Warga bertransaksi melalui anjungan tunai mandiri (ATM) di Jakarta, Selasa (21/12/2021). | ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Ekonomi

Transaksi BI-Fast Capai Rp 320,6 Triliun

Rata-rata harian meningkat 29 persen menjadi 767.167 transaksi BI-Fast

JAKARTA --  Transaksi transfer uang menggunakan BI-Fast semakin banyak digemari masyarakat. Transaksi BI-Fast telah mencapai Rp 320,6 triliun dari 85,3 juta transaksi secara year to date.

"Sejak awal Januari hingga 29 Mei 2022, nominalnya terus meningkat mencapai Rp 320,6 triliun," kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta dalam "Taklimat Media BI, Akselerasi Implementasi BI-Fast", di Jakarta, Kamis (2/6).

Filianingsih menyampaikan, volume yang signifikan juga terjadi pada Ramadhan dan Idul Fitri. Untuk periode 3 April hingga 8 Mei 2022, volume transaksinya mencapai 27,6 juta transaksi dengan nilai Rp 107,4 triliun.

photo
Warga melakukan pembayaran menggunakan fitur pemindai QRIS di Pasar Nyanggelan, Desa Panjer, Denpasar, Bali, Jumat (1/4/2022). - (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Rata-rata secara hariannya pun meningkat 29 persen menjadi 767.167 transaksi yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata harian Maret 2022 yang sebesar 596.771 transaksi. Ia memprediksi volume dan jumlah transaksi penggunaan akan terus meningkat seiring dengan literasi dan semakin banyaknya layanan keuangan yang tergabung dengan BI-Fast.

Hingga saat ini, BI-Fast sudah bisa digunakan di 52 perbankan dan layanan keuangan lainnya. Jumlah ini mewakili 82 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.

"Layanan BI-Fast juga terus kita perluas ya tidak hanya di mobile banking, tapi juga internet banking, ATM, hingga ke teller, juga kita kembangkan untuk direct debit, bulk credit, request for payment," kata Filianingsih.

Filianingsih mengatakan, BI terus mendorong masyarakat untuk menggunakan layanan transfer uang BI- Fast yang seketika 24/7, biayanya murah Rp 2.500, dan bisa untuk jumlah besar hingga Rp 250 juta. Ini menjadi upaya digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung kebijakan BI ke depan dalam menciptakan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.

Sebelumnya, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Riau Kepri menjadi BPD pertama se-Sumatra yang terkoneksi dengan layanan BI-Fast melalui kerja sama dengan PT Rintis Sejahtera dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. BPD Riau Kepri juga menjadi bank pertama di Indonesia yang menerapkan multi-tenancy infrastruktur.

Direktur Utama PT Bank Riau Kepri (BRK) Andi Bukhari mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya dalam meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Sebelumnya, BRK menggunakan layanan SKN dan kini dengan BI-Fast menjadi lebih baik dan efisien. "Untuk menggunakan fitur BI- Fast, nasabah Bank Riau Kepri dapat menggunakan aplikasi BRK Mobile yang terdapat pada menu transfer," kata Andi.

BRK masuk dalam batch 3 layanan perbankan yang terhubung dengan BI-Fast. Andi mengatakan, layanan ini akan sangat memudahkan nasabah BRK dalam bertransaksi karena dapat melakukan pengiriman uang dengan jumlah nominal yang besar hingga Rp 250 juta.

Biaya transaksinya pun lebih murah, yakni Rp 2.500 dibandingkan transfer SKN yang sebesar Rp 6.500. Proses transfer dilakukan real time 24/7, penerima langsung menerima dana tersebut ketika pengiriman berhasil dilakukan oleh pengirim.

Dari sisi BRK, hal ini diharapkan menjadi peluang bisnis baru untuk mendorong transaksi ritel secara cepat dan aman. Nasabah BRK mencapai lebih dari satu juta nasabah, dengan pengguna aktif layanan BRK Mobile sebanyak lebih dari 200 ribu pengguna.

Hingga saat ini, sudah ada 51 bank yang menjadi anggota BI Fast, baik dari BUMN, BUMD, maupun swasta. BRK bekerja sama dengan BSI sebagai bank sponsor dan PT Rintis Sejahtera sebagai penyedia layanan infrastruktur.

Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera Suryono Hidayat mengatakan, penyediaan infrastruktur tersebut telah dilakukan mengacu pada ketentuan dan spesifikasi teknis dari Bank Indonesia. Saat ini sudah lebih dari 17 partner yang menunjuk PT Rintis Sejahtera sebagai penyedia infrastruktur dengan konsep multi-tenancy guna mendukung mitra penyelenggaraan layanan BI-Fast.

photo
Warga melakukan pembayaran digital melalui QRIS di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa (12/4/2022). Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lebak menerapkan digitalisasi pembayaran melalui program Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) QRIS dengan menyasar 400 pedagang di pasar tradisional guna mempermudah transaksi yang aman serta nyaman. - (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Dalam aturan penyelenggaraan BI-Fast lainnya, Peserta Tidak Langsung juga diwajibkan menunjuk Bank Sponsor yang nantinya akan menjadi pengelola likuiditas. Dalam hal ini, Bank Riau Kepri (BRK) menunjuk BSI sebagai bank sponsor.

BSI sebagai bank peserta langsung dapat mengimplementasikan BI-Fast di BSI Mobile, BSI Net, CMS, dan Teller. Direktur Information Technology BSI Achmad Syafii menyampaikan, pihaknya siap mendorong dan berkolaborasi dengan bank-bank untuk mendukung akselerasi digital, salah satunya melalui BI-Fast. "Bank syariah perlu terus berkolaborasi untuk sama-sama memenuhi kebutuhan pasar syariah nasional," kata dia.

Keberadaan bank syariah dapat memiliki nilai lebih dengan berjamaah. Percepatan pertumbuhan ekonomi nasional pun dapat dicapai melalui kolaborasi serta mendorong masyarakat untuk mulai digital savvy dalam bertransaksi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

AC Monza Siap Guncang Seri A

Tangan dingin mantan pemilik AC Milan Silvio Berlusconi akan jadi kekuatan utama Monza.

SELENGKAPNYA

Taspen Perluas Akses Pembayaran Dana Pensiun

Erick Thohir menjunjuk IFG untuk mengelola dan memperbaiki tata kelola dana pensiun.

SELENGKAPNYA

Transaksi QRIS Memperluas Ekosistem Digital

Volume Transaksi QRIS Bank BUMN Naik

SELENGKAPNYA