ITerawan Agus Putranto | AP Photo/Achmad Ibrahim

Nasional

IDI Sambut Opsi Mediasi Soal Terawan

Menteri Kesehatan akan memfasilitasi mediasi IDI dengan dokter Terawan.

JAKARTA—Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyambut baik usulan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menggelar mediasi membahas dugaan pelanggaran etik dokter Terawan Agus Putranto. Menurut dia, mediasi menjadi keinginan kedua belah pihak.

"Terkait arahan Menkes untuk dilakukan mediasi, tentu IDI menyambut baik hal ini, tapi memang mediasi itu adalah keinginan kedua belah pihak," kata Juru Bicara PB IDI Beni Satria dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (1/4). 

Menurut Beni, proses mediasi dapat berjalan optimal manakala permintaan itu datang dari kedua belah pihak. Beni yang juga Ketua Bidang Hukum Pembelaan dan Pembinaan Anggota (BHP2A) IDI mengatakan, pihaknya tetap berpegang pada prinsip analisis kedokteran berbasis bukti (Evidence Based Medicine/EBM) dalam permasalahan tersebut.

"Kita fokus kepada EBM pada ruang yang sudah kita berikan, tetapi ruang ini diberikan oleh Menkes. Tentu kita sambut baik ini, kalau yang bersangkutan (Terawan) menerima hal baik ini," ujarnya. Beni mengatakan, hingga saat ini PB IDI belum menerima surat pemberitahuan secara resmi kegiatan mediasi tersebut.

 "Ini yang kita tidak tahu, rencana ini kapan. Kalaupun ada surat resmi, tapi sampai hari ini tidak ada surat resminya," katanya. Menurut Beni, mediasi yang ditawarkan Menkes diharapkan bisa mengurai kegaduhan serta bisa dipahami masyarakat, khususnya kalangan profesi dokter.

Secara internal PB IDI, kata Beni, pihaknya telah berupaya melakukan mediasi dengan terlapor, mulai dari surat, pesan singkat Whatsapp, hingga sambungan telepon. "Kemungkinan diberikan ruang lagi, tapi ini kan tidak mendapat (respons) yang baik," katanya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan memfasilitasi mediasi IDI dengan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto terkait pemberhentian Terawan dari keanggotaan IDI. Budi mengatakan, Kemenkes telah memanggil Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan IDI. 

"Jadi, saya memanggil semua, sudah bertemu dengan KKI dengan IDI, sudah ketemu dengan Kemenkes," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/3).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai, rekomendasi pemberhentian tersebut agak berlebihan. Pasalnya, kata dia, masalah tersebut mestinya bisa diselesaikan melalui rembukan baik-baik. 

"Pak Menkes sudah berbicara dengan saya mengenai langkah yang akan dilakukan. Nanti akan kita tindak lanjuti," ujarnya, Kamis (31/3).

Menurut Muhadjir, berdasar penjelasan yang didapat, IDI pada  prinsipnya  terbuka dan akan berusaha mencari titik temu terkait dengan pelanggaran kode etik yang menimpa dr Terawan. Ia berharap, IDI tidak hanya menegakkan disiplin bagi anggotanya, tapi juga bisa memberikan peluang adanya inovasi dan terobosan yang digagas dan diinisiasi anggotanya.

"Terobosan dan inovasi itu kan sangat penting, sehingga ilmu kedokteran Indonesia tidak mandek. Kalau tidak ada yang melakukan terobosan inovasi kita khawatir program percepatan transformasi di bidang kesehatan akan mandek. Perkembangan ilmu dan praktik kedokteran Indonesia bisa jauh tertinggal,” tegasnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat