Umat Islam melaksanakan buka puasa bersama di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (3/4/2022). | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Utama

Nuansa Ramadhan Lebih Semarak

Suasana Ramadhan tahun ini kembali semarak dengan melandainya kasus Covid-19.

JAKARTA -- Ramadhan tahun ini berlangsung dengan suasana yang berbeda seiring melandainya kasus Covid-19. Suasana Ramadhan kembali semarak. Berbagai tradisi sebelum Ramadhan bisa kembali dilaksanakan di sejumlah daerah. Umat Islam kini juga lebih tenang dalam menjalankan ibadah selama Ramadhan, termasuk shalat tarawih. 

Presiden Joko Widodo mengatakan, meski Ramadhan tahun ini masih dalam suasana pandemi, namun laju penambahan kasus Covid-19 sudah dapat dikendalikan. "Sehingga umat Muslim pada tahun ini dapat melaksanakan ibadah shalat wajib maupun shalat tarawih secara berjamaah di masjid," kata Presiden Jokowi melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, akhir pekan lalu.

Presiden pun tak lupa mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada seluruh umat Islam. Dalam kesempatan itu, Presiden turut menyatakan, masyarakat dapat melakukan mudik ke kampung halaman pada Idul Fitri tahun ini. 

Akan tetapi, Jokowi mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. "Jadi bagi masyarakat yang belum melengkapi dosis vaksin atau belum mendapatkan vaksin booster agar segera melengkapi," ujar dia.

Jokowi pun mengajak masyarakat agar menjadikan Ramadhan sebagai momentum meningkatkan keimanan dan ketakwaan. "Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadan, semoga Allah SWT senantiasa melindungi bangsa Indonesia," kata Jokowi.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, penambahan kasus harian Covid-19 per Ahad (3/4) berada di angka 1.933 kasus. Adapun kasus aktif berada di angka 1,8 persen. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan bersyukur Ramadhan kali ini beranjak normal  seperti tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Menurutnya, hal itu terbukti dari diperbolehkannya jamaah beribadah di masjid maupun mushala seperti bulan suci pada umumnya.

“Alhamdulillah, Ramadhan kali ini jamaah kembali memenuhi masjid. Suasana Ramadhan di malam hari kembali hidup,” kata Anies dalam akun resmi Instagram-nya, dikutip pada Ahad (3/4).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anies Rasyid Baswedan (aniesbaswedan)

Di berbagai masjid, kata Anies, pelaksanaan shalat tarawih kembali diwarnai dengan keriuhan anak-anak. Dia bersyukur, malam Ramadhan kembali diwarnai keriangan anak-anak yang bermain sembari ibadah. “Itu semua mengingatkan kita atas masa kecil dulu,” jelas dia.

Dia membandingkan ibadah Ramadhan tahun ini dengan dua tahun terakhir yang selalu sunyi.  Ramadhan kali ini dinilai Anies memancarkan kembali kehidupan dan keceriaan Ramadhan. “Sekali lagi, selamat puasa, Insya Allah Ramadhan ini membawa kita meraih derajat muttaqin,” tuturnya.

Mantan mendikbud itu menganjurkan umat Muslim untuk melaksanakan ibadah Ramadhan seperti seharusnya. Menurut dia, Ramadhan kali ini berbeda dengan tahun lalu dengan segala pembatasannya. Dia menambahkan, anjuran itu juga sesuai dengan arahan pemerintah pusat dan Satgas Covid-19 karena pandemi yang lebih terkendali. Apalagi, vaksinasi di Jakarta dinilainya juga sudah menjangkau semua pihak.

Di Kota Bandung, Jawa Barat, umat Islam tampak memenuhi Masjid Pusdai pada Sabtu (2/4) malam untuk melaksanakan shalat tarawih. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut mengawali malam pertama Ramadhan dengan salat tarawih berjamaah bersama warga di Masjid Pusdai. 

photo
Umat Islam melaksanakan ibadah Shalat Tarawih pertama di Masjid Raya Mujahidin, Jalan Sancang, Lengkong, Kota Bandung, Jumat (1/4/2022). - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Menurut Ridwan Kamil, suasana seperti ini mengobati kerinduan karena sudah dua tahun aktivitas ibadah bulan Ramadhan dibatasi imbas kasus penularan Covid-19.  "Rindu sudah dua kali Ramadhan tidak bertemu suasana seperti ini, saya terharu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil berharap kasus Covid-19 terus menunjukkan tren menurun, sehingga proklamasi perubahan fase pandemi ke endemi bisa dilakukan dalam waktu dekat. Berdasarkan pantauan Republika, pelaksanaan shalat tarawih pertama di Masjid Pusdai, masyarakat terlebih dahulu suhu tubuhnya. Penggunaan masker pun menjadi kewajiban, namun jarak saf antar jamaah sudah kembali rapat. 

