Bisnis makanan di era digital (ilustrasi) | Pixabay

Inovasi

Adopsi Teknologi, Kunci Sukses Bisnis FnB

Dengan teknologi yang membantu efisiensi, pelaku usaha dapat berfokus kepada strategi pengembangan.

Menjalani bisnis kuliner di era daring seperti sekarang, menghadirkan konsep-konsep baru yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti, sistem dapur terpusat atau yang dikenal sebagai cloud kitchen.

Cloud kitchen adalah sistem yang diciptakan untuk bisnis Food and Beverage (F&B) di mana dapur  yang dijalani tidak mesti dibangun bentuk fisiknya. Melainkan disewakan kepada para pelaku bisnis. Ketika seorang pemilik bisnis FnB, menyewa bilik di cloud kitchen, setiap pesanan makanan yang masuk secara daring, akan langsung diteruskan ke pihak dapur.

Kemudian, setelah selesai akan langsung diantarkan dengan jasa kurir pengantaran makanan. Tak hanya itu, perkembangan teknologi juga kini memungkinkan pengusaha FnB memanfaatkan platform yang telah ditenagai kecerdasan buatan (AI) untuk makin memudahkan mengembangkan bisnis.

Pemilik restoran Dapur MTW, Tiwu Rayie mengungkapkan, dengan tingginya volume pesanan, misalnya, seperti yang terjadi di bulan Ramadhan, ia kerap salah perhitungan ketika menghitung stok bahan baku. Akibatnya, restorannya sempat kehabisan stok bahan baku di jam buka puasa.

“Syukurnya kami berhasil restok meski memang butuh waktu. Belajar dari situ, kami perbaiki sistem pengadaan sehingga bisa memprediksi  kapan harus restok,” ujar dia dalam talkshow ‘Bedah Dapur #2: Raup Untung dengan Kelola Dapur Secara Efisien’ yang diselenggarakan Food Market Hub (FMH), beberapa waktu lalu.

Tak bisa ditampik, sistem pengadaan bahan baku untuk industri pangan dan minuman, memiliki peran yang sangat signifikan. Tanpa perhitungan yang tepat, pemilik usaha akan kesulitan menentukan kapan, berapa, dan bahan baku apa saja yang perlu ditambah, dalam menjalankan proses usahanya.

Acquisition Lead Food Market Hub, Rona Hartriant menjelaskan. problematika yang diceritakan oleh Tiwu Rayie adalah satu satu alasan FMH menyediakan layanan procurement. Platform ini, memperkenalkan layanan pengadaan (procurement) untuk membantu para pebisnis kuliner mengelola stok bahan baku untuk restorannya pada bagian pelayanan belakang atau back service yang biasanya, masih dilakukan secara manual.

FMH sendiri merupakan platform manajemen yang membantu bisnis makanan dan minuman mengotomatisasi sistem pengadaan dan inventaris barang. Platform ini, memanfaatkan big data dan artificial intelligence untuk memberikan akurasi yang tinggi.

Rona menyatakan, manajemen sistem procurement bahan baku bisa membantu para pemilik restoran mengurangi pemborosan. “Jika restoran sudah menggunakan Food Market Hub, mereka bisa memprediksi jumlah stok bahan makanan atau minuman yang dibutuhkan berdasarkan track record. Sehingga masalah kehabisan stok bahan baku bisa dihindari,” ujarnya.

Selain itu, ia melanjutkan, dengan prediksi stok bahan baku yang akurat, restoran juga akan mampu mengurangi limbah sisa makanan secara drastis. Kemudian, pada akhirnya akan pula menghemat biaya operasional.

Bahkan, tak hanya bertahan, pemilik restoran pun bisa fokus mengembangkan restorannya. FMH, dijelaskan Rona, juga dapat membantu para pebisnis mengotomatisasi sistem pengadaan dan inventaris barang.

Termasuk menghubungkan pemilik restoran secara langsung ke pemasok mereka. “Tingkat keamanan aplikasi FMH terjamin, sehingga masalah kebocoran resep rahasia milik restoran tidak dapat terjadi,” katanya.

Fokus Berkembang

Keputusan menggunakan teknologi, tak bisa dipisahkan dari upaya mewujudkan efisiensi. Tak terkecuali, di industri FnB.

