Penyanyi Tulus tampil pada konser yang bertajuk One Intimate Night Show di The Kasablanka Hall, Jakarta, Selasa (30/7/2019). Dalam konser tersebut Tulus membawakan hits-hitsnya seperti Sewindu, Monokrom dan Pamit. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz. | ANTARA FOTO
Penyanyi Tulus tampil pada konser yang bertajuk One Intimate Night Show di The Kasablanka Hall, Jakarta, Selasa (30/7/2019). Dalam konser tersebut Tulus membawakan hits-hitsnya seperti Sewindu, Monokrom dan Pamit. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz. | ANTARA FOTO
Penyanyi Tulus tampil pada konser yang bertajuk One Intimate Night Show di The Kasablanka Hall, Jakarta, Selasa (30/7/2019). Dalam konser tersebut Tulus membawakan hits-hitsnya seperti Sewindu, Monokrom dan Pamit. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz. | ANTARA FOTO
Penyanyi Tulus tampil pada konser yang bertajuk One Intimate Night Show di The Kasablanka Hall, Jakarta, Selasa (30/7/2019). Dalam konser tersebut Tulus membawakan hits-hitsnya seperti Sewindu, Monokrom dan Pamit. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz. | ANTARA FOTO
Penyanyi Tulus tampil pada konser yang bertajuk One Intimate Night Show di The Kasablanka Hall, Jakarta, Selasa (30/7/2019). Dalam konser tersebut Tulus membawakan hits-hitsnya seperti Sewindu, Monokrom dan Pamit. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz. | ANTARA FOTO
Penyanyi Tulus tampil pada konser yang bertajuk One Intimate Night Show di The Kasablanka Hall, Jakarta, Selasa (30/7/2019). Dalam konser tersebut Tulus membawakan hits-hitsnya seperti Sewindu, Monokrom dan Pamit. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz. | ANTARA FOTO
Penyanyi Tulus menghibur penggemarnya saat tampil pada Jazz Traffic Festival di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (14/9/2019) malam. Festival jazz yang menampilkan puluhan musisi tanah air tersebut berlangsung 14-15 September 2019. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pras | ANTARA FOTO

Geni

Tulus: Mengemas Kemerduan Dinamika Manusia

Warna musik baru di album ini merupakan hasil kolaborasi dengan ratusan talenta.

 

 

Manusia dengan segala kisahnya menjadi inspirasi bagi album terbaru karya Tulus berjudul Manusia. Total sepuluh lagu dalam album itu diharapkan bisa memberi opsi rangkuman dinamika rasa manusia yang dikemas dengan indah. 

"Album ini bercerita tentang kita, manusia, dinamisnya ragam rasa manusia," kata Tulus pada konferensi pers virtual, Jumat (4/3).

Album Manusia diawali dengan tembang “Tujuh Belas" sebagai single pertama. Lantunan lagu yang bercerita tentang usia belia itu membawa pendengar ke deretan tembang lain. Ada lagu "Kelana", "Remedi", "Interaksi", "Ingkar", "Jatuh Suka", "Nala", "Hati-Hati di Jalan", "Diri", dan "Satu Kali".

Menurut Tulus, berbagai cerita memantik ide penulisan setiap lagu. Ada yang bersumber dari pengalaman yang dia alami, hal-hal yang dia lihat, juga interaksi dengan orang lain.

Semua lagu tidak perlu didengarkan secara berurutan, bergantung pada cara menikmati setiap orang. Seperti apa pun caranya, Tulus berharap lagu-lagu dalam album bisa menemani dan membesarkan hati para pendengarnya.

Dalam penggarapan album yang berlangsung selama dua tahun, Tulus bekerja sama dengan produser Ari Renaldi. Dia juga menulis lagu bersama Dere, Petra Sihombing, Topan Abimanyu, dan Yoseph Sitompul.

