Presiden Joko Widodo (kelima kanan), Presiden Amerika Serikat Joe Biden (tengah) dan pimpinan negara ASEAN melakukan foto bersama pada KTT Khusus ASEAN-AS di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (13/5/2022). | ANTARA FOTO/HO/ Setpres/Laily Rachev

Tajuk

Abadnya Asia

Peran Asia itu harus dapat semakin dirasakan dunia pada saat ini, yaitu ketika dunia sedang mengalami perpecahan.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa saat ini merupakan abadnya Asia. Maksud pernyataan itu, yakni eksistensi negara-negara di Asia bukan lagi hanya berkontribusi bagi kawasannya semata, melainkan juga bagi dunia secara keseluruhan. 

Mungkin bagi sebagian orang, apa yang disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan secara daring acara "The Future of Asia Conference" itu terlalu melebih-lebihkan. Akan tetapi, di sisi lain, fakta yang ada membuat kita harus mengakui, Asia memang memiliki potensi itu. 

Jokowi pun menyebut bahwa peran Asia itu harus dapat semakin dirasakan dunia pada saat ini, yaitu ketika dunia sedang mengalami perpecahan. Terakhir, adanya konflik Rusia-Ukraina yang memengaruhi kontelasi geopolitik. 

Akibatnya, politik global kini semakin mengalami peningkatan ketegangan. Rantai pasokan perdagangan dunia pun terganggu, kemudian terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga barang serta kemunduran ekonomi global juga tak terhindarkan. 

 
Peran Asia harus dapat semakin dirasakan dunia pada saat ini, yaitu ketika dunia sedang mengalami perpecahan. 
 
 

Karena itu, Jokowi menyatakan, kawasan Asia perlu terus berperan sebagai katalisator dan mesin bagi stabilitas perdamaian dan kemakmuran global. Apalagi, Asian Development Bank (ADB) memperkirakan, GDP Asia akan meningkat menjadi 5,2 persen pada 2022 dan menjadi 5,3 persen pada 2023. Kemudian dengan kenaikan inflasi 3,7 persen tahun ini dan 3,1 persen pada 2023.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? 

Yang pasti, ini menjadi momentum yang tepat bagi kita untuk dapat berperan lebih aktif. Tidak hanya di kancah internasional, tetapi juga aktif untuk menggenjot pencapaian-pencapaian di sektor domestik. 

Di tingkat internasional, seperti dikatakan oleh Jokowi, peran internasional Indonesia dilakukan, antara lain dengan terus mendukung upaya pemulihan pascapandemi. Hal tersebut diwujudkan, antara lain melalui penguatan kerja sama ekonomi di tingkat bilateral. Kemudian kerja sama dalam kerangka ASEAN, dan memanfaatkan momentum Presidensi G-20 Indonesia sebagai katalisator pemulihan ekonomi global. 

 
Peran internasional Indonesia dilakukan, antara lain dengan terus mendukung upaya pemulihan pascapandemi. 
 
 

Hal ini pun harus didukung oleh penguatan di sektor domestik. Bank Indonesia (BI) mencatat, Indonesia punya segudang potensi ekonomi untuk terus dikembangkan ke depan. Apalagi, setelah Indonesia sukses meraih pertumbuhan ekonomi positif 5,01 persen secara tahunan (year on year) pada kuartal I 2022.

BI menyatakan, Indonesia memiliki potensi ekonomi domestik yang sangat tinggi. Hal ini bisa terlihat dari struktur penduduk usia muda, pendapatan menengah yang terus tinggi, dan sumber daya yang ada. Apakah itu sumber daya manusia ataupun sumber daya alam. 

Salah satu sektor yang vital dan telah terbukti dari Indonesia dari sisi ekonomi, yaitu terkait dengan UMKM. Sektor ekonomi ini telah terbukti menjadi tulang punggung Indonesia dalam melewati masa-masa krisis. 

Karena itu, UMKM harus juga bisa menjadi andalan Indonesia dalam menembus dunia internasional. Tak hanya jago kandang dan bisa bermain di lingkup yang lebih luas, bukan hal yang mustahil. Namun, dengan catatan, pelaku industri kecil menengah tersebut harus punya daya saing dan mau menjemput bola ke pasar luar.

Tak hanya UMKM, sektor lain pun harus bergerak aktif dan cepat. Dengan begitu, dapat semakin memperkuat peran Indonesia di kancah global. Pada akhirnya, kita dapat mengatakan bahwa ini bukan hanya abad milik Asia, melainkan juga milik Indonesia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Pemimpin Asia Sepakat Pererat Hubungan

Selain penguatan kerja sama ekonomi, negara-negara Asia bertekad terus menjaga stabilitas perdamaian.

SELENGKAPNYA

El Real Pertegas Dominasi di Benua Biru 

Keberhasilan El Real tak terlepas dari tangan dingin pelatih Carlo Ancelotti.

SELENGKAPNYA

Kekerasan Meningkat di Kashmir

Situasi kekerasan terus tereskalasi di Kashmir, sejak pengadilan India menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada pemimpin pro-kemerdekaan Kashmir Yasin Malik.

SELENGKAPNYA