Ilustrasi petani membawa durian | EPA/HOTLI SIMANJUNTAK

Bodetabek

Menghidupkan Kampung Durian Rancamaya

Ada lima jenis durian yang ditanam di Kampung Durian Rancamaya.

OLEH SHABRINA ZAKARIA

Deretan pedagang durian di sepanjang Jalan Rancamaya, Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, jadi penanda masuk ke kawasan Kampung Durian Rancamaya. Sebanyak 2.700 bibit durian kini tersebar di seluruh Kelurahan Rancamaya.

Sejak bertahun-tahun lalu, kawasan Rancamaya telah dikenal sebagai kampung durian. Tak hanya ditanam di kebun, tercatat ada sebanyak 250 rumah yang tersebar di sembilan rukun warga (RW) turut serta menanam bibit pohon durian dengan memanfaatkan lahan yang ada dengan izin pemilik lahan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Anas S Rasmana mengatakan, Kampung Legok Petir di Kelurahan Rancamaya akan dijadikan kampung tematik, yaitu Kampung Durian. Rencana tersebut didukung dengan potensi sebagian besar warga memiliki mata pencaharian dari budi daya durian. "Direncanakan lagi 3.500 pohon durian ditanam," ujar Anas kepada Republika, baru-baru ini.

Ada lima jenis durian yang ditanam di Kampung Durian Rancamaya. Jenis itu mulai dari musang king, matahari, duri hitam, hingga dua durian khas Rancamaya, yakni sikempis dan wajit. Bibit-bibit durian itu didapatkan dari Kelompok Tani Dewasa (KTD) yang membudidayakan bibit. Sedangkan, untuk pupuk dibantu oleh PT Slin selama dua tahun dan PT Agricon.

Dari pohon durian yang sudah ditanam atau eksisting, durian-durian tersebut direncanakan dipanen pada akhir 2023 dan 2024. Potensi buah yang dihasilkan sekitar 15 hingga 30 buah per pohon jika dirawat dengan benar.

Perawatan yang benar tersebut antara lain menanam di unsur tanah bagus, diberi jarak antar-pohon enam meter, durian dirawat setiap tiga bulan sekali, serta diberi pupuk dan pemanis buatan. Tak lupa, DKPP Kota Bogor juga memberikan pelatihan kepada masyarakat.

“Untuk varian durian musang king, matahari, dan duri hitam rata-rata bisa mencapai Rp 300 ribu per kilogram sehingga dalam satu musim masyarakat bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 21 juta hingga Rp 25 juta,” kata Anas.

Tak hanya menanam dan membudidayakan durian, Anas mengatakan, ke depan Kampung Durian Rancamaya akan memiliki sentra wisata. Di sana pengunjung bisa bersantai di area wisata yang disediakan, tidak hanya menikmati durian khas Rancamaya.

“Bisa jadi tempat belajar, bisnis, dan nongkrong. Nanti akan ada jam operasionalnya seperti tempat wisata pada umumnya. Saat ini detail engineering design (DED)-nya sedang dibuat oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda),” ujarnya.

Salah seorang petani durian yang biasa disapa sebagai Haji Usup (55 tahun) telah memiliki 60 pohon durian yang tersebar di Rancamaya. Pohon-pohon tersebut telah ditanamnya sejak 1994.

Salah satu pohon durian wajit yang dimilikinya telah berusia sekitar 80 tahun. Pohon tersebut diberikan kepada Usup secara turun-menurun dari keluarga sebelumnya. Selama 80 tahun ini, pohon durian wajit milik Usup telah menghasilkan rata-rata 500 hingga 700 buah durian per tahun. Hanya saja, belakangan produktivitas dari pohon durian berusia 80 tahun ini menurun karena cabangnya semakin berkurang.

Berpuluh-puluh tahun membudidayakan durian, Usup menyambut positif adanya rencana pengelolaan Kampung Durian Rancamaya. “Ada lebih buat anak-cucu. Walaupun kita usia sudah lanjut, ada yang bisa ditinggalkan buat generasi yang akan datang karena ini semua lahan warga,” ujar Usup.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebutkan, kawasan Rancamaya sejak dulu memang dikenal sebagai kampung durian. Dengan peresmian Kampung Durian Rancamaya itu, Kota Bogor berikhtiar untuk mengembalikan lagi kenangan dan identitas tersebut.

Bima Arya pun sempat menanam pohon durian ke-2.700 di Kampung Legok Petir. Tak lupa, ia menitipkan agar kualitas lokal durian Rancamaya harus tetap dijaga, pengelolaannya profesional, dan menghadirkan nuansa seni budaya khas Sunda.

Pembinaan dan pendampingan dari dinas dan pihak terkait menjadi hal lain yang juga ditekankan Bima Arya. Dia berharap masyarakat bisa membantu dalam memilih varian durian agar bisa dipanen sesuai waktu yang ditargetkan.

“Sehingga akan menjadi salah satu destinasi wisata yang dampaknya menyejahterakan warga,” ujarnya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bima Arya (bimaaryasugiarto)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Pemkot Bogor akan Bangun Tiga Jalur Pedestrian

Tiga jalur pedestrian di Bogor itu rencananya dibangun pada Mei mendatang.

SELENGKAPNYA

KPK Sebut Potensi APBD DKI Bocor Tinggi

KPK temukan eks pejabat Pemprov DKI mencairkan Rp 35 miliar seusai pensiun.

SELENGKAPNYA