Panitia amil zakat menerima zakat fitrah dari warga di Masjid Raya Nurul Islam, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (29/4/2022). Menjelang Hari Raya Idul Fitri, umat Islam melaksanakan kewajiban membayar zakat fitrah berupa beras sebanyak 2,8 kilogram | ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Khazanah

Sejumlah Faktor Dorong Zakat Ramadhan Tumbuh Positif

Inovasi digitalisasi zakat cukup masif selama pandemi.

JAKARTA — Sejumlah lembaga zakat mencatat pertumbuhan penghimpunan ZIS (zakat, infak, dan sedekah) yang positif pada Ramadhan 1443 H. Pengamat zakat dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Amelia Fauzia, menyampaikan, ada beberapa faktor yang membuat zakat Ramadhan 1443 H tumbuh positif.

“Faktor-faktor itu saling berkaitan,” ujar dia kepada Republika, Rabu (11/5).

Faktor pertama adalah kedermawanan masyarakat Indonesia. Dia menjelaskan, sebanyak 98 persen masyarakat Muslim menunaikan zakat fitrah. "Ketika ekonomi membaik, jumlah mereka yang menunaikan zakat fitrah dan zakat maal juga meningkat," kata dia.

Faktor kedua, Amelia melanjutkan, adalah inovasi digitalisasi zakat yang cukup masif selama pandemi. Penggunaan ponsel pintar dan teknologi digital juga masif di kalangan Muslim kelas menengah perkotaan dan generasi milenial.

"Dan ketiga karena ada dukungan dari pemerintah untuk mendorong praktik zakat," kata direktur lembaga sosial kemanusiaan Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan peneliti filantropi Islam itu.

Untuk persebaran zakat fitrah, menurut Amelia, juga sudah merata. Namun, pengumpulan dan tasarufnya sebagian besar masih secara tradisional. Hal ini karena zakat fitrah sudah melekat pada kultur masyarakat Indonesia yang memiliki sistem komunalisme tinggi.

Dalam sistem tersebut, kata dia, memberi kepada orang yang terdekat, tetangga, itu lebih didahulukan. Muslim kelas menengah pun tidak saja menyalurkan pada satu kanal. Selain ke satu atau dua lembaga, mereka juga banyak yang tetap membagikan zakatnya kepada keluarga dan tetangga terdekat untuk menjadi jaring pengaman sosial.

"Terlebih, ada dukungan dari ayat-ayat dan hadis juga yang menyebutkan bahwa menyalurkan infak atau sedekah itu untuk kerabat dekat dahulu," ujar guru besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta ini.

Untuk zakat maal, Amelia mengakui, pengumpulan dan pendayagunaannya sudah terkelola secara profesional. Namun, dia memberi catatan, program jangka panjang, seperti program pemberdayaan ekonomi dan program beasiswa pendidikan masih didominasi di perkotaan.

Sebelumnya, sejumlah lembaga zakat melaporkan peningkatan penghimpunan zakat pada Ramadhan tahun ini dibandingkan Ramadhan tahun sebelumnya. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) pusat, misalnya, berhasil menghimpun zakat sebesar Rp 198 miliar pada Ramadhan 1443 H. Hal itu merupakan peningkatan sebesar 51 persen dibandingkan Ramadhan tahun lalu.

photo
Mengukur Potensi Zakat Fitrah 2022. Estimasi muzaki dan potensi zakat fitrah Indonesia 2022. Diolah IDEAS - (IDEAS/Dialektika Republika)

Hal serupa juga dialami Rumah Zakat. "Alhamdulillah performance filantropi selama bulan Ramadhan itu saya lihat baik. Rumah Zakat mengalami pertumbuhan sekitar 15 persen. Lembaga-lembaga lain saya kira juga tumbuh," kata Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat Nur Efendi kepada Republika, Selasa (10/5).

Kinerja penghimpunan tersebut, Nur melanjutkan, juga sesuai dengan harapan di tengah keadaan pandemi yang belum usai dan perekonomian yang terus membaik meski tidak secepat yang dibayangkan. Dia menambahkan, pada aspek penyaluran kepada para penerima manfaat pun sesuai harapan. "Sesuai dengan target," ujar dia.

Menurut Nur, ada beberapa faktor yang menjadi penopang pertumbuhan penghimpunan zakat pada Ramadhan 1443 H. Pertama, yang pasti karena bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah. Kedua, karena masyarakat Indonesia dermawan. Selama Ramadhan, mereka jadi lebih dermawan dan semangat berbaginya tinggi.

"Ketiga, perekonomian kita membaik, yang mungkin juga memicu pertumbuhan kinerja lembaga zakat.”

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Lupa Bayar Zakat Fitrah, Harus Bagaimana?

Jika tidak membayar zakat fitrah pada waktu yang ditentukan para ulama, dia tidak dikenakan sanksi.

SELENGKAPNYA

Zakat Ramadhan 1443 H Lampaui Target

Sebanyak 60 persen donatur zakat di Baznas berusia muda, yakni di bawah 25 tahun.  

SELENGKAPNYA

Menakar Kontribusi Zakat Nasional

Data resmi yang menggambarkan besarnya kontribusi zakat dalam pembangunan ekonomi nasional.

SELENGKAPNYA