JAKARTA — Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menelurkan terobosan baru dalam memudahkan masyarakat menunaikan zakat, infak, atau sedekah (ZIS). Terobosan itu berwujud mesin zakat self service (ZSS). Mesin ZSS adalah cermin dari perkembangan dunia digital sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan ZIS yang cepat dan akurat.

"Terinspirasi dari mesin ATM, ZSS memiliki filosofi yang mengambil dari core value IZI, yaitu memudahkan. Tentu saja dengan harapan keberadaan ZSS dapat memudahkan masyarakat dalam menunaikan zakat, infak, maupun sedekah," kata Direktur Edukasi dan Kemitraan Zakat IZI Deddy Fenalosa kepada Republika, Ahad (10/4).

Deddy menyebut, keberadaan ZSS diharapkan akan menjangkau publik yang lebih luas sehingga penghimpunan ZIS dapat lebih optimal. Dengan penghimpunan yang optimal, tentu akan memaksimalkan pemberdayaan para penerima manfaat. "Untuk target sendiri, tahun ini di angka 150 juta," kata Deddy.

Lebih lanjut, Deddy mengatakan, masyarakat bisa menghitung pembayaran zakatnya dengan mesin tersebut. Mereka bisa menghitung jumlah jiwa yang ingin dibayarkan zakatnya. Selain itu, pembayaran zakat melalui mesin tersebut juga dipermudah melalui barcode.

Ia mengatakan, pembayaran melalui barcode sudah familiar di masyarakat Indonesia. Bisa melalui aplikasi perbankan atau aplikasi e-wallet yang sudah ada.

Untuk memenuhi tujuan kemudahan ini, ZSS akan ditempatkan di pusat-pusat perbelanjaan serta ruang-ruang layanan publik, seperti rumah sakit. Adapun keberadaan ZSS yang pertama pada bulan Ramadhan 1443 H ini, yakni di Grand Indonesia, Jakarta, dan Rumah Sakit Meilia, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Peluncuran perdana mesin ZSS telah dilakukan pada Jumat (8/4) lalu. Namun, menurut Deddy, masih ditemui sejumlah kendala dalam pengoperasian mesin ZSS ini.

"Kendalanya edukasi terkait penggunaan ini lebih kepada terbatasnya jumlah unit mesin ZSS dan konektivitas internet karena perangkat ini mesti selalu online," kata dia.

Sebelumnya, dalam memenuhi kebutuhan Ramadhan 2022 di wilayah terpencil, IZI menggelar acara peluncuran program Booking Berkah Ramadhan 1443 H. Program ini ditargetkan menyasar 50 ribu penerima manfaat.

"Ramadhan 1443 Hijriyah adalah momentum membangun kebersamaan dan berlomba-lomba, bergegas meraih keberkahan berlimpah yang dijanjikan," kata Direktur Utama IZI, Wildhan Dewayana.

Wildhan mengatakan, IZI mengajak semua pihak untuk membantu sesama, khususnya mereka yang tinggal di wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan). Melalui program Booking Berkah Ramadhan 1443 H, IZI menawarkan beberapa program unggulan. Salah satunya adalah penyediaan kebutuhan pokok keluarga dhuafa untuk sahur dan berbuka sejak hari pertama puasa hingga hari raya untuk keluarga dhuafa di wilayah 3T prioritas dan kaum Muslimin di negara-negara tetangga.

Secara nasional, setidaknya terdapat 62 daerah tertinggal (Perpres 63/2020), 111 pulau terluar (Kepres 6/2017), dan 42 wilayah perbatasan prioritas yang kondisinya jauh dari akses dan fasilitas pembangunan lainnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat