Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Menolong Saudara Muslim

Iman menghendaki terwujudnya persaudaraan hakiki di antara orang beriman.

Oleh IMAM NUR SUHARNO

OLEH IMAM NUR SUHARNO

Iman menghendaki terwujudnya persaudaraan hakiki di antara orang beriman. Hubungan persaudaraan yang tidak dapat diukur dengan hubungan kasih sayang, baik secara kejiwaan maupun jasmani.

Nikmat yang terbesar bagi kaum Muslimin adalah nikmat persaudaraan karena Allah dan nikmat diselamatkan dari jurang neraka. Hal ini tergambar dalam Alquran surah Ali Imran ayat 103.

Nikmat persaudaraan dan nikmat diselamatkan dari api neraka saling berkaitan erat dan sejalan. Persaudaraan tanpa iman tidak akan bertahan lama. Sedangkan, iman tanpa persaudaraan tidak akan memberikan maslahat (QS al-Hujurat [49]: 10).

Hasan Al-Bashri pernah mengatakan, “Saudara kami lebih kami cintai dari keluarga dan anak-anak kami. Sebab, keluarga akan mengingatkan kami pada dunia, sedangkan saudara kami mengingatkan pada akhirat.”

Rasulullah SAW mempersaudarakan sahabat Muhajirin dengan Anshar. Kokohnya persaudaraan keduanya supaya sahabat Anshar dapat memberikan kepada Muhajirin meskipun sedikit. Namun, sahabat Anshar tidak puas jika hanya sekadar memberi, bahkan persaudaraan atas prinsip persamaan, yaitu memberikan separuh dari apa yang mereka miliki.

Seperti itulah kisah persudaraan Sa’ad bin Rabi Al-Anshari dengan Abdurrahman bin Auf yang memberikan setengah dari hartanya. Sahabat Anshar lebih mementingkan sahabat Muhajirin di atas kepentingan mereka sendiri, seperti digambarkan dalam Alquran surah Al-Hasyr [59] ayat 9.

Sahabat Anshar lebih mengutamakan saudaranya Muhajirin daripada diri mereka sendiri berupa berbagai kebutuhan dunia, meskipun sahabat Anshar sendiri adalah orang fakir dan sangat membutuhkan. Inilah yang disebut dengan //itsar//. Sikap mendahulukan orang lain adalah derajat tertinggi dalam prinsip kesetaraan.

Tingkatan terendah dari persaudaraan adalah //salamatush shadr//, yaitu bersihnya hati dari perasaan iri, dengki, benci, dan sifat-sifat negatif lainnya terhadap saudaranya. Jika tidak dapat memberikan suatu kebaikan kepada saudaranya, paling tidak seseorang tidak memiliki perasaan yang negatif kepadanya.

Termasuk dalam tingkatan terendah adalah selamatnya seorang saudara dari kejahatan lisan dan tangan kita. Sedangkan, tingkatan persaudaraan tertinggi adalah sikap itsar. Yaitu, lebih mementingkan dan mengutamakan saudaranya di atas dirinya sendiri. Inilah yang pernah dicontohkan oleh para sahabat Anshar kepada sahabat Muhajirin.

Wujud persaudaraan Islam lainnya adalah seorang Muslim tidak boleh menelantarkan saudara Muslim. Kita diperintahkan untuk menolong saudara Muslim. Bahkan diperintahkan menolong orang yang dizalimi dan orang yang berbuat zalim.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim atau yang dizalimi.” Ada seseorang yang berkata, “Wahai Rasulullah, aku menolongnya jika ia dizalimi. Terus pendapatmu jika ia adalah orang yang zalim, bagaimana aku dapat menolongnya?” Beliau bersabda, “Engkau mencegah atau menghalanginya dari tindakan zalim, berarti engkau telah menolongnya” (HR Bukhari).

Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar dapat menolong Muslim lainnya sebagai perwujudan dari persaudaraan dalam Islam. Amin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Amanah

Saking pentingnya, Islam mengancam neraka bagi yang mengingkari amanah yang ia emban.

SELENGKAPNYA

Memaknai Tidur Kita

Ditinjau dari sisi ruhiyah, tidur adalah replikasi kematian.

SELENGKAPNYA