Pasar Ciputat di Tangerang Selatan terbakar | Youtube

Bodetabek

Sumber Api di Pasar Ciputat dari Tiang Listrik 

Puluhan jiwa yang bertempat tinggal di wilayah yang terbakar terpaksa mengungsi.

TANGERANG SELATAN — Polsek Ciputat Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di titik kebakaran Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, yang terjadi Rabu (11/5) petang. Dari olah TKP itu disimpulkan sumber api berasal dari tiang listrik yang mengalami korsleting. "Sumber api dari tiang listrik, bukan dari lapak," ujar Kapolsek Ciputat Timur Kompol Yulianto, Kamis (12/5). 

Dia menjelaskan, dari tiang listrik terdapat sejumlah stop kontak yang dibuat langsung ke listrik dari kabel. "Nyolong listrik bahasanya. Nggak tahu siapa yang bikin aliran di situ jadi banyak kabel," ujar Yulianto.

Dia menuturkan, kondisi tiang listrik yang menjadi sumber api muncul itu dicekoki banyak kabel. Sehingga beban listrik menumpuk dan menimbulkan energi panas hingga muncul percikan api. Percikan api itu merembet dan menghanguskan seratusan lapak pedagang di TKP. 

"Satu tiang itu kabel ke mana-mana. Biasanya kalau pasar tuh listriknya kan ke mana-mana. Kabelnya kabel kecil lagi, bukan standar PLN," katanya. 

Yulianto menegaskan, berdasarkan olah TKP yang dilakukan, bisa disimpulkan penyebab dari kebakaran Pasar Ciputat yang berlokasi di Jalan Haji Usman RT/RW 01/01, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangsel, itu karena arus pendek atau korsleting listrik. 

Kebakaran Pasar Ciputat terjadi pada Rabu (12/5) sekitar pukul 16.15 WIB. Sebanyak 19 unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang berhasil dipadamlan selama dua jam. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel mencatat ada 100 lapak pedagang serta sepuluh rumah warga yang hangus akibat kebakaran tersebut.

 

Warga mengungsi

Puluhan jiwa yang bertempat tinggal di wilayah yang terbakar terpaksa mengungsi. Meta (36 tahun), salah satu warga yang terdampak kebakaran, telah bermalam di pusat pengungsian sementara di mushala yang ada di wilayah itu. Meski tak keseluruhan bagian rumahnya hangus, dia dan lima anggota keluarganya terpaksa mengungsi karena kondisi rumahnya tidak layak dihuni.

"Bagian belakang rumah saya habis terbakar, tapi untungnya depannya bisa diselamatkan. Itu perlu direnovasi buat bisa ditempati lagi. Jadi, keluarga kami mengungsi dulu," kata Meta saat ditemui di lokasi pengungsian, Kamis (12/5). 

Meta mengungsi bersama suami dan adik ipar, juga tiga anaknya yang berusia 13 tahun, delapan tahun, dan dua tahun. Dari rumahnya yang terbakar, selain menyelamatkan jiwa, dia juga menyelamatkan surat-surat berharga serta seragam sekolah anak-anaknya. 

"Shock banget waktu melihat api menyebar ke mana-mana. Yang saya pikirin gimana anak-anak saya selamat, setelah itu saya mikir surat-surat berharga, ijazah-ijazah, selebihnya pasrah sama Allah. Harta kan bisa dicari," ujarnya. 

Warga lainnya, Suparini (62) dan Neli (35), merupakan warga yang mengontrak di kawasan Pasar Ciputat yang terbakar. Suparini merupakan warga asal Yogyakarta dan Neli warga asal Lampung yang merantau ke Tangsel dan bekerja sebagai pemetik cabai di Pasar Ciputat. 

Kini mereka harus bertahan hidup di pengungsian untuk menenangkan diri atas rasa shock yang dialami dan masih bergantung pada bantuan sosial. "Nggak ada yang bisa diselamatkan. Sekarang mengungsi saja dulu," ujar Suparini, senada dengan Neli.

Meta, Suparini, dan Neli saat ini bersama dengan puluhan tetangganya harus bersabar hidup berdampingan di pengungsian untuk beberapa waktu ke depan. Termasuk juga sejumlah anak-anak yang harus tidur bersanding di mushala yang memiliki luas sekitar 10×10 meter persegi. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun pihak RW 01, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, warga yang terdampak kebakaran berjumlah 32 KK dengan jumlah 90 jiwa. Namun, yang mengungsi diketahui berjumlah 12 KK dengan total orang sebanyak 37 jiwa. 

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangsel Apendi yang memantau titik pengungsian di TKP, Kamis (12/5), mengatakan, pihaknya telah menyalurkan sejumlah bantuan untuk para warga yang mengungsi. Mulai dari kebutuhan logistik hingga sandang. "Kami salurkan kebutuhan sehari-hari, ada makanan saji, susu, mi, juga alat tidur, dan alat mandi," kata Apendi. 

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel Heru Agus Santoso mengonfirmasi bahwa lokasi kebakaran tersebut bukan di lokasi Pasar Ciputat yang dikelolanya. Lokasi kebakaran itu, kata dia, merupakan permukiman yang para warganya membangun kegiatan ekonomi di situ. 

"Itu permukiman warga yang ada di sekitar kawasan pasar dan milik warga, bukan punya pemda, bukan milik perusahaan tertentu juga, melainkan milik warga," katanya. 

Kendati demikian, Heru menyebut, pihak Disperindag dapat membantu para pedagang yang lapaknya terdampak kebakaran. Yakni dengan memberi fasilitas untuk berjualan di Pasar Ciputat yang secara resmi dikelolanya. "Bisa saja kita dorong ke Pasar Ciputat. Kalau dia mau jualan kita beri ruang di Pasar Ciputat," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Langkah Penting RI Menuju Juara Dunia Makanan Halal

Industri makanan halal Malaysia meraih nilai 123,4 dalam laporan SGIE 2021/2022 dan Indonesia sebesar 71,1.

SELENGKAPNYA

PBB Himpun Fakta Pembunuhan Abu Akleh

Israel menarik dugaan bahwa Abu Akleh gugur akibat tembakan dari militan Palestina

SELENGKAPNYA