Inpex Jepang | Youtube

Ekonomi

Inpex Undur Proyek Masela

Inpex bisa menyelesaikan proyek ini sesuai jadwal, yaitu pada 2027.

JAKARTA -- Perusahaan migas asal Jepang, Inpex Corporation, memutuskan untuk menunda operasional proyek Lapangan Abadi, Blok Masela, Maluku hingga 2030. Semula, perusahaan ini menargetkan proyek LNG Abadi bisa mulai beroperasi pada 2027.

Presiden Direktur Inpex, Takayuki Ueda, menyampaikan, penundaan ini dilakukan perusahaan guna mendukung rencana zero emission strategy. Ueda menjelaskan, perusahaan akan memasukkan proyek carbon capture storage (CCS) dalam proyek Abadi Masela.

"Kita sedang melakukan kajian untuk memasukkan proyek CCS dalam proyek Abadi dan kami mencoba untuk melakukan cost reduction," ujar Ueda secara virtual, Senin (21/2).

Ueda menjelaskan, sejalan dengan komitmen menciptakan energi bersih dan pengurangan emisi karbon, perusahaan ingin proyek Abadi Masela juga menghasilkan produk yang bersih. Dengan masuknya rencana pengembangan CCS, akan mengubah rencana investasi perusahaan di Lapangan Abadi. Untuk itu, saat ini perusahaan sedang intensif melakukan komunikasi dengan Pemerintah Indonesia.

"Kami intensif melakukan koordinasi dan juga melakukan kajian yang lebih komprehensif dengan Pemerintah Indonesia mengenai rencana ini," ujar Ueda.

Progres pengembangan Lapangan Abadi pada 2021 tercatat sudah mencapai 65 persen. Inpex juga sudah mengantongi pembeli dari produksi gas tersebut, yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tetap berharap Inpex bisa menyelesaikan proyek ini sesuai jadwal, yaitu pada 2027. Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, menjelaskan, hingga saat ini pihak Inpex belum melakukan komunikasi secara resmi kepada pemerintah terkait perubahan rencana tersebut.

"Kami masih mendorong Inpex untuk tetap melakukan kerja seperti yang sudah disepakati dan diharapkan bisa melakukan usaha percepatan," ujar Julius kepada Republika, Senin (21/2).

Julius mengatakan, pihak Inpex sempat mengajukan revisi plan of development (PoD) Lapangan Abadi. Dalam revisi tersebut, Inpex memiliki rencana untuk memasukkan proyek CCS. Hal ini dilakukan supaya aset Blok Masela, yakni gas alam cair bisa lebih kompetitif dengan mengantongi predikat green energy.

Sebelumnya, SKK Migas juga mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk melakukan inovasi pengembangan proyek energi bersih. Industri migas sebagai pengolah sumber daya fosil dinilai perlu memberikan kontribusi dalam pencapaian nol emisi.

SKK Migas pun mengapresiasi salah satu KKKS, yakni British Petroleum (BP) yang akan menggunakan teknologi carbon capture utilization storage (CCUS) guna menyerap karbon sebelum masuk ke atmosfer. "Ini masuk dalam kewajiban mereka dalam mencapai net zero carbon emission. Beberapa perusahaan sudah memberikan sinyal untuk menyertakan proyek CCUS ini dalam Plan of Development (POD) mereka," ujar Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto, beberapa waktu lalu, Meski begitu, Dwi mengakui, penerapan CCUS bukan tanpa tantangan. Dwi mengatakan, saat ini pengembangan CCUS akan memengaruhi rencana investasi para KKKS. Apalagi, teknologi CCUS relatif tidak murah.

"Kami mengusulkan kepada KKKS, efisiensi yang paling penting. Jika memungkinkan lakukan efesiensi belanja modal di sektor lain sehingga masih ada ruang untuk penambahan investasi di CCUS ini," ujar Dwi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat