Sejumlah petugas kesehatan haji Indonesia, Sabtu (13/7), menerima pasokan 100 tabung oksigen medis di Kantor Kesehatan Haji Indonesia, Makkah, Arab Saudi. Alat kesehatan ini nantinya akan diperuntukkan bagi jamaah haji Indonesia yang sakit. Muhammad Gafil | Republika

Khazanah

Fasilitas Kesehatan Haji 2022 Siap

Meski dua tahun tidak beroperasi, semua fasilitas kesehatan tersebut masih bisa digunakan pada prosesi haji tahun ini

JAKARTA — Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Puskes Haji Kemenkes) memastikan, seluruh fasilitas kesehatan haji Indonesia di Arab Saudi secara teknis sudah siap dioperasikan. Saat ini Pemerintah Indonesia memiliki tiga Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), yakni di Makkah, Madinah, dan Jeddah.

"Insya Allah dari sisi kesehatan haji 2022, kita sudah siap," ujar Kepala Puskes Haji Kemenkes Budi Sylvana, saat dihubungi Republika, Selasa (26/4).

Budi mengatakan, meski dua tahun tidak beroperasi, semua fasilitas kesehatan tersebut masih bisa digunakan pada prosesi haji tahun ini. Sebab, selama dua tahun itu dilakukan perawatan.

"Ada pula orang yang menjaga gedung di sana. Mereka yang menjaga," ujarnya.

Selain fasilitas kesehatan secara teknis sudah siap, para jamaah pun sudah siap diberangkatkan karena sudah mendapat vaksinasi minimal dosis kedua. Hal tersebut sudah sesuai dengan syarat yang ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi, yakni jamaah haji harus sudah divaksinasi minimal dosis kedua.

"Kita meminta jamaah melakukan vaksin karena itulah yang bisa memproteksi mereka," ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan, saat prosesi haji ada begitu banyak orang yang bertemu dalam satu waktu dan tempat. Dalam hal ini, vaksin dapat mencegah mereka terpapar virus yang dibawa oleh jamaah dari negara-negara lain.

"Jutaan orang di Makkah nanti, misalnya, dari banyak negara. Apa yang bisa memproteksi mereka, yaitu tadi vaksinasi," katanya.

Saat ini Pemerintah Arab Saudi memang telah melonggarkan kebijakan protokol kesehatan dengan tidak mewajibkan karantina, pemakaian masker, dan jaga jarak. Meski demikian, petugas kesehatan akan tetap mengedukasi agar jamaah tetap menggunakan masker demi menjaga kesehatan mereka.

Walaupun nanti, kata dia, para jamaah dari negara lain tidak menggunakan masker, jamaah Indonesia tetap harus memakai masker. Pertimbangannya karena jamaah Indonesia paling banyak yang berusia lanjut sehingga rentan terpapar penyakit.

"Silakan jamaah lain tidak memakai masker, tetapi jamaah kita diedukasi agar tetap menggunakan masker," katanya.

Sementara, Kementerian Agama menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 405 Tahun 2022 yang memuat tentang sebaran kuota haji per provinsi setelah adanya keputusan pemberangkatan ibadah haji 1443 H/2022 M.

"KMA ini selanjutnya akan menjadi pedoman seluruh jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) serta penyelenggara perjalanan ibadah haji khusus dalam melakukan finalisasi penyediaan layanan jamaah haji Indonesia," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

KMA yang ditandatangani pada 22 April ini menetapkan kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 100.051 orang, terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus. Untuk kuota haji reguler terdiri atas 92.246 kuota jamaah haji reguler tahun berjalan, 114 kuota pembimbing dari unsur kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah, dan 465 kuota petugas haji daerah.

Sementara untuk kuota haji khusus, terdiri atas 6.664 kuota jamaah haji khusus tahun 1443 H/2022 M dan 562 kuota petugas haji khusus. "Haji reguler maupun haji khusus, kuota 1443 H/2022 M diperuntukkan bagi jamaah yang telah melunasi biaya perjalanan ibadah haji 1441 H/2020 M dan berusia paling tinggi 65 tahun per tanggal 8 Juli 2022 sesuai dengan urutan nomor porsi," kata Menag.

Masih terkait persiapan penyelenggaraan haji, Direktur Jenderal PHU Kemenag Hilman Latief meminta seluruh kantor wilayah Kemenag provinsi mempersiapkan bandara serta embarkasi asrama haji.

“Saya minta kabid PHU koordinasi ke bandara seperti apa situasinya dan dilaporkan ke Kanwil biar dilaporkan ke gubernur,” kata Hilman dalam keterangan yang didapat Republika, Selasa.

Hilman juga mengungkapkan, pemerintah sudah menetapkan dua maskapai yang akan mengangkut jamaah haji Indonesia tahun ini, yakni Garuda Indonesia (GA) serta Saudi Arabian Airlines (SV). Penetapan kedua maskapai ini, kata Hilman, sudah melalui kesepakatan harga yang ditawarkan.

“Maskapai yang akan digunakan alhamdulillah sudah sepakat dengan harga yang ditawarkan.”

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pusat Kesehatan Haji Kemkes (puskeshaji.kemkes)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Digitalisasi Tingkatkan Penghimpunan Zakat

Berkat digitalisasi, penghimpunan zakat meningkat.

SELENGKAPNYA

Mudik, Memburu Berkah Silaturahim 

Jangan lupa bersedekah dan berzakat di kampung halaman masing-masing.

SELENGKAPNYA

Zaid bin Tsabit, Sekretaris Rasulullah nan Cerdas

Zaid menguasai bahasa Ibrani, baik lisan maupun tulisan.

SELENGKAPNYA