Pengunjung menikmati pagelaran musik di Sarinah, Jakarta, Jumat (6/5/2022). Kawasan tersebut menjadi salah satu destinasi baru bagi warga Jakarta dan sekitarnya untuk memanfaatkan libur Idul Fitri 1443 H bersama keluarga dan kerabat. x | ANTARA FOTO/Galih Pradiptax

Ekonomi

Sarinah Bantu Rempah Indonesia Mendunia

Pengaturan fasilitas perdagangan dan bisnis Sarinah dirancang untuk mengekspor merek domestik

JAKARTA — PT Sarinah (Persero) mendukung peningkatan kualitas dan akses pasar untuk produk rempah Indonesia. Sarinah yang kini tergabung dalam holding pariwisata dan pendukung atau InJourney memiliki sumber daya, manajemen, jaringan, dan mampu memengaruhi pembuat kebijakan untuk mengurasi dan memasarkan rempah-rempah Indonesia ke dunia.

Sarinah bermitra dengan National Support for Local Investment Climates/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED). 

"Sarinah sebagai mitra Proyek NSLIC/NSELRED memiliki visi membina UKM dan produk-produk unggulan unik dari berbagai daerah di Indonesia dan dapat membawa dan memperkaya pengembaraan rempah-rempah Sulawesi ini ke dunia luar," kata Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati di Jakarta, Kamis (2/6). 

Fetty menyampaikan, kolaborasi dengan berbagai mitra akan memperlancar jalur menuju perdagangan rempah-rempah global. Ia menjelaskan, pengaturan fasilitas perdagangan dan bisnis Sarinah yang baru sebagian besar dirancang untuk mengekspor merek domestik yang dikurasi tinggi, termasuk rempah-rempah, herbal, dan produk kesehatan.

Fetty mengatakan, Indonesia yang terkenal sebagai pulau rempah juga merupakan salah satu tempat di dunia yang memiliki bermacam-macam sumber alami yang menunggu untuk dipanen. Ia menyebutkan, proses ini melalui pengembangan produk yang inovatif dan berkelanjutan merupakan daerah yang memiliki kekayaan lokal yang asli dan autentik.

"Ada sepuluh kelompok yang terlibat dalam kegiatan temu bisnis yang beranggotakan lebih dari 14 ribu petani dengan luas lahan tanaman pala, lada, ataupun cengkeh sebesar lebih dari 21 ribu hektare (ha),” kata Fetty.

Direktur Proyek NSLIC/NSELRED Peter Walton mengatakan, pihaknya menjadi yang terdepan dalam upaya menumbuhkan pendapatan bagi petani dan UMKM Indonesia. Upaya tersebut salah satunya peningkatan akses ke pasar nasional dan internasional untuk produk lokal, dalam hal ini rempah-rempah legendaris dari Sulawesi yang dulu dikenal dengan sebutan Celebes.

"Melalui upaya bersama, dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta, hubungan bisnis jangka panjang akan tercipta dan kehidupan orang-orang yang miskin dan kurang beruntung akan ditingkatkan. Kanada dengan senang hati memainkan peran kecilnya melalui proyek ini," kata Walton.

photo
Pengunjung melihat produk yang dijual saat pembukaan kembali pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Senin (21/3/2022). Sarinah mulai beroperasi kembali dengan tema Community Mall yang menjadi pusat perbelanjaan khusus bagi 500 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mulai dari makanan, minuman, fesyen dan aksesoris lainnya. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

NSLIC/NSELRED merupakan proyek yang didanai Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC) yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. NSLIC/NSELRED mendukung Indonesia dalam perbaikan iklim investasi dan pengembangan ekonomi lokal, termasuk perbaikan regulasi dan peraturan yang menghambat iklim investasi dan ekonomi.

NSLIC/NSELRED juga menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi; Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; serta Sarinah, dalam mendampingi kelompok tani dari Pulau Siau, Minahasa Utara, Minahasa, Minahasa Selatan, Bone, Bulukumba, Sinjai, Enrekang, Luwu, dan Luwu Timur untuk menyiapkan informasi, data dan spesifikasi terkait rempah-rempah dan menerbitkan sebuah katalog yang menampilkan produk rempah-rempah untuk memudahkan proses temu bisnis dan penjualan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Sarinah (sarinahindonesia)

Chargé d’affaires a.i Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia, Mark Strasser, berharap, ajang Celebes Legendary Spices yang dihelat NSLIC/NSELRED dapat membuka akses pasar nasional dan internasional bagi para petani rempah Indonesia. Strasser mengatakan, keberadaan akses pasar akan meningkatkan pendapatan para petani rempah dan juga akan memperkuat daya saing serta kewirausahaan UKM lokal.

"Kanada sangat bangga mendukung upaya Indonesia menciptakan lapangan kerja dan pendapatan dengan meningkatkan iklim investasi dan memperkuat pembangunan ekonomi lokal di 28 kabupaten di Indonesia, dari Sumatra hingga Papua Barat," ujar Strasser.

Strasser menyampaikan, tema acara ini  sejalan dengan program pemerintah Indonesia, yaitu Spice Up the World. Ia menekankan, keterlibatan sektor swasta dalam semua kegiatan ekonomi ini sangat penting untuk keberhasilan dan keberlanjutan inisiatif akses pasar tersebut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Reuni Antonio Conte-Perisic Terwujud di London

Keberhasilan Spurs menggaet Antonio Conte tentu sebuah kesuksesan.

SELENGKAPNYA

Taspen Perluas Akses Pembayaran Dana Pensiun

Erick Thohir menjunjuk IFG untuk mengelola dan memperbaiki tata kelola dana pensiun.

SELENGKAPNYA

Transaksi QRIS Memperluas Ekosistem Digital

Volume Transaksi QRIS Bank BUMN Naik

SELENGKAPNYA