Warga mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis ketiga di Mushola Al Hidayah, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Rabu (6/4/2022). | Wihdan Hidayat / Republika

Kabar Utama

Terminal dan Stasiun Layani Booster

Vaksinasi booster seharusnya bukan karena untuk mudik, tapi untuk melindungi diri dari terinfeksi Covid-19.

JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka layanan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster di terminal dan stasiun bagi pemudik. Upaya ini dilakukan untuk memperluas capaian booster dan memastikan libur panjang dalam momentum mudik Idul Fitri tahun ini tidak memicu lonjakan kasus.

“Terminal maupun stasiun juga strategi kami, sedang kami siapkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Kamis (7/4). 

Widyastuti mengatakan, rencana tersebut kini sedang dimatangkan dengan melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Pemprov DKI Jakarta saat ini masih mengoptimalkan vaksinasi booster di lingkungan komunitas terlebih dahulu.

Menurutnya, vaksinasi booster seharusnya bukan semata-mata karena untuk mudik, tapi untuk melindungi diri jika sampai terinfeksi Covid-19 agar tidak sampai mengalami gejala berat. Namun, apabila calon pemudik belum vaksinasi booster dan terpaksa melakukan vaksinasi di terminal atau stasiun, maka Pemprov DKI siap melayani.

Di Terminal Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, yang melayani perjalanan antarkota dalam provinsi dan antarkota antarprovinsi, juga akan menyediakan sentra vaksinasi booster. Namun, Kepala Terminal Baranangsiang, Moses Lieba Ary, mengatakan, belum ditentukan kapan sentra tersebut akan digelar.

“Belum (ada tanggalnya). Masih dikoordinasikan dengan Dinkes dan Pemkot Bogor, sambil menunggu surat dari pimpinan juga,” kata Moses.

photo
Petugas kesehatan mengecek kesehatan warga yang akan mengikuti vaksin booster Covid-19 di bawah jembatan layang Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (2/4/2022). Vaksinasi yang diselenggarakan Polri diikuti warga sekitar dan pedagang Ciputat yang berencana akan mudik lebaran. - (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.)

Aktivitas mudik pada Lebaran Idul Fitri 2022 dipastikan akan membludak. Kementerian Perhubungan memperkirakan sebanyak 79,4 juta orang akan melakukan mudik dari dan ke berbagai daerah. Ledakan pemudik ini harus diantisipasi, terutama bagi pemudik dengan kendaraan pribadi yang diprediksi akan mendominasi.

“Berdasarkan hasil survei tentang potensi pemudik pada mudik lebaran 2022 yang dilakukan oleh Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub), ditemukan pengguna kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor akan mendominasi pergerakan mudik,” ujar Menhub, Budi Karya Sumadi.

Menurut Budi, 40 juta orang memilih menggunakan kendaraan pribadi, dari total 79,4 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik. Pilihan moda transportasi terbanyak kedua setelah kendaraan pribadi yaitu angkutan jalan (bus dan penyeberangan) sebanyak 26,7 juta orang, pesawat 8,9 juta orang, kereta api 8,2 juta orang, kapal 1,4 juta, dan angkutan lainnya 0,1 juta orang. “Dari 79,4 juta orang yang diprediksi mudik, sebanyak 13 juta orang berasal dari Jabodetabek,” kata Budi.

Budi mengatakan, untuk provinsi tujuan yang paling dominan akan dituju para pemudik yakni Jawa Tengah sebanyak 23,5 juta, Jawa Timur sebanyak 16,8 juta  dan Jawa Barat sebanyak 14,7 juta. Untuk jalur perjalanan yang paling dipilih adalah melalui jalan tol Trans Jawa, jalur lintas Jawa Tengah, Tol Cipularang, jalur Pantura, jalan Trans Sumatra, serta beberapa ruas jalan lainnya.

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan mengoperasikan 26 kapal penumpang dan 44 kapal perintis dengan total yang dipersiapkan sebanyak 49.267 kursi. Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni, Yahya Kuncoro, memerinci, sebanyak 32.447 kursi telah disiapkan untuk kapal penumpang dan 16.820 kursi untuk kapal perintis. Operasi angkutan lebaran dengan kapal Pelni dimulai sejak periode H-15 atau pada 17 April mendatang.

Pada arus mudik tahun ini, Pelni memprediksi beberapa ruas padat penumpang meliputi Batam-Belawan, Kumai-Semarang, Makassar-Surabaya, Balikpapan-Surabaya, Balikpapan-Makassar, dan Makassar-BauBau. “Penumpang kapal Pelni dengan tujuan pelayaran ke wilayah-wilayah itu dapat terakomodir sebelum hari lebaran tiba,” ujar Yahya.

Sementara pemudik yang menggunakan transportasi udara diwajibkan mengisi Electronic Health Alert Card (e-HAC) dan telah diberlakukan mulai Selasa (5/4). Kementerian Kesehatan melalui Digital Transformation Office (DTO) merilis informasi tata cara pengisian e-HAC di aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat perjalanan selama masa mudik lebaran tahun 2022.