Semaraknya suasana Ramadhan tahun ini juga terlihat dari tradisi-tradisi yang kembali digelar di daerah. Di Cirebon, Jawa Barat, tradisi di Keraton Kasepuhan Cirebon kembali semarak. Selama dua tahun dilanda pandemi Covid-19, berbagai tradisi di keraton itu sebelumnya harus dilakukan secara terbatas, bahkan ada pula yang ditiadakan.

Tradisi menyambut Ramadhan diawali dengan dlugdag, yakni penabuhan bedug berusia ratusan tahun di Langgar Agung Keraton Kasepuhan sebagai penanda masuknya bulan suci Ramadhan. Penabuhan bedug diawali oleh Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Gumelar Suryadiningrat, selama beberapa menit. Setelah Patih Sepuh, penabuhan bedug dilanjutkan oleh penghulu Masjid Agung Sang Cipta Rasa Kasepuhan, KH Jumhur dan sejumlah kerabat keraton.

Bedug yang ditabuh dalam tradisi dlugdag itu sudah ada sejak zaman Sunan Gunung Jati. Penabuhan bedug diawali dengan bacaan basmallah, zikir maupun shalawat. Begitu pula selama penabuhan bedug itu berlangsung.

 ‘’Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, kita memasuki bulan suci Ramadhan,’’ ujar Patih Sepuh.

Jamin stok booster

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, memastikan ketersediaan vaksin booster memadai untuk mengantisipasi tren kenaikan vaksinasi Covid-19. Saat ini, laju vaksinasi dosis ketiga atau booster meningkat seiring dengan diberlakukannya booster sebagai salah satu syarat mudik Lebaran 2022. 

photo
Relawan mengambil piring menu berbuka puasa Ramadhan di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (3/4/2022). Pada Ramadhan 1443H ini Masjid Jogokariyan kembali mengadakan berbuka puasa menggunakan cara piringan kembali. Sebanyak 2.500 piring disiapkan oleh Masjid Jogokariyan untuk jamaah berbuka puasa bersama. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Siti Nadia mengatakan, tren kenaikan itu terlihat dari jumlah laju penyuntikan dosis ketiga per hari. Siti Nadia berharap, peningkatan jumlah masyarakat yang mendatangi sentra vaksinasi sebagai upaya untuk memproteksi diri mencegah penularan Covid-19 saat mudik. Sebab, risiko penularan Covid-19 selama masa mudik cukup tinggi, khususnya bagi masyarakat kelompok rentan.

"Kalau lihat laju penyuntikan untuk dosis ketiga ada peningkatan, yang awalnya sekitar 400 ribu per hari menjad sekitar 700 ribu per hari," ujar Siti Nadia saat dikonfirmasi, Ahad (3/4).

Ia juga memastikan, kesiapan stok vaksinasi nasional seiring dengan tren peningkatan masyarakat yang akan divaksin. "Cukup, kita ada 50 juta dosis vaksin," katanya.

Berdasarkan data vaksinasi Covid-19 yang dirilis Kementerian Kesehatan per  3 April pukul 12.00 WIB, total vaksinasi dosis pertama sebanyak 196.872.209 dosis, vaksinasi dosis dua atau lengkap sebanyak 159.988.167, dan booster sebanyak 23.636.221 dosis. 

Selama beberapa waktu terakhir, jumlah masyarakat yang melakukan vaksinasi Covid-19 terus meningkat, mulai dari dosis satu, kedua, ataupun booster. Tren kenaikan vaksinasi dosis satu sejak 31 Maret naik sekitar 179.599 suntikan, lalu 1 April naik menjadi 184.834 suntikan. 