Beberapa lagu dalam album disempurnakan oleh orkestrasi brilian dari Erwin Gutawa. Puluhan sessionist profesional, paduan suara, hingga orkestra besar juga terlibat di album Manusia.

Tulus merasa ada banyak perkembangan yang terasa pada karya anyarnya ini, di antaranya sudut pandang penulisan lagu, aransemen musik, serta eksplorasi warna baru musik yang dia lakukan. Tulus memasukkan unsur alat musik baru yang sebelumnya tidak pernah dia pakai. 

Untuk mengetahui alat musik apa itu, dia meminta pendengar mendengarkan seluruh lagu. "Warna musik yang baru di album ini merupakan hasil kolaborasi dengan ratusan talenta," kata Tulus.

Eksplorasi bahasa

Hampir semua lagu Tulus menggunakan bahasa Indonesia. Dia hendak mengedepankan bahasa Indonesia dengan segala bentuk keeleganannya.

Bukan berarti Tulus tidak pernah menulis lagu dalam bahasa asing. Tembang "Sepatu" yang termuat di album Gajah pernah dialihbahasakan ke bahasa Jepang dan diedarkan di negara tersebut dengan judul "Kutsu".

Menurut Tulus, eksplorasi bahasa dalam penulisan lagu sangat menyenangkan. Dia senang menggunakan bahasa Indonesia, tapi tidak menutup diri untuk merilis karya dalam bahasa lain.

Olah kata dalam lirik lagu di album Manusia diakui Tulus semakin matang. Penerima penghargaan AMI Awards 2019 kategori penyanyi solo pria/wanita urban terbaik itu juga memuat pesan lain lewat lagu-lagunya.

Tulus ingin mengobarkan semangat menjaga jiwa muda di tengah dinamika hati dan rasa. Sang musisi juga melontarkan pertanyaan tentang hidup, apresiasi diri, dan ragam emosi dalam merayakan kehidupan.

Saat membuat karya, sebelum beranjak dari melodi, Tulus biasanya sudah terpikir sebuah cerita di kepala. Dia mengembangkan satu ide kalimat yang dikembangkan menjadi sebentuk cerita pendek, lalu dipersingkat lagi menjadi lirik serupa puisi.

"Saya tidak terlalu baik di penguasaan teknis eksplorasi dalam konteks berbahasa, tapi lebih ke mengolah pikir, mengasah sensitivitas kepenulisan," ujarnya.

Album Manusia yang dirilis di bawah naungan TulusCompany sudah dapat disimak lewat berbagai kanal musik digital mulai 3 Maret 2022. Dalam waktu dekat, akan hadir boxset kemasan spesial dari album yang sekaligus merayakan 10 tahun Tulus berkarya.

Lebih dari satu dekade berkecimpung di belantika musik Indonesia, ada banyak hal yang berkesan bagi Tulus. Dia mengenang dahulu merilis album perdana pada 2011 lewat perusahaan rekaman Tulus Record yang didirikan bersama sang kakak, Riri Muktamar Rusydi.

Dari album pertama yang berjudul Tulus, sang musisi melanjutkan dengan album Gajah, Monokrom, serta album konser live. "Sepanjang perjalanan itu, berhasil menyelenggarakan cukup banyak konser dan tur, semua berkesan. Proses kreatifnya juga berkesan," kata Tulus.

Sebisa mungkin Tulus berusaha menjadi dirinya sendiri dan terus mengembangkan diri, termasuk dalam penulisan lirik lagunya. "Ingin setiap kata terasa baru, tapi di saat yang sama familier dan tidak terasa asing," kata Tulus.

Setelah hadirnya album Manusia, Tulus berharap bisa kembali bernyanyi bersama para penggemarnya yang dijuluki Teman Tulus, dengan lagu-lagu baru. "Tak henti berterima kasih kepada semua Teman Tulus yang sudah selalu bersama dan membuat saya terus yakin dengan apa yang saya jalani di dunia musik," ujarnya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Tulus (tulusm)

';