Pendukung pemerintahan mengikuti aksi unjuk rasa sembari embawa foto mantan perdana menteri Mahinda Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, Senin (9/5/2022). | AP/Eranga Jayawardena

Internasional

Mantan PM Sri Lanka Dicekal 

Warga Kolombo meninggalkan ibu kota dan memilih pulang ke kampung halaman.

KOLOMBO – Pengadilan Sri Lanka pada Kamis (12/5) melarang mantan perdana menteri (PM) Mahinda Rajapaksa, putra, dan 15 pendukung setianya meninggalkan negara tersebut. Perintah itu dirilis karena adanya kasus kekerasan terhadap demonstran antipemerintah.

"Saya secara pribadi menjanjikan kerja sama sepenuhnya atas investigasi apa pun yang dilakukan, terkait kejadian tidak terduga yang muncul pada Senin (9/5)," cicit putra Mahinda, Namal Rajapaksa, di Twitter.

"Baik ayah saya maupun saya tidak berniat pergi (dari Sri Lanka --Red)," tegas Namal.

Dalam putusannya, hakim pengadilan Kolombo memerintahkan polisi menyelidiki serangan massa yang terjadi pada awal pekan ini terhadap pengunjuk rasa damai. Serangan itu memicu aksi kekerasan balasan yang menewaskan sembilan orang dan menyebabkan kehancuran fasilitas publik meluas.

photo
Seorang biksu Buddha yang terluka dibopong para pengunjuk rasa antipemerintahan di Kolombo, Sri Lanka, Senin (9/5/2022). - (AP/Eranga Jayawardena)

Menurut seorang pejabat pengadilan, sebuah petisi juga telah diajukan ke pengadilan Kolombo. Petisi itu meminta hakim menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Mahinda dan rekan-rekannya.

“Tapi, hakim menolaknya karena polisi tetap memiliki kekuatan untuk menahan tersangka,” ucapnya, dikutip laman Channel News Asia.

Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri  pada Senin dan bersembunyi di sebuah pangkalan militer di timur laut Sri Lanka. Ia adalah kakak dari Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. Mahinda sempat menjadi presiden selama sepuluh tahun, yakni pada 2005-2015.

Sama seperti Mahinda, anggota keluarga Rajapaksa lainnya yang sebelumnya menduduki kursi di kabinet juga telah mengundurkan diri. Saat ini, Gotabaya adalah satu-satunya Rajapaksa yang masih berkuasa.

Gotabaya berjanji akan menunjuk perdana menteri dan kabinet baru, pekan ini. Menurutnya, langkah ini untuk mencegah negara jatuh ke dalam anarkistis serta untuk mempertahankan urusan pemerintah yang telah terhenti.

Para pengunjuk rasa yang menjadi korban serangan pada Senin lalu mengungkapkan, Mahinda dan para pembantu utamanya menerjunkan sekitar 3.000 pendukung mereka ke Kolombo. Selanjutnya, para pendukung Mahinda dihasut untuk menyerang massa yang sedang menggelar aksi protes damai antipemerintah.

Para pendukung Mahinda akhirnya menyerang demonstran antipemerintah dengan tongkat dan pentungan. Sedikitnya, 225 orang dilarikan ke rumah sakit setelah aksi penyerangan tersebut. Biksu Budhha dan pendeta Katolik termasuk di antara mereka yang menjadi korban luka.

Setelah insiden penyerangan, para pengunjuk rasa antipemerintah melakukan aksi balasan di seluruh Sri Lanka. Mereka menggeruduk dan membakar puluhan rumah loyalis Mahinda.

Mahinda akhirnya dievakuasi militer dan jam malam diberlakukan. Militer diperintahkan untuk menembak guna menghindari penjarahan dan kekerasan pecah.

Tinggalkan Kolombo

Warga dilaporkan memadati terminal bus di Kolombo, Kamis. Mereka memanfaatkan pelonggaran jam malam untuk segera meninggalkan Kolombo lalu pulang ke kampung halaman. Jam malam dilonggarkan pukul 07.00 dan berlaku kembali pukul 14.00 waktu setempat.

photo
Warga melintasi bus yang dibakar massa di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (11/5/2022). Kericuhan akibat protes krisis ekonomi di Kolombo menimbulkan banyak kerusakan fasilitas umum. - (AP Photo/Eranga Jayawardena)

Pada Kamis jalan-jalan di kota utama Kolombo tetap sepi. Beberapa orang keluar rumah untuk membeli persediaan penting. Antrean terlihat di pasar swalayan. Para pemimpin partai politik pada Kamis dijadwalkan bertemu dengan ketua parlemen Sri Lanka untuk membahas situasi krisis saat ini.

Rasa frustrasi memuncak seputar kelangkaan bahan bakar. Perekonomian Sri Lanka pun terpuruk.

"Perekonomian kami telah mencapai titik terendah," kata Nimal Jayantha, seorang pengemudi becak motor yang sedang antre untuk membeli bensin.

"Saya tidak punya kesempatan untuk melakukan pekerjaan saya. Sementara, saya antre di sini demi mendapatkan bensin, lalu tiba saat jam malam diberlakukan. Saya akan pulang ke rumah tanpa membawa uang," kataya.

Sementara para pengunjuk rasa melakukan aksi grafiti di kediaman Mahinda. Massa juga merangsek ke museum yang dipersembahkan untuk ayah Mahinda. Massa bersumpah akan terus beraksi sampai Presiden Gotabaya juga lengser.  

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Listrik Warga Palestina di Tepi Barat Terancam Dipadamkan

Karena utang, listrik Tepi Barat akan padam enam jam dan dilakukan enam kali dalam sebulan.

SELENGKAPNYA

WHO: Cina Perlu Ubah Strategi 'Nol Covid-19'

Strategi nol Covid-19 yang Cina terapkan untuk mengalahkan pandemi bukanlah langkah berkelanjutan.

SELENGKAPNYA

Marcos Jr Langsung Kunjungi Makam Ayah

Marcos Jr diminta memperbaiki kondisi hak asasi manusia begitu dia menjabat.

SELENGKAPNYA