Menurut Operational Supervisor Kopi Kalyan, Rahmawan Andyka Assistant, ada beberapa tantangan utama, bagi Kopi Kalyan dalam upayanya mengembangkan bisnis. “Saat ini, kami memiliki lima gerai. Oleh karena itu, laporan inventory dan laporan penggunaan produk kerap menjadi pekerjaan yang cukup menyita waktu,” ujarnya, dalam kesempatan yang sama.

Apalagi, sebelum memutuskan mengadopsi teknologi, semua proses tersebut dilakukan dengan menggunakan kertas. Proses ini, menyimpan banyak risiko yang mengintai, seperti kertas yang hilang, data yang ter-input, atau menunggu karyawan yang bertugas untuk datang ke kantor.

Namun, dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Food Market Hub, Andyka menyampaikan, Kopi Kalyan dapat lebih mudah memantau proses pencatatan, pengorderan, maupun tracking order dari kelima gerainya.

Efisiensi dan akurasi proses pencatatan barang pun menjadi lebih akurat. Dengan demikian, manajemen pun dapat lebih berfokus pada strategi pengembangan bisnisnya ke depan.

Teknologi Penunjang Bisnis

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Darwinbox (@thedarwinbox)

Pemanfaatan teknologi di sektor industri Food and Beverages (FnB), bisa ditemukan di berbagai aspek. Tak hanya pengenalan konsep cloud kitchen yang marak saat ini, teknologi juga dapat meningkatkan efisiensi melalui pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang baik.

Hal inilah yang dilakukan Sari Roti yang bermitra dengan Darwinbox, penyedia teknologi pengelola SDM global. Kemitraan ini, bertujuan mendigitalisasi, menyatukan, dan memberikan pengalaman terbaik kepada seluruh tenaga kerjanya yang dapat diakses kapan dan dimana saja.

Berdiri sejak 1995, Sari Roti telah memiliki 14 pabrik dengan total lebih dari 5000 karyawan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. “Kemitraan dengan Darwinbox memungkinkan kami untuk dapat mengelola SDM dengan lancar dan otomatis. Darwinbox yang tersedia dalam bentuk aplikasi seluler juga memungkinkan kami memiliki aksesibilitas 24/7,” kata Arlina Sofia, selaku chief Human Resource and General Affair (HRGA) and Procurement Sari Roti, dalam keterangan pers yang diterima Republika.

Darwinbox yang merupakan perusahaan Human Capital Management (HCM) user-rated cloud, membantu Sari Roti meningkatkan pengalaman karyawan dengan menghilangkan hambatan dan inefisiensi di setiap area kerja. Data kehadiran yang sebelumnya ditangkap dalam sistem biometrik dan harus diunggah ke Human Resource Information System (HRIS) setiap bulan, kini dapat diproses dengan hanya menggunakan pengenalan wajah di aplikasi seluler dan sistem pendeteksi keberadaan berdasarkan GPS atau geofencing.

Selain itu, jadwal cuti dan onboarding karyawan dapat dilihat secara digital. Seluruh kegiatan pembelajaran dan peningkatan keterampilan juga dapat dengan mudah diakses oleh seluruh karyawan melalui platform Darwinbox.

Co-founder Darwinbox, Jayant Paleti, menjelaskan, mengelola SDM secara manual tentu bukan hal yang dapat dilakukan dengan mudah oleh perusahaan berskala besar. Menurutnya, apa yang mereka butuhkan adalah digitalisasi dan otomatisasi untuk memungkinkan mereka fokus pada pekerjaan utamanya, yakni membuat produk, strategi bisnis, dan melayani pelanggan.

Sari Roti, Jayant melanjutkan, memahami hal ini dengan baik. “Darwinbox pun kini berharap dapat mendorong proses pengelolaan SDM, agar perusahaan dapat terus berkembang,” ujarnya. 

 

 
Sistem pengadaan bahan baku untuk industri pangan dan minuman, memiliki peran yang sangat signifikan.
 
 

 

Masjid Al Rawdah, Pesona New Gothic Nan Unik

Bicara tentang toleransi, lokasi Masjid Al Rawdah menyimbolkan hal itu.

SELENGKAPNYA

Panggilan Hati Claudia Theresia untuk Berislam

Air mata saya berlinang. Apakah ini petunjuk dari Allah untuk menguatkan tekad saya berhijrah?

SELENGKAPNYA

Sarinah, Revolusi Fisik, dan Lebaran 1966

Toserba Sarinah merupakan obsesi Sukarno dalam revolusi fisik seusai revolusi kemerdekaan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya