Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan), Komisaris Independen Mohammad Effendi (kiri), Wakil Presiden Direktur C Ariano Rachmat (kedua kanan) dan Direktur Julius Aslan (kedua kiri) berbincang seusai melaksanakan Rapat Umum P | ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Ekonomi

Adaro Fokus Kembangkan Kapasitas

Adaro tetap memprioritaskan pasar utamanya di Asia.

JAKARTA -- PT Adaro Energy Indonesia Tbk mulai menerima permintaan batu bara dari sejumlah negara di Eropa. Dengan adanya potensi pasar baru tersebut, Adaro akan terus mengembangkan kapasitas sekaligus menjaga efisiensi perusahaan.

"Negara-negara di Eropa sangat menggantungkan sumber energinya pada Rusia. Begitu ada gangguan, mereka tetap mencari alternatif lain," ujar Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir dalam temu media secara virtual pada Senin (18/4).

Masuknya permintaan dari benua biru seiring dengan terganggunya pasokan batu bara akibat konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Garibaldi meyakini permintaan dari negara-negara Eropa akan terus bertambah ke depannya. Meski saat ini di Eropa sedang gencar mengusung energi hijau, menurut Boy, batu bara akan tetap menjadi sumber energi paling efisien.

Adaro berkomitmen akan terus meningkatkan kapasitas. Dalam tiga sampai lima tahun ke depan, perseroan menargetkan dapat meningkatkan produksi hingga lima sampai enam juta ton batu bara per tahun. Pada tahun ini, Adaro menetapkan produksi batu bara sebanyak 3,3 juta ton.

Pada tahun ini, Garibaldi optimistis kinerja Adaro akan tetap baik didukung kenaikan harga serta langkah efisiensi perseroan. Ia memperkirakan harga batu bara masih akan tinggi karena suplai masih belum bisa menutupi kebutuhan permintaan terutama di tengah konflik Rusia-Ukraina ini.

"Pada tiga bulan pertama 2022, harga masih tinggi karena terpicu oleh perang," paparnya.

Sepanjang 2021, Adaro mampu membukukan pendapatan sebesar 3,99 miliar dolar AS. Dari pendapatan ini, perusahaan mengantongi laba 1,25 miliar dolar AS pada tahun lalu. Kenaikan pendapatan murni ditopang oleh kenaikan harga batu bara dunia yang melonjak sekitar 70 persen dibandingkan 2020.

Direktur Keuangan Adaro Energy Indonesia Luckman Lie mengatakan, permintaan batu bara dari Eropa mulai menunjukkan peningkatan. Dia menyampaikan, Adaro telah melakukan pengiriman sekitar 300 ribu ton batu bara ke Belanda dan Spanyol. Meski begitu, pengiriman batu bara ke negara Eropa tersebut hanya sebatas penjualan spot atau tidak terikat komitmen jangka panjang.

Meski sudah mulai terbuka untuk Eropa, Luckman menegaskan, Adaro masih fokus memprioritaskan pasar utamanya di Asia. Negara tujuan ekspor terbesar Adaro di Asia meliputi Jepang, Korea Selatan, Cina, India, Hong Kong, dan Malaysia.

"Kita fokus memenuhi semua komitmen kami kepada pelanggan yang sudah ambil batu bara kita dalam jangka waktu panjang," kata Luckman.

PLTU Batang

Adaro memutuskan menunda pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah. PLTU dengan kapasitas 2x1.000 megawatt (MW) tersebut sebelumnya dijadwalkan beroperasi pada awal tahun ini.

Garibaldi menyampaikan, progres pembangunan PLTU yang dilakukan oleh anak usaha Adaro, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi, perusahaan mengakui PLN saat ini masih mengalami kelebihan suplai listrik. Dia mengatakan, perseroan telah berkoordinasi dengan PLN untuk menunda operasional PLTU Batang.

"Kalau segera on stream bisa membebani PLN juga. Untuk itu, dengan perkembangan strategis kita tunda," ujarnya.

Garibaldi berharap, PLTU Batang bisa beroperasi pada akhir tahun ini. Menurut dia, hal itu bisa terjadi apabila pemulihan ekonomi Indonesia terus terjadi sehingga meningkatkan permintaan listrik. Di sisi lain, hal itu juga akan meningkatkan penyerapan kelebihan suplai listrik PLN.

"Teman-teman PLN berterima kasih kepada Adaro karena mau duduk bersama memikul beban yang berat ini sehingga antara Adaro dan PLN punya hubungan yang sangat baik," ujarnya.

Garibaldi mengatakan, PLN juga sudah menyampaikan adanya peningkatan permintaan listrik pada kuartal I 2022. Menurut dia, hal itu menjadi indikasi positif terhadap pemulihan ekonomi ke depan.

"Ini kabar baik dan menunjukkan geliat ekonomi negara kita sudah mulai terasa," ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Adaro Energy Indonesia Tbk (adaroenergy)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Edaran THR dari APBD Diterbitkan

Pemberian THR dan gaji ke-13 memperhatikan kemampuan keuangan daerah.

SELENGKAPNYA

Erdogan: Turki Selalu Dukung Palestina

Erdogan bertelepon dengan Guterres membahas perkembangan di al-Aqsha.

SELENGKAPNYA

Indonesia Cetak Suprlus Dagang Terbesar

Kenaikan harga komoditas melanjutkan tren surplus neraca perdagangan Indonesia.

SELENGKAPNYA