Relawan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) mengaitkan botol plastik bekas saat pembuatan instalasi gua plastik di Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (19/3/2022). | ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.

Nasional

Riset Ecoton: Empat Sungai Besar Jawa Tercemar Mikroplastik

Pencemaran mikroplastik di empat sungai nasional tersebut merupakan ancaman serius bagi manusia

JAKARTA -- Riset yang dilakukan Environmental Conservation Organization (Ecoton) menemukan bahwa empat sungai besar di Pulau Jawa tercemar oleh sampah plastik yang telah berubah menjadi mikroplastik. Parahnya lagi, kandungan berbahaya tersebut turut ditemukan dalam tubuh manusia yang mengkonsumsi air empat sungai itu.

Empat sungai yang tercemar mikroplastik itu adalah Sungai Brantas di Jawa Timur; Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah dan Timur; Sungai Citarum di Jawa Barat; serta Sungai Ciliwung di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Ecoton meneliti pencemaran mikroplastik di empat sungai tersebut dalam rentang waktu Agustus 2021 hingga April 2022.

Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi mengatakan, mikroplastik adalah serpihan serpihan plastik yang berukuran kurang dari lima milimeter. Risetnya menemukan 97 mikroplastik per 100 liter air Sungai Bengawan Solo. Sedangkan di Citarum ditemukan 121 mikroplastik/100 liter air, Ciliwung 198 mikroplastik/100 liter air, serta Brantas 107/100 liter air.

Menurut Prigi, pencemaran mikroplastik di empat sungai nasional tersebut merupakan ancaman serius bagi manusia karena tak hanya mencemari aliran airnya, tapi juga rantai makanan. "Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum dan Ciliwung adalah sungai nasional yang memiliki peran vital bagi Indonesia karena selain sebagai air baku PDAM, juga digunakan sebagai sumber irigasi bagi area pertanian yang menyuplai lebih dari 50 persen stok pangan nasional," ujar Prigi dalam konferensi pers daring, Selasa (12/4).

Penelitian lanjutan Ecoton, ujar Prigi, memang menemukan kandungan mikroplastik dalam tubuh ikan di empat sungai tersebut. Pihaknya menemukan 20 partikel mikroplastik pada satu ikan sampel di Bengawan Solo, 42 partikel per ikan sampel di Berantas, dan 68 partikel per ikan sampel di Citarum. Lalu 167 partikel per ikan sampel di Kepulauan Seribu, yang merupakan muara Sungai Ciliwung.

Sialnya, lanjut Prigi, kontaminasi mikroplastik ini sudah masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini diketahui usai pihaknya meneliti tinja milik 102 manusia yang hidup bergantung pada empat sungai itu.

"Sampel kotorannya masing-masing 10 gram. Kita menemukan rata-rata sekitar 17-20 partikel dalam feses manusia itu," ujarnya.

Prigi mengingatkan, keberadaan mikroplastik dalam tubuh tentu berpotensi menimbulkan sejumlah risiko kesehatan. Pertama, risiko gangguan perkembangan otak, pemicu kanker, dan diabetes karena mikroplastik mengandung zat aditif Bisphenol-A.

photo
Relawan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) memperlihatkan mikroplastik menggunakan mikroskop yang terhubung langsung dengan layar monitor pada karya instalasi gua plastik di Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (19/3/2022). - (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.)

Kedua, kandungan phthalate dalam mikroplastik dapat menimbulkan gangguan sistem hormon seperti menstruasi dini, kualitas dan kuantitas sperma menurun, serta menopause dini. Ketiga, terdapat risiko terkontaminasi bakteri E.Coli (penyebab penyakit diare) dan S.Typhi (penyebab penyakit tipes) karena patogennya menempel pada mikroplastik.

Prigi mengatakan, asal usul limbah mikroplastik ini bisa dilacak pada dua sumber utama. Pertama, bersumber dari pembuangan limbah secara serampangan ke aliran sungai oleh pabrik-pabrik. Kedua, bersumber dari sampah plastik yang dihasilkan masyarakat.

Pendiri Ecoton Daru Setyorini mengatakan, tercemarnya empat sungai besar tersebut tak lepas dari kegagalan pemerintah provinsi untuk mengendalikan dan mengawasi kelestariannya. “Karena itu, kami meminta para gubernur di empat aliran sungai itu untuk segera merespons krisis kualitas air sungai dan sampah tersebut.” 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Jangan Merasa Keberatan Berpuasa

Siapa pun yang merasa dirinya manusia seharusnya berpuasa.

SELENGKAPNYA

Bagaimana Mengeluarkan Zakat Pendapatan?

Zakat pendapatan profesional dapat ditunaikan dengan satu dari dua pilihan.

SELENGKAPNYA