Sementara pada 2 April dan 3 April yang merupakan hari libur, kenaikan masing-masing sekitar 132.237 dan 21.872 suntikan. Sedangkan booster, pada 31 Maret naik sebanyak 487.081 suntikan, pada 1 April 798.874 suntikan, dan pada 2 April bertambah 560.231 suntikan. 

Pada Ahad (3/4), Satgas Penanganan Covid-19 telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2022 tentang pelaku perjalanan mudik Lebaran tahun ini. Terdapat ketentuan pemudik yang bisa mudik tanpa syarat testing Covid-19. Mereka, yakni pemudik yang sudah vaksin booster.

Namun, bagi yang menerima vaksin dosis kedua tetap diwajibkan tes antigen dengan sampel diambil dalam kurun waktu 1x24 jam atau PCR 3x24 jam. Khusus yang baru menerima dosis pertama tetap disyarakatkan PCR dalam kurun 3x24 jam.

photo
Jamaah melaksanakan shalat tarawih di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat, (1/4/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

"Syarat ini untuk memastikan bahwa yang mudik dalam keadaan sehat, sudah divaksin booster. Ini sebagai bentuk mudik aman dan bertanggung jawab," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 dalam keterangan tertulis, kemarin. 

Wiku pun mengimbau masyarakat untuk segera memenuhi dosis vaksinasi lengkap ataupun booster. Sebab, butuh waktu bagi vaksin membentuk imunitas dalam tubuh. Para ahli imunologi, menurut Wiku, sepakat jika proses pembentukan imunitas memakan waktu satu hingga dua minggu setelah penyuntikan.

"Sehingga diimbau kepada masyarakat untuk segera memenuhi dosis vaksinasi lengkap ataupun booster. Sekurang-kurangnya dua pekan, khususnya sebelum menjalankan kegiatan sosial berskala besar seperti mudik," kata Wiku.

Wiku menambahkan, kemampuan respons tubuh manusia berbeda-beda dalam membentuk kekebalan. Dalam pembentukan antibodi, lamanya waktu dapat dipengaruhi faktor usia dan kondisi komorbid, yang juga menjadi pertimbangan pemerintah menetapkan prioritas penerima.

Wiku berharap, fakta ini dapat menyemangati masyarakat memenuhi vaksin dosis penuh dan booster agar semakin siap beraktivitas secara sehat dan optimal.

photo
Pedagang melayani pembeli di Pasar Takjil Ramadhan di kawasan Masjid Pusdai, Kota Bandung, Ahad (3/4/2022). Pasar takjil dadakan tersebut menjadi salah satu pilihan favorit warga untuk mendapatkan aneka menu makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Bagi pemudik yang memiliki kondisi kesehatan penyakit komorbid yang tidak dapat divaksin, wajib tes PCR 3x24 jam ditambah surat keterangan dokter dari rumah sakit (RS) pemerintah, yang menyatakan bahwa belum atau tidak dapat divaksin.

Sementara itu, untuk anak usia kurang dari enam tahun tidak diberlakukan testing, tetapi wajib didampingi pendamping perjalanan, yang sudah memenuhi syarat testing dan vaksinasi. 

Selain itu, menurut dia, akan dilakukan pemeriksaan acak persyaratan perjalanan. Pemeriksaan ini akan dilakukan terhadap para pemudik untuk semua moda transportasi, terutama dengan kendaraan pribadi.

"Untuk itu, dimohon masyarakat dapat bersikap jujur dan disiplin mematuhi aturan penyedia moda transportasi saat bepergian, dan menunjukkan dokumen perjalanan yang benar dan resmi kepada petugas," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ramadhan dan Kebangkitan Sosial-Spiritual

Ramadhan adalah tarbiyah untuk bersedekah, sekolah efektif untuk menyapa mereka yang tak berpunya. 

SELENGKAPNYA

Bulan Penguatan Tauhid

Ibadah shaum melatih setiap Mukmin untuk menguatkan ketauhidan.

SELENGKAPNYA

Survei: Peluang Erick Thohir Terus Naik

Erick Thohir memiliki kans besar masuk dalam bursa calon presiden atau wakil presiden.

SELENGKAPNYA