Pekerja merebus kedelai untuk pembuatan tempe di Pabrik Tempe Muchlar, Bantul, Yogyakarta, Rabu (/16/2/2022). Naiknya harga kedelai yang saat ini mencapai Rp 11.500 per kilogram menyulitkan industri pembuatan tempe dan tahu. Untuk menyiasati perubahan har | Wihdan Hidayat / Republika

Ekonomi

Pemerintah Tanggung Selisih Harga Kedelai

Kemenkop UKM tengah mendata jumlah koperasi perajin tahu dan tempe.

JAKARTA -- Pemerintah mematangkan rencana pemberian bantuan untuk perajin tahu dan tempe. Usulan insentif tersebut berupa pembayaran selisih antara harga pasar dan harga yang diterima perajin. Kebijakan itu disiapkan sebagai respons atas tingginya harga kedelai impor yang menekan usaha perajin tahu dan tempe.

Asisten Deputi Pangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Saifulloh mengatakan, pemerintah akan menggunakan dana APBN untuk pembayaran selisih harga tersebut. Akan tetapi, ia belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai besaran selisih harga yang akan ditanggung pemerintah.

"Akan diusulkan dahulu ke presiden. (Bantuan ini) bukan subsidi, tapi pembayaran selisih harga," kata Saifulloh kepada Republika, Senin (14/3).

Sementara itu, Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, Sutaryo, menuturkan, pihaknya menantikan tindak lanjut insentif tersebut sekaligus skema pembayaran yang akan ditetapkan pemerintah. Ia mengaku telah menyampaikan berbagai usulan kepada pemerintah terkait kebijakan insentif kedelai.

Saat ini, Kementerian Koperasi dan UKM juga tengah melaksanakan pendataan koperasi perajin tahu dan tempe. Hal ini diperlukan untuk menjadi data acuan pemberian bantuan tersebut.

Sutaryo mengatakan, sumber dana bantuan tersebut diambil dari pagu anggaran Kementerian Perdagangan. Menurut dia, skema itu paling cepat dan bisa segera memberikan dampak kepada perajin. Kendati demikian, kebijakan itu tetap membutuhkan persetujuan presiden.

Kalau perubahan APBN itu harus melalui DPR dan kalau di DPR itu terlalu lama. Kalau split anggaran Kemendag relatif lebih cepat hanya membutuhkan data berapa (koperasi) yang harus disubsidi," ujarnya.

Sutaryo menyampaikan, saat ini harga kedelai impor bervariasi mulai dari Rp 12 ribu per kg hingga tembus Rp 13 ribu per kg. Ia mengatakan, harga kedelai saat ini tidak dapat disamaratakan karena stok yang menipis.

"Sedang terjadi kelangkaan barang hampir di setiap importir sehingga sekarang harga sedang liar," kata Sutaryo.

Menurut dia, kelangkaan kedelai saat ini akibat hambatan angkutan logistik dari Amerika Serikat ke Indonesia. Akan tetapi, pada akhir pekan ini, akan masuk kapal besar pengangkut kedelai milik salah satu importir. Sehingga, harga diharapkan segera stabil setelah komoditas itu masuk ke Indonesia.

"Kita berharap harga bisa segera distabilkan karena sekarang semua memainkan. Harga sudah mahal, pasokan dan permintaan dimainkan juga," kata dia.

photo
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di salah satu pabrik di Sentra Industri Tahu Cibuntu, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Kamis (24/2/2022). Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Produksi kedelai

Kementerian Pertanian mendorong mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) turut berpastisipasi menyokong ketahanan pangan nasional dalam pengembangan produksi kedelai.

"Upaya tersebut untuk mendukung program Kementan agar setiap mahasiswa turun ke lapangan dan mendukung informasi peningkatan produktivitas kedelai di masa pandemi saat ini," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Selasa.

Kedelai merupakan komoditas dengan permintaan yang tinggi. Oleh karena itu, pengembangan kedelai sangat diperlukan, terutama untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga di situlah peran mahasiswa sebagai tombak utama dalam membantu pemerintah sebagai penggerak dan pendukung program Kementan saat ini.

Seperti dilakukan oleh mahasiswa Polbangtan Medan yang membudidayakan kedelai di lahan pertanian milik Polbangtan.Diharapkan setiap mahasiswa mampu menguasai budidaya kedelai dan turut berperan dalam upaya produksi kedelai, sebagai salah satu upaya pendukung program Kementan di era 4.0 saat ini.

photo
Pengrajin menunjukkan kedelai impor yang harganya melambung di sentra industri tempe Sunter Jaya, Jakarta, Senin (21/2/2022). - (Prayogi/Republika.)

Mahasiswa Polbangtan Medan melakukan kegiatan panen kedelai. Kegiatan berlangsung di kampus Polbangtan Medan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa. Pasalnya, produksi kedelai saat ini kian langka sehingga harga jualnya terus melambung.

Ia mengatakan, beberapa alasan mengapa kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia pada Milienial Agricultural Forum (MAF) bertajuk Mengembalikan Kejayaan Kedelai (Prospek Budidaya dan Olahannya). Pertama, kedelai merupakan komoditas tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Kedua, kedelai merupakan bahan pangan penting dalam menunjang ketahanan pangan.

Ketiga, katanya lagi, komoditas pertanian penting dalam perekonomian dan keempat merupakan bahan dasar industri pangan dan industri pakan. Kelima, kedelai merupakan sumber protein nabati.

"Kedelai adalah sumber pangan penting selain padi dan jagung yang digemari hampir semua lapisan usia, sehingga setiap tahun kebutuhannya terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan kebutuhan bahan baku industri olahan," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hijos Farm (hijosfarm)

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat