Para pemain Chelsea | AP/Matt Dunham

Olahraga

Chelsea Lengkapi Koleksi Trofi

Selama ini Chelsea Lengkapi Koleksi Trofi

ABU DHABI -- Chelsea telah menorehkan satu lagi babak yang tak terlupakan dalam sejarah klub. Chelsea kini bergabung dengan Bayern Muenchen dan Manchester United (MU) sebagai klub yang menyapu trofi utama kejuaraan UEFA dan Piala Dunia Antarklub FIFA.

The Blues mencatatkan sejarah tersebut seusai menaklukkan Palmeiras 2-1 pada final Piala Dunia Antarklub 2021 di Stadion Mohammed bin Zayed, Abu Dhabi, UEA, Ahad (13/2) dini hari WIB.

Selama ini, Chelsea hanya belum memiliki trofi Piala Dunia Antarklub FIFA di lemari pialanya. Pada 2012, Chelsea gagal mendapatkan trofi tersebut setelah dikalahkan wakil Amerika Selatan, Corinthians. Kali ini, skuad polesan Thomas Tuchel tidak menyia-nyiakan peluang kedua mereka.

Kai Havertz layak menyandang gelar pahlawan klub asal London tersebut. Sebelumnya, pemain timnas Jerman itu menjadi penentu kemenangan 1-0 Chelsea atas Manchester City dalam final Liga Champions 2021 di Porto. Havertz kembali menjadi pembeda saat tendangan penaltinya pada babak perpanjangan waktu menentukan kemenangan the Blues.

Chelsea adalah klub ke-11 yang menjadi juara sekaligus klub ketiga asal Inggris yang mengangkat trofi turnamen yang resmi diluncurkan FIFA pada 2020 tersebut. The Blues juga melanjutkan dominasi wakil Eropa yang berjaya dalam sembilan edisi terakhir ajang yang mempertemukan klub-klub terbaik dari masing-masing konfederasi di bawah FIFA.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Chelsea FC (chelseafc)

Pelatih Chelsea Thomas Tuchel mengungkapkan, kesabaran pada awal laga dan perubahan taktik menjadi kunci kemenangan pasukannya di Stadion Mohammed bin Zayed. Tuchel harus menyaksikan perlawanan ketat klub asal Brasil itu ketika penalti Raphael Veiga menyamakan skor dan membuat laga berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

Sebelumnya, Chelsea lebih dulu unggul lewat Romelu Lukaku. Beruntung, penalti Havertz saat pertandingan tersisa tiga menit lagi mencegah laga berlanjut ke adu penalti.

Menurut Tuchel, Palmeiras merupakan representasi nyata klub Amerika Latin yang sangat bagus secara individual. Palmeiras, lanjut dia, sangat solid, disiplin, dan rela berkorban demi mempertahankan bola. ''Kami tahu akan sulit untuk menciptakan peluang dan setengah peluang, serta kami harus bersabar dan tidak berhenti pada saat yang sama,'' kata Tuchel, dikutip dari laman resmi Chelsea.

Pelatih asal Jerman itu mengakui, skuad-nya sempat kesulitan dalam mengalirkan permainan pada  babak pertama. Ia kemudian membuat perubahan struktur tim pada babak kedua. Hasilnya, timnya menemukan ruang lebih baik dan mencetak gol indah. “Kami memiliki dua atau tiga peluang bagus atau setengah peluang setelah itu,'' ujar Tuchel.

Sementara itu, Havertz tak sanggup berkata-kata setelah merasakan gelar Liga Champions dan kini menjadi juara dunia. Ia mengaku sempat gugup saat mengambil tendangan penalti karena ia sadar penalti tersebut sangat penting. Namun, Havertz mampu mengatasi rasa gugupnya dan mencetak gol kemenangan the blues. Itu juga merupakan penalti ketiganya selama di Chelsea.

''Rekan setim saya memberikan kepercayaan kepada saya. Saya selalu memimpikan ini sejak masih anak-anak, perasaan yang luar biasa untuk saya,'' ungkap Havertz.

Sementara itu, bagi pelatih Palmeiras Abel Ferreira, berada di tempat kedua merupakan sebuah kehormatan baginya. Ia bahkan meminta semua pemainnya merayakan posisi kedua ini. Ia mengaku bangga dengan para pemainnya karena lawan mereka dinilai klub yang sangat kompetitif. ''Sekali lagi, saya sangat bangga dengan para pemain saya,'' kata Ferreira, dikutip dari O Jogo.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat