Marbot masjid Nuurusysyifaa’ Sunter Jaya Jakarta Utara sedang mempersiapkan spanduk bertuliskan Kawasan Wajib Memakai Masker di lingkungan Masjid Nuurusysyifaa’ , yang akan dipasang, Selasa (1/2/2022). Pemasangan spanduk ini bertujuan mewajibkan jamaah ma | REPUBLIKA

Bodetabek

Cara Kapolresta Muliakan Marbut Masjid Lewat Marbot Mart

Marbut masjid harus banyak dibantu pemerintah.

OLEH SHABRINA ZAKARIA

Kegigihan dan ketulusan hati para marbut masjid, membuat Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro tergerak hatinya untuk membantu mereka. Di tengah pandemi Covid-19, Susatyo mendapati, pendapatan para marbut yang berasal dari sumbangan jamaah yang dimasukkan ke dalam keropak masjid pasti berkurang.

Padahal, keberadaan mereka sangat penting karena ikut berperan menegakkan protokol kesehatan selama jamaah beribadah. Karena itu, ia menghadirkan Marbot Mart sebagai upaya membantu memberi tambahan penghasilan bagi marbut.

"Memang marbut ini luar biasa bekerjanya. Itu yang menginisiasi kami untuk membuat satu upaya meningkatkan kesejahteraan para marbot," kata Susatyo menjelaskan niatan membantu marbut saat ditemui di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/3/2022).

Dia menuturkan, gerai Marbot Mart pertama dilakukan di Masjid Ani’mah, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada November 2021. Susatyo menyebut, sang marbut dihadiahi sebuah gerai berbentuk serupa gerobak berukuran sekitar 1,5 meter x 3 meter. Pihaknya juga memberi modal untuk berjualan beras, minuman sachet, mi instan, telur, dan peralatan memasak.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by HUMAS POLRESTA BOGOR KOTA (polrestabogorkota)

 

Gerobak tersebut berwarna kuning dengan nama 'Marbot Mart' terpampang di bagian atas. Gerai didesain sedemikian rupa agar marbut yang belum terbiasa berjualan bisa melayani pembeli seorang diri. Dilihat dari depan, marbut bisa menggantungkan rentengan minuman saset yang bisa dipilih calon pembelinya. Kudapan juga tersedia, seperti cokelat, kerupuk, makanan ringan, hingga biskuit.

Di bagian dalam, terdapat kompor tempat memasak air untuk minuman panas dan mi instan. Ada pula wastafel lengkap dengan tempat sampah, yang sengaja didesain agar gerai Marbot Mart tetap terjaga kebersihannya.

Meski begitu, bukan sembarang marbut bisa menerima 'hadiah' Marbot Mart dari Polresta Bogor Kota. Salah satu syarat yang harus dimiliki marbut, yakni telah mengabdi di masjid selama minimal lima tahun. Selain itu, posisi masjid juga menentukan apakah marbut layak mendapatkan bantuan Marbot Mart. Jika lokasinya berada di sisi jalan dan menjadi masjid transit bagi pengendara, polisi mempertimbangkan marbut tersebut layak diberi bantuan.

Setelah polisi melakukan survei terkait marbut dan posisi masjid, jika sudah terpilih, dikirim Marbot Mart beserta perlengkapan dan modal jualan awal. Diperkirakan nilai bantuan untuk gerobak, perlengkapan, dan bahan jualan bisa mencapai Rp 5 juta.

Hingga saat ini, sudah 27 marbut masjid se-Kota Bogor menerima bantuan Marbot Mart dari Polresta Bogor Kota. Setiap penyerahan gerai, Susatyo mengaku, hatinya selalu gembira ketika melihat wajah bahagia dan senyum tulus dari para marbut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by HUMAS POLRESTA BOGOR KOTA (polrestabogorkota)

Bahkan, program yang diinisiasinya ternyata berhasil menggugah hati masyarakat mampu di Kota Hujan. Dia bercerita, ada orang yang sampai menghubunginya untuk membantu menyejahterakan para marbut.

Susatyo pun merasa terharu, melihat masyarakat turut bergotong royong membantu marbut yang telah menjaga masjid, melayani jamaah, ustaz, khatib, bahkan habib, dengan tulus. "Jangan sampai kita ingin masjid-masjid bersih, ibadahnya nyaman, tapi kita tidak memikirkan marbotnya. Semoga dengan ini, mereka tidak hanya menjalani profesi mulianya sebagai marbut, tapi juga makin semangat," tutur Susatyo.

Salah seorang penerima Marbot Mart, Suhendang (59 tahun) menjelaskan, ia telah menjadi marbut di Masjid Besar al-Maidah, Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, selama lima tahun lebih. Sejak menerima Marbot Mart pada awal Januari 2022, ia mengakui, telah mendapatkan penghasilan tambahan setiap hari.

Ditambah lagi, terdapat juga sekolah di samping masjid membuat ada saja siswa yang membeli di gerainya. "Sabtu Ahad juga ramai, karena banyak jamaah transit shalat di sini, terus jajan di Marbot Mart. Alhamdulillahh bisa dapat sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu per hari," kata Suhendang sambil mengaduk minuman pesanan pembelinya.

Setiap hari, gerai Marbot Mart miliknya mulai melayani pembeli pukul 10.00 WIB hingga sekitar pukul 20.00 WIB atau bakda Isya. Agar tugasnya menjaga kebersihan masjid tidak terganggu, Suhendang dibantu oleh dua karyawan. Selain berjualan makanan dan minuman, ia berinovasi membuat layanan pesan antar bagi mereka yang sibuk.

"Alhamdulillah senang sekarang ada kegiatan dan pemasukan tambahan. Minimal ada pendapatan tetap untuk seorang marbut, dan bisa dirasakan setiap hari," ujar Suhendang sambil tersenyum. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat