Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Difteri Tetanus (DT) kepada murid kelas satu saat bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kediri, Jawa Timur, Selasa (14/12/2021). BIAS diselenggarakan secara serentak di sejumlah daerah se | ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp.

Khazanah

Madrasah Siap PTM 100 Persen

Masih ada sistem hybrid learning di setiap madrasah.

JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ishom Yusqi menyampaikan bahwa madrasah se-Indonesia sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Meski demikian, semua madrasah masih harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.   

Ishom mengatakan, madrasah akan menerapkan pembelajaran tatap muka 100 persen dengan catatan tetap menjaga protokol kesehatan. "Saran saya kepada madrasah se-Indonesia supaya tetap pakai masker, jaga jarak, dan menyiapkan tempat cuci tangan," kata Ishom kepada Republika, Kamis (12/5).

Untuk itu, Ishom melanjutkan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada madrasah sejak pandemi Covid-19 untuk menyiapkan infrastrukturnya. Mulai dari tempat cuci tangan, alat untuk mengecek suhu badan (thermogun), penyediaan masker, hingga ruang isolasi untuk siswa atau siswi yang kurang sehat.

Ia mengingatkan siswa dan siswi madrasah untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk ke ruang kelas masing-masing. Selain itu, dilakukan pengecekan suhu tubuh terhadap masing-masing siswa dan siswi.

Madrasah, Ishom melanjutkan, juga harus memberikan kesempatan kepada siswa dan siswi yang ingin melakukan pembelajaran daring (online) dari rumah. Jadi, ada sistem hybrid learning di setiap madrasah.

"Ada pilihan (untuk belajar daring atau luring) karena takut ada (siswa atau siswi) yang kurang sehat, lebih baik di rumah daripada masuk kelas," ujarnya.

Pada saat ini, menurut Ishom, madrasah masih bisa menggunakan panduan kurikulum darurat. Bisa juga memakai e-learning madrasah atau memakai platform-platform lain seperti Ruang Guru. Sebagian madrasah juga sudah memakai smart TV untuk belajar daring.

“Madrasah juga sudah koordinasi dan kerja sama dengan Satgas Covid-19, pemerintah daerah, dan kantor wilayah Kemenag setempat terkait pembelajaran tatap muka,” katanya.

Sebelumnya diberitakan bahwa sekolah diwajibkan memberlakukan pembelajaran tatap muka 100 persen dengan syarat tertentu. Aturan baru tersebut tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, yakni menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (mendikbudristek), menteri agama (menag), menteri kesehatan (menkes), dan menteri dalam negeri (mendagri).

photo
Guru mengajar siswa melalui perangkat komputer secara daring di salah satu ruang kelas di Madrasah Aliyah Negeri Pekalongan, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2022). Pemerintah setempat memberlakukan kembali pembelajaran jarak jauh pelajar PAUD, SD, SMP dan PNF mulai 17-23 Februari untuk mencegah penyebaran Covid-19 pasca adanya pelajar yang positif virus Covid-19. - (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Keempat menteri menerbitkan Keputusan Bersama (SKB Empat Menteri) Nomor 01/KB/2022, Nomor 408 Tahun 2022, Nomor HK.01.08/MENKES/1140/2022, Nomor 420-1026 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Pada penyesuaian keenam, penyelenggaraan pembelajaran tatap muka berdasarkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditetapkan pemerintah pusat dan capaian vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) serta masyarakat lansia.

Dalam pandangan pengamat pendidikan Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jejen Musfah, pembelajaran tatap muka 100 persen di sekolah, termasuk di madrasah dan pesantren, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pengajar untuk mengejar ketertinggalan hasil belajar.

"PTM ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru untuk mengejar ketertinggalan capaian hasil belajar selama pandemi," kata Jejen saat dihubungi Republika.

photo
Pengurus Madrasah Tsanawiyah Annajah memaparkan materi pengenalan sekolah secara virtual pada hari pertama sekolah di MTs Annajah, Jakarta, Senin (13/3). Aktivitas belajar mengajar pada hari pertama masuk sekolah Tahun ajaran baru 2020-2021 masih dilakukan secara virtual atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi sekolah yang berada di zona kuning dan merah. - (Republika/Thoudy Badai)

Dia menekankan, guru harus fokus pada kualitas pembelajaran di sekolah. Selain memaksimalkan kegiatan belajar-mengajar, menurut dia, penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan. Hal ini penting untuk mencegah penularan Covid-19.  

Jika selama ini pembelajaran dilakukan secara daring, kata Jejen, saat ini guru perlu fokus untuk membiasakan kembali pembelajaran secara tatap muka dengan para siswa siswinya.

Untuk itu, menurut Jejen, pengajar harus mempersiapkan diri untuk memulai pembelajaran tatap muka ini. Harapannya, materi yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh para siswa.

"Guru melakukan persiapan. Mengajar dengan kesenangan dan kegembiraan serta memahami perbedaan gaya belajar siswa," kata Jejen.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Imunisasi Saat Pandemi Efisien Cegah Penyakit Lebih Menular

Campak merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

SELENGKAPNYA

Mantan PM Sri Lanka Dicekal 

Warga Kolombo meninggalkan ibu kota dan memilih pulang ke kampung halaman.

SELENGKAPNYA

Golkar-PAN-PPP Berkoalisi 

Airlangga sudah memberikan sinyal kuat terkait pembentukan koalisasi.

SELENGKAPNYA