Warga Pakistan memegang poster Perdana Menteri India Narendra Modi selama demonstrasi menentang penangguhan perjanjian pembagian air oleh India dengan Pakistan, di Karachi, Pakistan Kamis, 24 April 2025. | AP Photo/Fareed Khan

Internasional

Baku Tembak Pasukan India-Pakistan Berlanjut

Baku tembak India-Pakistan berlanjut ke hari keempat.

KASHMIR – India dan Pakistan telah saling baku tembak selama empat malam berturut-turut setelah serangan mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India pekan lalu. Pertempuran lintas batas yang terus-menerus telah menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi militer yang lebih luas antara kekuatan nuklir yang bersaing.

Tentara India mengatakan bahwa pihaknya menanggapi “tembakan senjata kecil yang tidak beralasan” dari beberapa pos Angkatan Darat Pakistan sekitar tengah malam pada hari Ahad. Serangan terjadi di sepanjang perbatasan de-facto sepanjang 740 km yang memisahkan wilayah India dan Pakistan di wilayah yang disengketakan, yang telah diklaim oleh kedua negara sejak pemisahan mereka pada tahun 1947. 

Militer Pakistan belum mengomentari baku tembak terbaru ini. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Bentrokan itu terjadi setelah orang-orang bersenjata membunuh 26 orang di dekat kota resor Pahalgam di Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim pada Selasa lalu. Itu adalah serangan paling mematikan terhadap warga sipil di Kashmir yang dikelola India selama seperempat abad.

Pejabat keamanan dan korban selamat mengatakan bahwa orang-orang bersenjata memisahkan laki-laki selama serangan itu, menanyakan nama mereka dan menargetkan umat Hindu sebelum menembak mereka dari jarak dekat.

photo
Warga India berunjuk rasa terkait pembunuhan turis oleh militan di dekat Pahalgam di Kashmir yang dikuasai India, di Guwahati, India, Kamis, 24 April 2025. - ( AP Photo/Anupam Nath)

Serangan itu memicu kemarahan dan kesedihan di India, dan New Delhi menuduh Pakistan mendanai dan mendorong “terorisme lintas batas” di Kashmir. Islamabad membantah terlibat dalam kasus ini dan menyerukan penyelidikan netral.

Setelah serangan itu, India melancarkan operasi keamanan ekstensif, dan mengidentifikasi dua dari tiga tersangka adalah warga Pakistan.

Pasukan keamanan menahan sekitar 500 orang untuk diinterogasi dan menggeledah hampir 1.000 rumah dan hutan, memburu para penyerang, menurut seorang pejabat polisi setempat yang dikutip oleh kantor berita Reuters.

Kedua negara telah melancarkan serangkaian tindakan terhadap satu sama lain. India telah menunda Perjanjian Perairan Indus yang penting dan menutup perbatasan daratnya dengan Pakistan. Islamabad telah menutup wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan India.

Pasukan pertahanan India telah melakukan beberapa latihan militer di seluruh negeri sejak serangan tersebut. Beberapa di antaranya adalah latihan kesiapsiagaan rutin, kata seorang pejabat pertahanan.

photo
Tentara Angkatan Darat India berpatroli di dekat Pahalgam di Kashmir selatan setelah penyerang menembaki wisatawan diKashmir yang dikuasai India, Selasa, 22 April 2025. - ( AP Photo/Dar Yasin)

Perlawanan Kashmir, juga dikenal sebagai Front Perlawanan, mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Minggu bahwa mereka “dengan tegas” menyangkal keterlibatan dalam serangan itu.

Kelompok tersebut menyatakan bahwa pesan sebelumnya yang mengaku bertanggung jawab adalah hasil dari serangan siber, yang menunjukkan bahwa itu adalah pekerjaan intelijen India.

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan bahwa negaranya tidak akan melakukan tindakan militer terhadap India kecuali situasi meningkat di New Delhi. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara menyusul serangan yang menewaskan 26 turis di Kashmir, yang mana India menuduh Pakistan bertanggung jawab.

“Kami tidak punya niat untuk memulai tindakan apapun, tetapi jika ada tindakan (oleh India), akan ada tanggapan, dan tanggapan tersebut akan proporsional dengan tindakan tersebut,” tambah Asif dalam wawancara dengan kantor berita Rusia RIA Novosti.

Dia menekankan bahwa "Islamabad tidak ingin memperburuk situasi atau memulai apa pun. Jika India berupaya menginvasi atau menyerang Pakistan, maka responsnya akan lebih dari proporsional."

photo
Tentara Angkatan Darat India berpatroli di dekat Pahalgam di Kashmir selatan setelah penyerang menembaki wisatawan diKashmir yang dikuasai India, Selasa, 22 April 2025. - ( AP Photo/Dar Yasin)

Pasukan India dan Pakistan juga terlibat baku tembak pada Sabtu. Militer India mengatakan pasukannya menanggapi tembakan senjata ringan yang "tidak beralasan" dari beberapa posisi tentara Pakistan di sepanjang perbatasan de facto sepanjang 740 kilometer (460 mil) yang memisahkan wilayah Kashmir India dan Pakistan.

“Pasukan India merespons dengan tepat dengan menggunakan senjata ringan,” kata militer dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa penembakan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Sejak pemisahan pada tahun 1947 dan kemerdekaan mereka, kedua negara telah berperang tiga kali, dan pemberontak di Kashmir telah berperang sejak tahun 1989 untuk mencapai kemerdekaan wilayah tersebut atau mencaploknya ke Pakistan.

New Delhi telah lama menuduh Islamabad mendukung mereka, namun Pakistan membantahnya dan mengatakan bahwa mereka hanya mendukung perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib sendiri. Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat meminta kedua negara untuk melakukan “penahanan diri secara maksimal.”

photo
Tentara Angkatan Darat India berpatroli di dekat Pahalgam di Kashmir selatan setelah penyerang menembaki wisatawan diKashmir yang dikuasai India, Selasa, 22 April 2025. - ( AP Photo/Dar Yasin)

Muhammad Asif sebelumnya memperingatkan kemungkinan konfrontasi nuklir antara negaranya dan India. Terutama jika krisis saat ini tidak diatasi, menyusul peningkatan eskalasi antara kedua belah pihak menyusul serangan mematikan di Kashmir.

Asif mengatakan, dalam pernyataan yang dilansir Anadolu Agency, konfrontasi antara dua kekuatan nuklir akan menimbulkan kekhawatiran di dunia. Ia menyatakan bahwa reaksi India terhadap serangan tersebut tidak mengejutkan, dan mengindikasikan bahwa insiden tersebut direncanakan untuk memicu konfrontasi dengan Pakistan. 

Dia menekankan kecaman Pakistan terhadap terorisme dalam segala bentuknya, dan mencatat bahwa negaranya adalah negara yang paling menderita akibat terorisme di wilayah tersebut selama bertahun-tahun. Asif menuduh India berada di balik serangan "teroris" di kota Pahalgam di Kashmir, mengkritik tuduhan New Delhi terhadap Islamabad tanpa bukti apa pun. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Militer India-Pakistan Baku Tembak

Hubungan India-Pakistan memanas selepas penembakan di Kashmir.

SELENGKAPNYA

India-Pakistan di Ambang Perang

India mengungkapkan pelaku penembakan Kashmir warga Pakistan.

SELENGKAPNYA

India Perbanyak Tentara di Kashmir

Serangan militan di Kashmir menewaskan 26 turis,

SELENGKAPNYA