Petugas memberikan informasi terkait zakat kepada warga di Gerai Zakat Baznas (Bazis) DKI Jakarta di Terowongan Kendal, Jakarta, Selasa (19/4/2022). Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta menghadirkan layanan Gerai Zakat & Jemput Zakat di beberapa titik hal | Prayogi/Republika.

Khazanah

Digitalisasi Tingkatkan Penghimpunan Zakat

Berkat digitalisasi, penghimpunan zakat meningkat.

JAKARTA — Berkat digitalisasi, penghimpunan zakat meningkat. Karena itu, digitalisasi harus disebarluaskan ke berbagai wilayah di Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Pimpinan Bidang Teknologi dan Informasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), M Nadratuzzaman Hosen, dalam agenda Webinar Series #4 Ramadhan yang diselenggarakan lembaga riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Senin (25/4). 

"Baznas memiliki salah satu misi, yaitu modernisasi dan digitalisasi pengelolaan zakat nasional dengan sistem manajemen berbasis data yang kokoh dan terukur," kata Nadratuzzaman. 

Target pertama untuk mendukung hal tersebut adalah membangun sistem informasi sebagai tulang punggung digital pengelolaan zakat. Berikutnya, mengembangkan kantor digital agar semua informasi dan transaksi zakat bisa diakses di dalamnya.

Saat ini, kata dia, Baznas tengah menjalankan platform urun dana atau crowdfunding yang disebut Cinta Zakat. Aplikasi ini bertujuan memudahkan muzaki, utamanya milenial, untuk menunaikan zakat dan infak.

"Perbedaan aplikasi ini dengan crowdfunding lainnya adalah muzaki bebas memilih program dan donasi yang diinginkan, apakah beasiswa atau pemanfaatan dan pemberdayaan ekonomi," ujarnya.

 

Program yang dikampanyekan oleh Baznas, baik pusat maupun kabupaten/kota, ini memiliki peran dalam menyukseskan platform tersebut. Jika berhasil, menurut dia, platform itu akan diadaptasi ke negara-negara Islam di Afrika dan Asia.

Nadratuzzaman juga menyebut berdasarkan data demografi pembayar zakat di Baznas, mereka yang berusia 25-34 tahun merupakan 47 persen dari total muzaki. Frekuensi pembayaran yang mereka lakukan cukup sering dengan nilai rata-rata nominalnya Rp 279.544.

Sejak 2016, Baznas telah melakukan sejumlah strategi peningkatan pengumpulan zakat melalui dunia digital. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 100 saluran digital yang menjalin kerja sama, dengan pilihan terbanyak dilakukan menggunakan platform KitaBisa, Tokopedia, Gopay, Shopee, dan LinkAja Syariah.

Peluang akan bertambahnya penghimpunan zakat bagi milenial juga diamini oleh Head of LinkAja Syariah Group, Donny Fernando. Optimisme ini disampaikan melihat 73,7 persen masyarakat Indonesia sudah menggunakan internet.

"Ini menjadi peluang bagi perusahaan digital untuk menjalin engagement dengan warga Indonesia dan pengguna smartphone," ujar dia.

 
Ini menjadi peluang bagi perusahaan digital untuk menjalin engagement dengan warga Indonesia dan pengguna smartphone
 
 

Donny menyebut, rata-rata pengguna internet di Indonesia berselancar di dunia maya sebanyak sembilan jam per hari. Adapun persentase penggunaan internet melalui ponsel pintar adalah 94,1 persen.

Jumlah milenial di Indonesia, berusia 18-34 tahun, sudah mewakili lebih dari 35 persen pengguna media sosial. Sementara untuk usia 35-44 tahun penggunanya lebih dari 12 persen.

Ia juga menyebut, perkembangan zakat semakin menarik, tapi trennya masih berputar di usia pekerja atau 30 tahun ke atas. Maka, menurut dia, hal tersebut perlu lebih didorong utamanya di Ramadhan kali ini, dengan digitalisasi agar milenial bisa berzakat langsung dari rumah.

"Kami memiliki program sedekah Subuh atau sedekah Jumat. Ini repeat-nya cukup kuat dan pertumbuhan ZIS (zakat, infak, sedekah) dari tahun lalu mencapai ratusan persen. Kampanye-kampanye ini sangat mengena bagi milenial karena nominalnya tidak ditentukan, tapi bisa dilakukan rutin," ujar Donny.

Ke depan, menurut dia, transaksi yang sifatnya tidak berhubungan fisik secara langsung akan semakin naik dan diminati masyarakat, khususnya milenial. Sedangkan, LinkAja Syariah akan membuat program bersifat paket atau bundling, di mana setiap transaksi yang dilakukan di aplikasi akan diarahkan atau dikombinasikan dengan donasi atau sedekah. Harapannya, cara ini dapat meningkatkan jumlah muzaki di aplikasi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Zaid bin Tsabit, Sekretaris Rasulullah nan Cerdas

Zaid menguasai bahasa Ibrani, baik lisan maupun tulisan.

SELENGKAPNYA

Mudik, Memburu Berkah Silaturahim 

Jangan lupa bersedekah dan berzakat di kampung halaman masing-masing.

SELENGKAPNYA