Wisatawan berada di zona 2 kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/6/2021). Menindaklanjuti surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 9 Tahun 2021 tentang kebijakan | ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN

Ekonomi

Infrastruktur Pendukung Borobudur Dirampungkan

Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata

JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan jaringan jalan dan jembatan untuk meningkatkan konektivitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

Pada 2020-2021, proyek penanganan jalan dan jembatan dilaksanakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-Yogyakarta Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR sepanjang 72,93 km dengan total anggaran sebesar Rp 357,06 miliar.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan infrastruktur jalan yang memadai akan mengubah wajah kawasan sekaligus mempercepat pengembangan destinasi wisata Borobudur. "Layanan jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian lokal di kawasan wisata," kata Basuki dalam siaran pers, Senin (16/5).

Ia menjelaskan, pelaksanaan peningkatan konektivitas DPSP Borobudur dilakukan melalui pekerjaan pelebaran jalan, rekonstruksi jalan, pemeliharaan rutin, rehabilitasi trotoar dan drainase, serta pembangunan jembatan. Penanganan dilaksanakan secara bertahap pada 2020-2021 melalui tujuh paket pekerjaan.

Basuki menyampaikan, peningkatan konektivitas DPSP Borobudur sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo untuk menciptakan kawasan pariwisata baru atau 10 Bali baru. Hal itu diharapkan dapat menjadi lokomotif perekonomian Indonesia dengan menarik investasi baru, menambah lapangan kerja, serta meningkatkan jumlah wisatawan.

Penataan trotoar dan pembangunan jembatan tetap memperhatikan aspek estetika yang serasi dengan upaya pelestarian kawasan Borobudur sebagai situs warisan budaya dunia.

Puncak pengunjung

Puncak kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada libur Lebaran 2022 terjadi pada Kamis (5/5) yakni mencapai 31.089 orang, kata General Manajer Taman Wisata Candi Borobudur Aryono Hendro Malyanto. Aryono di Magelang, Sabtu, mengatakan peningkatan pengunjung cukup signifikan terjadi mulai Lebaran hari kedua pada Selasa (3/5) mencapai 16.537 pengunjung, sedangkan pada Lebaran hari pertama, Senin (2/5) pengunjung hanya 6.785 orang.

Kemudian pada Rabu (4/5) pengunjung meningkat lagi menjadi 27.332 orang dan puncaknya pada Kamis (5/5) kemarin yang mencapai 31.089 orang terdiri atas wisatawan Nusantara 31.050 orang dan wisatawan mancanegara 39 orang. Pengunjung kini sudah mulai menurun. Pada Jumat (6/5) jumlah pengunjung 21.738 orang dan Sabtu (7/5) hari ini sekitar 16 ribu orang.

Meskipun libur diperpanjang, tetapi karyawan swasta maupun pegawai negeri tentu butuh persiapan untuk masuk kerja," katanya.Aryono menuturkan, meskipun puncak kunjungan wisatawan pada libur Lebaran kali ini mencapai 31.089 orang, tetapi masih di bawah angka saat puncak kunjungan libur Lebaran kondisi normal tahun 2019 mencapai 53.386 orang.

"Dengan kunjungan ini, bagi kami sebagai pertanda mulainya kegiatan pariwisata, mulai bangkitnya kegiatan pariwisata meskipun kalau dibandingkan Lebaran tahun 2019 angkanya baru separohnya. Namun kalau dibanding libur Natal dan Tahun Baru lalu sudah naik cukup signifikan," katanya.

Menurut dia dengan terus membaiknya kondisi pandemi menunjukkan hal yang positif untuk kegiatan wisata di kawasan Borobudur, hal ini pertanda bahwa pariwisata mulai bangkit lagi.Ia menyampaikan adanya kelonggaran kemarin mobilitas masyarakat untuk mengakses lokasi wisata sudah mulai ada, tetapi belum setinggi waktu normal dulu karena kondisi ekonomi juga belum stabil atau belum benar-benar pulih.

"Di Borobudur sendiri untuk kepastian naik candi juga belum ada, para wisatawan kalau berkunjung ingin bernostalgia naik ke monumen atau candi. Karena belum bisa naik candi beberapa pengunjung terpaksa balik kanan dan beberapa di antaranya telepon kami untuk menanyakan itu," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Calhaj Diminta Segera Lengkapi Vaksin

Sebanyak 44.919 calhaj berisiko tinggi pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

SELENGKAPNYA

Teknologi Kanker Antar Pandu Masuk Forbes 30

Panakeia mengembangkan pendekatan pertama yang bisa mendeteksi profil biomarker kanker tanpa harus melakukan tes dengan bantuan teknologi AI.

SELENGKAPNYA

Regulasi Hak Penerbit Masuk Setneg

Aturan ini nantinya akan mengatur konvergensi industri media dan lapangan usaha.

SELENGKAPNYA