Sejumlah jamaah calon haji dan umroh mengikuti pelatihan manasik di Al Mahmudah Manasik Haji Training Centre Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (20/3/2022). Seiring sudah dibukanya kembali Umroh dan makin dekatnya musim haji tahun 2022 sejumlah biro | ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

Khazanah

Kemenag Persingkat Manasik Haji

Materi manasik akan dibuat lebih padat agar substansinya tetap tersampaikan kepada jamaah haji.

JAKARTA – Para calon jamaah haji (calhaj) Indonesia akan mulai diterbangkan ke Tanah Suci pada 4 Juni 2022. Mengingat semakin dekatnya waktu pelaksanaan haji, Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan untuk mempersingkat manasik haji.

"Pembekalan untuk jamaah, kita sudah sepakat manasik akan lebih singkat tidak seperti biasanya 10 kali. Kemarin kita sudah sepakati enam kali dengan perincian empat kali di KUA (kantor urusan agama) dan dua kali di kantor Kemenag (kabupaten/kota)," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief melalui keterangan tertulis yang didapatkan Republika, Jumat (29/4).

Menyusul keputusan itu, ia menyebut, materi manasik akan dibuat lebih padat agar substansinya tetap tersampaikan kepada jamaah haji.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebut ada 63-68 persen calhaj yang memiliki profil risiko tinggi (risti) kesehatan. "Berdasarkan data Siskohatkes Pusat Kesehatan Haji selama tahun 2017 sampai dengan tahun 2020, terdapat 63 hingga 68 persen calon jamaah haji yang memiliki profil risiko tinggi," kata Wamenkes dalam agenda kuliah umum  bertema “Sistem Layanan Kesehatan Haji dan Strategi Perlindungan Bagi Jamaah Lansia” yang digelar Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara daring, beberapa hari lalu.

Adapun jamaah yang tergolong risti kesehatan adalah mereka yang menyandang penyakit degeneratif, seperti alzheimer dan demensia, penyakit metabolik, seperti diabetes melitus, dislipidemia, dan hiperkolesterolemia, juga yang menderita penyakit kronis, seperti sirosis, keganasan, dan gagal jantung. Jamaah yang juga termasuk kategori risiko tinggi (risti) adalah jamaah yang memiliki penyakit gangguan imunologi, seperti HIV-AIDS dan SLE (systemic lupus erythematosus).

Pada akhir paparannya, Wamenkes mengatakan, dua dari tiga jamaah haji Indonesia tergolong risti secara kesehatan. Sementara itu, dari sisi usia, kata dia, satu dari tiga jamaah tergolong lansia. Adapun risiko kesehatan utama yang dihadapi lansia mencakup penyakit tidak menular, penyakit menular (Covid-19), dan risiko saat menjalankan aktivitas haji.

Untuk itu, dia menekankan, seluruh calhaj, termasuk lansia, wajib mengikuti tiga kali pemeriksaan sebelum berangkat ke Tanah Suci. “Untuk menurunkan risiko penularan Covid-19, jamaah wajib divaksinasi lengkap dan menjaga protokol kesehatan selama berhaji.”

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

BPKH Uji Coba Layanan Haji Cashless

BPKH menjelaskan layanan nontunai bagi jamaah haji dari Bank Muamalat telah ada sebelumnya.

SELENGKAPNYA

Umrah Ramadhan Berbuah Pahala Haji Bersama Rasulullah

Kata UBN, mereke berlama-lama di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah di bait-Nya.

SELENGKAPNYA

Fasilitas Kesehatan Haji 2022 Siap

Meski dua tahun tidak beroperasi, semua fasilitas kesehatan tersebut masih bisa digunakan pada prosesi haji tahun ini

SELENGKAPNYA