra. Sementara itu, Waskita Beton bersama tim pengurus masih terus menyelesaikan proses verifikasi untuk tagihan kreditur yang tersisa.

Poerbayu menyatakan, waktu yang ada hingga 22 Juni akan dimaksimalkan untuk memaparkan proyeksi keuangan dan skema perdamaian (homologasi) kepada seluruh kreditur. "Kami tengah mengadakan roadshow ke para kreditur dalam format one-on-one maupun group meeting,” kata dia.

Menurut Poerbayu, manajemen dan para kreditur tengah mencari kesepakatan solusi restrukturisasi terbaik dengan penekanan pada going concern bisnis WSBP. Poerbayu mengatakan, skema perdamaian yang disampaikan Waskita Beton disusun dengan mengedepankan prinsip perlakuan yang adil, serta berdasarkan aspirasi yang dikumpulkan dari hasil pertemuan dengan para kreditur sejak masa awal PKPU.

Poerbayu menyampaikan, sebagian bank, vendor, ataupun mitra strategis telah memberikan respons positif atas skema perdamaian yang Waskita Beton tawarkan. Saat ini, lanjut Poerbayu, Waskita Beton masih dalam proses mencapai perdamaian yang ditargetkan dapat diraih pada 22 Juni. 

Poerbayu mengatakan, manajemen Waskita Beton berharap para kreditur dapat memberikan persetujuan pada proses voting sehingga restrukturisasi melalui tahapan PKPU akan tercapai. Nantinya setelah tercapai homologasi, Waskita Beton optimistis seluruh aktivitas pemasaran dan produksi kembali berjalan dengan kapasitas optimal.

Poerbayu menambahkan, adanya kejelasan pembayaran utang dari Waskita Beton kepada seluruh kreditur, akselerasi proses pemulihan kondisi fundamental keuangan WSBP dan dapat berakhirnya suspensi saham WSBP di pasar modal, "Ini akan menjadi awal dimulainya babak baru pemulihan kinerja WSBP," kata Poerbayu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Waskita Beton Precast Tbk (waskita_precast)

Poerbayu menambahkan, Waskita Beton mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 290,42 miliar pada kuartal I 2022 atau meningkat sebesar 44,52 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Ia menyebutkan, pendapatan usaha tersebut berasal dari berbagai segmen usaha yang dijalankan oleh perusahaan, yakni precast, readymix, quarry, dan jasa konstruksi.

Poerbayu mengatakan, Waskita Beton juga membukukan laba kotor sebesar Rp 44,89 miliar dan total aset sebesar Rp 6,8 triliun. Selain itu, arus kas bersih dari aktivitas operasi mengalami surplus sebesar Rp 22,42 miliar, kas, dan setara kas di akhir periode juga tercatat surplus sebesar Rp 116,09 miliar. "Arus kas dari aktivitas operasi positif karena terdapat peningkatan pada penerimaan pelanggan dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Poerbayu.

Sedangkan, dari sisi nilai kontrak, lanjutnya, Waskita Beton juga terus menggencarkan ekspansi ke pasar luar negeri, terutama di Kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Bersama dengan Waskita Karya selaku induk usaha, sambung Poerbayu, WSBP tengah menjajaki peluang proyek di beberapa negara di Afrika.

"Kami optimistis produk beton pracetak Indonesia akan mampu bersaing di pasar global, saat ini Waskita Beton sedang menjajaki pekerjaan infrastruktur jalan di Afrika, yakni Sudan Selatan," kata Poerbayu.

Poerbayu mengatakan, proyek ini nantinya akan menjadi proyek terbesar yang diperoleh WSBP di sepanjang 2022. Upaya ekspansi pasar WSBP dilaksanakan beriringan dengan penyempurnaan proses bisnis yang berkelanjutan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Penyebab Kericuhan Laga Final Liga Champions Terungkap

Insiden itu sempat membuat duel Liverpool kontra Real Madrid tertunda sekitar 30 menit.

SELENGKAPNYA

Reuni Antonio Conte-Perisic Terwujud di London

Keberhasilan Spurs menggaet Antonio Conte tentu sebuah kesuksesan.

SELENGKAPNYA

Stephen Curry Bakar Semangat Para Juniornya Jelang Final NBA

Stephen Curry membagikan saran untuk berjuang di kejuaraan NBA pertama mereka.

SELENGKAPNYA