Sejumlah penumpang bersepeda motor masuk ke kapal KMP Barau di Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/1/2022). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat, jumlah penumpang kapal laut di pelabuhan tersebut pada tahun 2021 mencapai | ANTARA FOTO/Teguh Prihatna

Ekonomi

ASDP Perpanjang Jembatan Penyeberangan

ASDP mengukuhkan posisi sebagai perusahaan feri dengan jumlah armada terbesar.

LOMBOK — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperkuat layanan penyeberangan di Tanah Air. Sebelum melaksanakan rencana melantai di bursa, ASDP memperpanjang jembatan penyeberangan yang dilayaninya di perairan Indonesia. 

Saat ini, ASDP sudah resmi mengakuisisi PT Jembatan Nusantara. Pascaakuisisi yang dilakukan pada 22 Februari 2022, kini ASDP mulai menyusun struktur untuk memuluskan ambisi sebagai operator dengan armada terbesar. 

"Untuk manajemennya memang sendiri. Sudah ada pelaksana tugas direktur utama ada tiga direksi ditempatkan di sana untuk mengelola Jembatan Nusantara," kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin, Ahad (13/3).

Meskipun sudah diakuisisi, operasional lintasan yang selama ini dilayani Jembatan Nusantara masih berjalan normal. Hal tersebut tentunya makin mendukung kekuatan ASDP dalam menyediakan konektivitas angkutan sungai dan penyeberangan di perairan Indonesia. 

"Jembatan Nusantara masih beroperasi di rute komersialnya dan lintasan perintis yang juga banyak dilayani ASDP masih dioperasikan," ujar Shelvy.

Akuisisi terhadap Jembatan Nusantara dilakukan melalui penandatanganan sales purchasement agreement (SPA) PT Jembatan Nusantara antara PT ASDP Indonesia Ferry dengan PT Mahkota Pratama dan PT Indonesia VIP selaku pemilik saham Jembatan Nusantara. 

Jembatan Nusantara merupakan perusahaan kapal feri swasta yang memiliki jumlah kapal sebanyak 53 unit dan mengoperasikan enam lintasan Long Distance Ferry (LDF). Akuisisi oleh ASDP akan menambah portofolio kekuatan armada serta lintasan yang dioperasikan perusahaan pelat merah tersebut.

Akuisisi tersebut tidak hanya menjadikan ASDP sebagai operator kapal feri terbesar, tapi, menurut Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi, juga membuat ASDP menjadi perusahaan terdepan dalam penerapan standardisasi keselamatan dan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa.

"Ini adalah inisiatif strategis perusahaan dalam pengembangan jasa manajemen dan operator kapal yang akseleratif demi mendorong pertumbuhan perusahaan yang agresif dalam menuju initial public offering (IPO)," kata Ira. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT ASDP Indonesia Ferry (asdp191)

Ira mengatakan, hal tersebut tidak sekadar menambah portofolio perusahaan. Ia mengakui, ASDP harus terus meningkatkan kontribusi kepada negara dan masyarakat melalui pelayanan yang maksimal. 

"Kami memiliki tanggung jawab yang besar ke depannya agar ASDP dapat terus berkembang, inovatif, serta mampu menjadi pemimpin pasar penyeberangan di Tanah Air," ujar Ira. 

Sebelum akuisisi, ASDP telah memiliki 166 unit kapal. Setelah akuisisi dilakukan, armada yang dimiliki bertambah menjadi 219 unit sehingga mengukuhkan posisi ASDP sebagai perusahaan feri dengan jumlah armada terbesar di Indonesia, bahkan dunia.

Langkah akuisisi tersebut menjadi awal penting karena ASDP berencana meningkatkan kapasitas produksi segmen penyeberangan. Khususnya, dengan menambah jumlah armada sebanyak 19 unit kapal hingga 2024. "Jumlah armada ini diperuntukkan di lintasan komersial reguler, eksekutif, LDF, dan lintasan internasional," kata Ira. 

Fokus Pelayanan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun sebelumnya juga menaruh harapan besar setelah ASDP melakukan akuisisi tersebut. Ia menilai, langkah tersebut menjadi salah satu wujud transformasi yang dilakukan ASDP untuk menjadi operator pelayanan transportasi publik yang andal dan mumpuni. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT ASDP Indonesia Ferry (asdp191)

Menurut Erick, peningkatan fasilitas dan pelayanan dari industri perkapalan, pelabuhan, maupun penyeberangan merupakan sebuah keharusan. Hal tersebut selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam peningkatan akses layanan penyeberangan.

"Kita berharap, akuisisi ini tak sekadar menambah portofolio perusahaan, melainkan juga mampu meningkatkan daripada kontribusi ASDP kepada negara dan utamanya untuk masyarakat," kata Erick. 

Pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengungkapkan, saat ini, memang sudah waktunya ASDP untuk terus memperkuat pelayanannya. Akuisisi tersebut, menurut Djoko, menjadi langkah yang tepat agar ASDP dapat bersaing dan memberikan pelayanan yang maksimal. 

"Kalau secara pelayanan, ASDP sudah semakin maju lah ya. Sebagai BUMN, jangan menargetkan keuntungan saja, memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat hingga di pulau terpencil juga menjadi target utama sebagai BUMN," kata Djoko kepada Republika

Djoko berharap, ASDP dapat fokus dalam memberikan pelayanan angkutan sungai dan penyeberangan. Ia mengatakan, daerah terpencil di Indonesia yang hanya bisa dilayani dengan transportasi penyeberangan masih perlu dilayani. “Di Asmat contohnya, itu kan banyak perairan. ASDP di sungai-sungai besar bisa masuk," ujar Djoko. 

Djoko juga berharap, ASDP dapat terus melakukan peremajaan armada yang dimiliki. Dengan begitu, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat makin maksimal.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat