Anak-anak mengikuti pawai obor di kawasan Matraman, Jakarta, Ahad (27/3/2022). Pawai obor tersebut dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah. Republika/Putra M. Akbar | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Utama

Patuh Prokes Selama Ramadhan

Jamaah diminta menghindari kegiatan berkumpul di masjid terlalu lama.

JAKARTA – Berbagai kelonggaran aktivitas selama Ramadhan hingga dibolehkannya mudik Idul Fitri 2022 tidak boleh membuat masyarakat menjadi lengah. Penularan Covid-19 yang masih terjadi di Tanah Air mengharuskan setiap insan untuk tetap waspada dengan kian memperkuat kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat beribadah dengan aman selama Ramadhan. Aktivitas masyarakat pasti akan meningkat selama bulan puasa seiring pelonggaran karena menurunnya tren penularan Covid-19. Menurutnya, perlindungan hanya bisa dilakukan dengan disiplin menerapkan prokes.

“Kita tetap waspada dengan kondisi ini agar harus tetap terkendali. Apakah pergi ke tempat ibadah atau juga mungkin ke pasar dan seterusnya tidak apa-apa, asal betul-betul protokol kesehatannya dijaga ketat agar melindungi diri dan melindungi orang lain,” kata Wiku, di Jakarta, Selasa (29/3).

Wiku meminta masyarakat yang berada di daerah padat penduduk dengan tingkat mobilitas yang tinggi agar selalu menjaga prokes. Daerah padat penduduk dengan mobilitas yang tinggi rentan terhadap penularan. Satgas optimistis masyarakat mampu menjaga prokes dengan disiplin tinggi sehingga Ramadhan dan Idul Fitri aman.

photo
Sejumlah warga melakukan pawai obor di kawasan Matraman, Jakarta, Ahad (27/3/2022). Pawai obor tersebut dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kegiatan selama Ramadhan hingga Idul Fitri 2022 menyesuaikan ketentuan kapasitas tempat ibadah sesuai level PPKM daerah masing-masing. PPKM Level 3 maksimal 50 persen dari kapasitas, PPKM Level 2 maksimal 75 persen, dan PPKM level 1 maksimal 75 persen.

Muhadjir optimistis ibadah Ramadhan dapat dilaksanakan lebih khidmat dan leluasa karena situasi pandemi Covid-19 mulai melandai. Dia meminta masyarakat yang belum vaksinasi dosis lengkap untuk segera vaksinasi sebelum Lebaran. “Untuk pelaku perjalanan dalam negeri yang telah mendapatkan vaksin kedua atau ketiga (booster), tidak perlu menunjukkan hasil swab antigen,” ujar Muhadjir.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag), Adib mengatakan, penerapan prokes di masjid atau mushala selama Ramadhan harus menyesuaikan level PPKM di masing-masing daerah. Kemenag telah merampungkan draf final surat edaran terkait dengan kegiatan di bulan Ramadhan. “Dalam edaran ini, penerapan prokes di rumah ibadah mengikuti perkembangan level PPKM dari setiap wilayah,” kata Adib.

Pemerintah memperpanjang PPKM di luar wilayah Jawa dan Bali hingga 11 April 2022. Kali ini, daerah yang masuk kriteria Level 1 dan Level 2 situasi pandemi Covid-19 meningkat dibandingkan pada PPKM periode dua pekan sebelumnya. Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 19 Tahun 2022, jumlah daerah pada Level 1 mengalami kenaikan dari yang sebelumnya 18 daerah menjadi 26 daerah.

Begitu juga dengan jumlah daerah pada Level 2, dari 168 daerah naik menjadi 250 daerah. Secara signifikan, kenaikan pada Level 2 dan Level 1 membuat jumlah daerah yang berada di Level 3 turun, dari 200 daerah menjadi 110 daerah serta tidak ada daerah yang berada di Level 4.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan akan mengejar target vaksin booster kepada warga DKI Jakarta. Menurutnya, vaksinasi menjadi hal penting lantaran pemerintah sudah mengumumkan bahwa aktivitas di bulan Ramadhan diberlakukan normal dan mudik pun diperbolehkan.

“Menghadapi bulan Ramadan saya minta akselerasi vaksinasi terus ditingkatkan khususnya vaksin booster. Sehingga pada saat rangkaian kegiatan di bulan Ramadhan, kegiatan halal bi halal, kegiatan mudik, semua dalam kondisi betul-betul memiliki kekebalan atau imunitas,” ujar Listyo.

photo
Pedagang merapikan dagangannya di gerai skybridge multiguna Tanah Abang, Jakarta, Senin (28/3/2022). Menjelang bulan suci Ramadhan 1443 Hijirah, Pasar Tanah Abang mulai dipadati warga yang hendak berbelanja busana muslim. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan panduan prokes kegiatan ibadah selama Ramadhan. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir berharap warga Muhammadiyah dan umat Islam secara umum melaksanakan ibadah dan tetap mempertahankan usaha-usaha yang sudah dilaksanakan untuk mencapai kondisi lebih baik dengan tetap menerapkan prokes.

Haedar mengimbau jamaah yang hadir di masjid atau mushala hanya yang sehat. Bagi jamaah yang memiliki riwayat penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, darah tinggi, asma, ginjal, paru, kanker, gangguan kekebalan tubuh, TBC, harus tetap melaksanakan shalat di rumah.

Jamaah juga diminta menghindari kegiatan berkumpul di masjid terlalu lama dan kegiatan lain yang melibatkan banyak orang secara tatap muka serta berpotensi membuka masker. Pengajian menjelang berbuka puasa dapat diadakan dengan tidak ada makan besar bersama setelah waktu berbuka. Takjil pembatalan puasa, kata Haedar, harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, jaga jarak, tidak saling bicara, dalam waktu sesingkat mungkin.

“Disarankan dengan air minum kemasan dan sedikit makanan kecil, contohnya cukup tiga butir kurma. Menunjuk petugas atau tim khusus yang bertugas memastikan prokes dilaksanakan oleh jamaah masjid atau mushala,” ujar dia.

Sedangkan di Jawa Barat, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, menekankan pada dasarnya semua sudah kegiatan Ramadhan sudah boleh dilakukan masyarakat asal tetap memakai masker. "Bahkan shalat Tarawih boleh berdampingan lagi seperti biasa asal pakai masker. Semua kegiatan nggak ada larangan asal pakai masker. Dari banyak M itu, kita reduksi sekarang yang utama yaitu tetap memakai masker," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Gedung Sate, Selasa (29/3).

Menurut Emil, masyarakat yang mau mengadakan acara buka bersama juga sudah dipersilakan. "Tapi kalau pejabat kami masih koordinasi apakah boleh menghadiri atau tidak, tapi masyarakat boleh," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

KPPU Usut 'Pertemuan' Pengusaha Minyak Goreng

KPPU akan mendalami apakah pertemuan pengusaha itu berkaitan dengan perubahan kebijakan pemerintah.

SELENGKAPNYA

Republika Raih Empat Penghargaan SPS Award 2022

Tiga penghargaan dari kategori IPMA dan satu penghargaan lain kategori IYRA.

SELENGKAPNYA

Adaro Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik 

Indonesia punya peran kunci dalam pengembangan kendaraan listrik.

SELENGKAPNYA