Warga membeli daging sapi yang dijual Rp180 ribu per kilogram pada hari perayaan tradisi Meugang Idul Fitri 1443 H di Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Ahad (1/5/2022). | ANTARA FOTO/Rahmad/wsj.

Ekonomi

Pedagang Optimistis Harga Daging Segera Turun

Bulog telah mendatangkan 36 ribu ton daging kerbau beku asal India.

JAKARTA -- Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) meyakini harga daging akan segera turun seiring penurunan konsumsi masyarakat. Harga daging sapi mengalami kenaikan hingga menembus level Rp 160 ribu per kilogram setelah Lebaran.

Ketua JAPPDI, Asnawi, mengatakan, ketersediaan daging, baik dari sapi impor Australia maupun lokal masih cukup baik hingga saat ini. "Apakah akan terjadi penurunan harga ke depan? Saya sangat yakin akan terjadi penurunan sesuai dengan daya beli masyarakat," kata Asnawi kepada Republika, Kamis (5/5).

Asnawi menyebut, terdapat kenaikan harga di tingkat pemotongan. Harga daging sapi impor Australia naik dari semula Rp 45 ribu hingga Rp 47 ribu per kg menjadi Rp 57 ribu hingga Rp 58 ribu per kg atau naik sekitar 25 persen.

Harga sapi lokal turut mengalami kenaikan akibat pasokan sapi dari Australia yang terbatas. Pemerintah berupaya memberdayakan keberadaan sapi lokal guna menjaga pasokan. Harga daging sapi lokal pun naik dari semula kisaran Rp 47 ribu-Rp 48 ribu per kg menjadi Rp 53 ribu-Rp 55 ribu per kg atau naik 15 persen.

Asnawi menjelaskan, masyarakat cenderung tetap membeli daging sapi meski dalam harga tinggi pada masa Lebaran. Akan tetapi, menurut dia, fenomena itu tidak akan terulang setelah puncak konsumsi terlewati.

Perusahaan peternakan yang semula mempertahankan harga tinggi juga diyakini akan ikut menyesuaikan harga jual. "Semakin dia bertahan dengan harga tinggi, tidak ada yang beli sehingga otomatis sapi tidak terpotong dan itu akan menjadi beban produksi," ujarnya.

Di sisi lain, menurut Asnawi, pemerintah perlu menegaskan aturan terkait penjualan daging kerbau beku asal India. Dia mengatakan, pasokan daging tersebut diharapkan bisa menjadi penyeimbang harga di pasar karena dipatok sebesar Rp 80 ribu per kg.

Asnawi menyebut, keberadaan daging kerbau beku belum optimal dalam menyeimbangkan harga. Menurut dia, sebagian besar pasokan yang diimpor oleh Perum Bulog mengalami kenaikan dalam rantai distribusi.

photo
Pedagang memotong daging sapi untuk ditimbang di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Kemendag mencatat daging sapi mengalami kenaikan cukup tinggi jelang lebaran Idul Fitri 1443 H, di mana daging sapi segar secara nasional tercatat naik Rp 10.777 per kilogram setara 7,72 persen menjadi Rp 139.600 per kilogram dan daging beku Rp 106.100 per kilogram atau naik 4,43 persen. - (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.)

Dia mengatakan, terdapat daging kerbau beku bagian knuckle yang dijual seharga Rp 124.500 per kg. Padahal, harga jual dari Bulog ke distributor hanya berkisar Rp 55 ribu per kg. "Artinya, ada kenaikan hingga 131 persen. Inilah semestinya pemerintah melakukan pengawasan bukan hanya di sapi siap potong, tapi juga daging beku impor," kata Asnawi.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaluddin Iqbal menegaskan, harga jual daging kerbau, baik oleh Bulog maupun swasta, harus di level Rp 80 ribu per kg. Ia mengaku belum mendapatkan laporan daging kerbau beku India yang dijual di atas Rp 100 ribu per kg.

Untuk menekan harga daging, Bulog telah mendatangkan 36 ribu ton daging kerbau beku asal India sebelum Idul Fitri. Pada tahun ini, Bulog menerima kuota impor daging kerbau India sebesar 100 ribu ton.

photo
Pedagang daging sapi melayani pembeli di Pasar Besar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Ahad (1/5/2022). Harga daging sapi di pasar tersebut naik 30 persen jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah dari sebelumnya Rp 125 ribu per kilogram menjadi Rp 160 ribu per kilogram akibat permintaan yang terus meningkat mendekati lebaran. - (ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.)

"Masyarakat sudah mulai familier dengan daging kerbau beku, tapi kembali lagi ini hanya substitusi atas kebutuhan daging merah secara umum," ujar Awaluddin.

Bulog menjual daging kerbau beku melalui jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) di seluruh Indonesia. Selain itu, Bulog juga menjual kepada para distributor swasta untuk dijual kembali. Awaluddin menekankan, harga jual hingga tingkat konsumen maksimal sebesar Rp 80 ribu per kg.

Penjualan kepada distributor swasta turut dilakukan karena Bulog tidak dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Bulog juga bekerja sama dengan sejumlah gerai retail modern untuk membantu penjualannya.

"Mereka sudah ada komitmen karena kita juga telah berikan margin yang cukup untuk masing-masing distributor," kata Awaluddin.

Awaluddin menyampaikan, syarat pendistribusian daging kerbau beku harus melalui rantai dingin. Distributor yang menyalurkan daging dari Bulog harus memiliki infrastruktur gudang pendingin yang mencukupi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Buya Yahya-Derry Sulaiman Luncurkn Lagu Damai Bersama

Lagu Damai Bersama yang disampaikan Buya Yahya dan Derry Sulaiman mengajak semua orang menguatkan persatuan.

SELENGKAPNYA

Asian Games 2022 di Cina Resmi Ditunda

Nama dan lambang Asian Games ke-19 di Cina tidak berubah.

SELENGKAPNYA

Menanti Pelampiasan Amarah Manchester City di Etihad Stadium

Dengan mengantongi 83 poin, Manchester City unggul sebiji angka atas the Reds di urutan kedua.

SELENGKAPNYA