“Dalam pelaksanaanya, petugas di bandara akan memeriksa kelayakan perjalanan melalui e-HAC atau yang telah diisi oleh para pemudik sehari sebelum tanggal keberangkatan atau sebelum melakukan check-in,” kata Chief of DTO Kemenkes, Setiaji.

photo
Petugas menyuntikkan vaksin booster Covid-19 kepada warga di Terminal Rangkasbitung, Lebak, Banten, Rabu (6/4/2022). Penyuntikan vaksin Covid-19 yang dilaksanakan Polda Banten tersebut sebagai upaya mendukung pemerintah dalam percepatan capaian target vaksinasi Covid-19. - ( ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww.)

Varian baru dipantau

Kementerian Kesehatan memastikan subtipe baru dari varian omikron yang ditemukan di Cina belum masuk ke Indonesia. Namun, Kemenkes terus memantau dan mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 tersebut, terlebih jelang momentum mudik Lebaran Idul Fitri beberapa pekan lagi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, meminta masyarakat tetap perlu waspada, terlebih pemerintah kini telah melonggarkan sejumlah aturan, termasuk diperbolehkannya mudik. Namun, masyarakat tidak perlu panik dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). 

“Subtipe ini belum terdeteksi. Varian ini bagian omikron namun bentuk pita genetiknya berbeda,” ujar Nadia kepada Republika, Kamis (7/4).

Nadia memastikan, sejumlah langkah pun terus dilakukan, di antaranya mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan prokes, terutama memakai masker. Kemudian tetap menjalankan testing (pemeriksaan) dan tracing (penelusuran). Hal terpenting lainnya adalah perluasan cakupan vaksinasi Covid-19.

Nadia tak memungkiri, saat ini tantangan terbesar Indonesia dalam upaya pengendalian Covid-19 adalah kegiatan mudik. “Apa pun variannya, metodenya prokes, 5M, 3T, vaksinasi. Kita beruntung punya booster, itu harus didorong masyarakat mau segera booster,” ujar Nadia.

Cina kembali melaporkan bahwa pejabat kesehatan di negara tersebut mulai mendeteksi subtipe baru dari varian omikron. Menurut laporan utama, subtipe baru itu tidak cocok dengan laporan sebelumnya, yang menyebabkan virus korona di Cina ataupun yang dikirimkan ke GISAID.

Dikutip dari laman The Health Site, para ahli telah menyatakan, subtipe varian baru ini diyakini telah berevolusi dari strain BA.1.1 dari varian omikron. Subtipe baru yang ditemukan di Cina ini juga disebut tidak terkait dengan 'XE' mutan Covid-19 baru dari varian omikron, yang diperingatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Epidemiolog dari Universitas Diponegoro, Ari Udiyono menilai, langkah pemerintah melonggarkan aturan jelang mudik Lebaran 2022 sebagai langkah uji coba menuju Covid-19 menjadi penyakit endemi. Kesuksesannya bergantung pada banyak pihak, terutama masyarakat sendiri terkait kedisiplinan dalam menerapkan prokes.

“Mengapa pemerintah memberi pelonggaran yang amat sangat lebar. Saya menduga ini semacam uji coba, bila pelonggaran dijalankan, apakah kasus betul-betul meningkat. Bila meningkat, dugaan adanya ketidakdisiplinan penerapan protokol kesehatan terbukti,” kata Ari.

Ari melanjutkan, bila kasus relatif tidak meningkat, kemungkinan besar pemerintah akan melancarkan strategi transisi endemi. Namun, Ari tidak memungkiri adanya potensi kenaikan kasus pascamudik Lebaran.

“Potensi tetap ada, karena mudik artinya ada migrasi penduduk atau mobilitas penduduk dari satu daerah ke daerah lain. Bila mereka (pemudik) tidak menjalankan protokol kesehatan, yang paling mudah, memakai masker dengan disiplin, potensi penularan menjadi tinggi,” ujar dia.

Saat ini, tren kasus Covid-19 di Indonesia semakin menunjukkan penurunan sehingga masyarakat semakin nyaman dalam menjalankan ibadah puasa pada tahun ini. Namun, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat agar tetap waspada karena risiko infeksi masih tetap ada, pandemi belum dinyatakan usai, dan belum dinyatakan endemi.

photo
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) kepada warga di Masjid Agung Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (5/4/2022). - (ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp.)

“Kita memang sudah mempersiapkan diri menuju status endemi meski dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa,” kata Reisa.

Reisa juga menekankan ada hal penting lainnya dalam penanganan Covid-19, yakni cakupan vaksinasi lebih dari 70 persen dari total target atau lebih dari 200 juta warga masyarakat. “Namun, sekali lagi saya jelaskan bahwa capaian vaksinasi yang baik adalah cakupan yang tinggi dan merata di semua tempat,” ujar Reisa.

Akhir Maret lalu, Reisa mengungkap survei serologi antibodi penduduk Indonesia cukup tinggi. Dalam survei tersebut, 86,6 persen populasi Indonesia memiliki antibodi kekebalan terhadap Covid-19. Kendati demikian, antibodi yang tinggi bukan berarti masyarakat terbebas dari ancaman penularan Covid-19.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Presiden Salurkan BLT Minyak Goreng

Jokowi juga membagikan BLT kepada para pedagang yang berjualan di pasar.

SELENGKAPNYA

WHO Sebut Penurunan Kasus Covid-19

WHO memperkirakan, subvarian omikron yang digabungkan bisa menjadi sekitar 10 persen lebih menular.

SELENGKAPNYA