Sejumlah bocah menjual bunga rampai untuk peziarah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Islam Budi Kemuliaan Dumai, Riau, Selasa (29/3/2022). Menyambut bulan Ramadhan 1443 Hijriah umat Islam di Dumai mulai melakukan ziarah kubur dan diperkirakan puasa tahun ini | ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Khazanah

Mengingat Mati dengan Tradisi Ziarah Kubur

Rasulullah menganjurkan ziarah kubur agar mempersiapkan diri menghadapi mati.

Umat Islam di Tanah Air memiliki tradisi melakukan ziarah kubur sebelum dan sesudah merayakan Idul Fitri. Hal tersebut dilakukan tidak hanya kepada kerabat atau saudara yang sudah meninggal, tetapi juga kepada tokoh-tokoh agama, termasuk Wali Songo. 

Ustaz Adi Hidayat dalam salah satu kajiannya menjelaskan, ziarah memiliki arti kunjungan atau berkunjung. Sejatinya ziarah bukan hanya  dilakukan untuk mengunjungi orang yang sudah wafat.

"Ziarah kepada orang yang sudah meninggal dunia boleh dilakukan dengan mengunjungi kuburnya. Ziarah makam ini dilakukan dengan mendoakan mereka yang dikuburkan," ujar dia.

Nabi Muhammad SAW pun pernah bersabda, "Saya dulu pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! Karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.”

photo
Di hari kedua Idul Fitri 1443 H, peziarah dari berbagai wilayah di Kota Bandung terus berdatangan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus Covid-19 Cikadut, Kota Bandung, Selasa (3/5). Menurut petugas pemakaman, hingga hari ke tiga setelah Lebaran, suasana TPU Covid-19 yang cukup luas itu biasanya masih ramai oleh peziarah. - (Edi Yusuf/Republika)

Ustaz Adi Hidayat memaparkan, maksud dari kata 'dulu' adalah saat iman manusia atau umat Islam masih lemah. Jika ada saudara atau kerabat yang meninggal, orang zaman jahiliyah sering kali meratap untuk menunjukkan jika almarhum/almarhumah adalah orang yang baik.

Bahkan, dikisahkan saat zaman jahiliyah ada yang membuka jasa penyewaan orang untuk menangis. Hal tersebut dilakukan untuk meninggalkan kesan jika orang yang meninggal adalah orang baik.

Karena ada kebiasaan seperti itu, lama-kelamaan hal tersebut berubah menjadi budaya dan tradisi. Hal ini bisa terjadi karena pada masa Rasulullah SAW iman manusia masih lemah sehingga perlu ada penguatan tauhid di kalangan masyarakat.

“Dilarang oleh Rasulullah SAW untuk sementara waktu ziarah kubur. Yang dilarang bukan ziarahnya, melainkan dikhawatirkan ketika ada yang meninggal tradisi tadi kembali lagi dan iman yang sudah muncul bisa terbatasi," ujar dia.

Setelah iman sudah menguat di mana umat Islam bisa membedakan mana doa, diskusi, ceramah, mengobrol, serta mendoakan dengan baik, muncullah sabda Nabi Muhammad tentang ziarah kubur tersebut. "Ziarah kubur hukumnya boleh. Yang dilakukan adalah berdoa, dimulai dengan salam. Bahkan kepada Rasul, ziarah di Rawdah di Masjid Nabawi," kata dia.

 
Ziarah kubur hukumnya boleh. Yang dilakukan adalah berdoa, dimulai dengan salam. Bahkan kepada Rasul, ziarah di Rawdah di Masjid Nabawi
 
 

Ustaz Adi menjelaskan, jika ada seorang Muslim yang ingin ziarah ke makam para wali, doa yang disampaikan antara lain semoga Allah SWT mengalirkan pahala kepada mereka, memberikan kemuliaan kepada mereka yang telah membawa risalah dakwah ke Indonesia, serta berikan kekuatan dan kemuliaan kepada keluarganya.

Hal berikutnya yang perlu menjadi perhatian dari ziarah ini adalah menyadari diri bahwa kita sebagai manusia juga akan meninggal dunia. Maka, setelah berziarah bisa memohon doa kepada Allah SWT agar diwafatkan sama seperti para wali Allah SWT dalam keadaan yang terbaik.

Ustaz Adi Hidayat lantas menyebut, berdasarkan ucapan Nabi Muhammad SAW, cara terbaik untuk meningkatkan iman seorang mukmin adalah dengan mengunjungi atau berziarah kubur untuk ingat kepada kematian.

"Yang tidak boleh dilakukan saat ziarah adalah meminta-minta di kuburan. Contohnya, pegang nisannya dan berharap yang lain-lain," ujar dia.

photo
Warga menaburkan bunga di atas makam keluarganya saat berziarah di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta, Senin (2/5/2022). Pada hari pertama Lebaran, TPU tersebut ramai peziarah untuk mendoakan sanak keluarga dan kerabat yang sudah wafat. - (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Potret Zakat Sepanjang Ramadhan Tahun Ini

Sejumlah lembaga filantropi Islam menghimpun dana ziswaf yang meningkat hingga 40 persen.

SELENGKAPNYA

Berkah Jualan Ketupat di Pasar Ciputat

Para pedagang ketupat di Pasar Ciputat datang jauh-jauh dari Pandeglang.

SELENGKAPNYA

Pengorbanan Anggota Polri pada Musim Lebaran 2022

Anggota Polri harus menjaga ketertiban lalu lintas di saat banyak orang asyik melaksanakan mudik berkumpul bersama keluarga

SELENGKAPNYA