TIRANA -- Stadion Arena Kombetare atau biasa disebut Stadion Air Albania untuk alasan sponsor akan menorehkan sejarah baru di pentas sepak bola Eropa. Stadion yang terletak di pusat Kota Tirana, ibu kota Albania, itu akan menjadi tuan rumah partai final edisi perdana turnamen teranyar besutan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Liga Konferensi Eropa, Kamis (26/5) dini hari WIB.

Balutan sejarah dan potensi torehan rekor baru juga menyelimuti dua pelakon utama dalam laga tersebut, AS Roma dan Feyenoord. Stadion berkapasitas 22.500 penonton itu akan menjadi arena buat kedua klub untuk saling sikut demi memenuhi ambisi besar pada musim ini, menjuarai kompetisi di level Eropa.

Bagi Feyenoord, ini merupakan partai keempat di pentas kompetisi Eropa. Dalam tiga edisi partai final sebelumnya, tepatnya di Piala Eropa dan Piala UEFA, De Stadionclub mampu menjadi yang terbaik. Terakhir, Feyenoord mengangkat trofi Piala UEFA pada musim 2001/2002.

Berbeda dari Feyenoord yang sudah mengoleksi tiga trofi di pentas Eropa, AS Roma belum pernah sekali pun merasakan manisnya kesuksesan di level Eropa. Dibekap sesama klub asal Italia, Inter Milan, pada final Piala UEFA musim 1990/1991 menjadi memori terakhir I Giallorossi tampil di partai puncak kompetisi Eropa. Bahkan, lebih dari satu dekade, I Giallorossi tidak pernah lagi mampu membawa pulang trofi bergengsi.

Titel Coppa Italia musim 2007/2008 menjadi trofi terakhir yang dimasukkan dalam lemari trofi klub asal ibu kota Italia tersebut. Karena itu, tidak berlebihan apabila pelatih Roma, Jose Mourinho, sempat begitu emosional saat berhasil mengantarkan I Giallorossi ke partai final Liga Konferensi Eropa.

Pelatih yang meraih dua trofi Liga Champions itu pun tidak mau melewatkan kesempatan untuk bisa mengakhiri puasa gelar I Giallorossi dan menyebut raihan trofi Liga Konferensi Eropa menjadi target utama peringkat keenam Seri A Liga Italia musim ini tersebut.

''Sejak pertama datang ke klub ini, saya merasa, ini adalah klub besar, tapi tanpa raihan kemenangan dan tidak banyak mendapatkan trofi. Klub ini jarang berada dalam kesempatan ini. Secara perlahan, kami mulai mampu memenuhi ambisi kami. Bagi kami, ini adalah Liga Champions kami,'' kata Mourinho, seperti dilansir laman resmi UEFA, Selasa (24/6).

Kendati begitu, Mourinho tidak mau sembarangan dalam menilai kemampuan Feyenoord. ''Seperti halnya kami, mereka telah melalui 14 laga di kompetisi ini dan sudah menyingkirkan sejumlah klub besar, seperti Marseille. Peluang pada laga final selalu 50-50, tapi kami akan berusaha keras untuk membuatnya berubah menjadi 51-49 untuk keunggulan kami,'' ujarnya menjelaskan.

Performa Feyenoord di kompetisi ini memang terbilang impresif. Dengan mengandalkan gaya permainan ofensif khas klub-klub asal Belanda, tim besutan Arne Slot itu mencatatkan rekor tidak pernah kalah dalam 12 laga terakhir di pentas Liga Konferensi Eropa.

Torehan ini dilengkapi dengan keberhasilan mencetak total 28 gol. Slot mengakui, permainan ofensif, energik, dan dengan intensitas tinggi menjadi modal utama tim besutannya dalam menatap laga final. Pun, dengan performa yang ditunjukkan penyerang asal Nigeria, Cyriel Dessers, yang duduk dalam daftar sementara top skorer Liga Konferensi Eropa dengan torehan 10 gol.

Kendati begitu, kehadiran Mourinho di kursi pelatih Roma menjadi pangkal kewaspadaan Slot dalam menatap laga ini. Pragmatisme Mourinho dalam penerapan taktik dan strategi permainan, kata Slot, bisa menjadi ancaman tersendiri. Belum lagi dengan pengalaman Mourinho dalam mengantarkan kemenangan bagi tim yang dibesutnya kala tampil di partai final kompetisi Eropa.

''Kami akan menghadapi lawan yang berat. Namun, tantangan yang sama juga untuk AS Roma yang akan menghadapi lawan berat,'' ujar Slot menegaskan di laman resmi UEFA.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat