Pemain AC Milan Theo Hernandez menendang bola ke arah gawang lawan saat melawan kesebelasan Spezia di Stadion Giuseppe Meazza di Milan pada 17 Januari 2022. | EPA-EFE/MATTEO BAZZI

Olahraga

AC Milan Sambut Lazio dengan Percaya Diri

Kemenangan AC Milan dalam laga sebelumnya jadi suntikan motivasi mengarungi sisa perjalanan musim ini.

MILAN -- AC Milan jelas menyambut pertandingan melawan SS Lazio dengan penuh percaya diri pada lanjutan perempat final Coppa Italia 2021/2022, yang berlangsung di Stadion San Siro, Kamis (10/2) dini hari WIB. Partai nanti jelas sangat menarik mengingat keduanya berada dalam performa terbaik.

Kemenangan pada laga Derby della Madonnina versus rival sekota Inter Milan jadi suntikan motivasi bagi Milan dalam mengarungi sisa perjalanan musim ini. Terlebih, setelah laga di Giuseppe Meazza, I Rossoneri sudah harus melakoni partai berat kontra Lazio.

Situasi tak berbeda juga dirasakan Lazio. Tim besutan Maurizio Sarri baru saja sukses mencukur pesaing terdekat, Fiorentina, tiga gol tanpa balas dalam lanjutan pekan ke-24 Seri A Italia.

Praktis Milan harus tetap wajib waspada karena capaian impresif yang juga ditunjukkan Lazio pada akhir pekan kemarin. Pelatih Stefano Pioli pun berharap timnya tetap menjaga konsistensi permainan dan memiliki tekad untuk terus maju.

"Apa yang harus dilakukan Milan sekarang adalah membuktikan bahwa kami adalah tim yang matang. Kemenangan dalam derbi harus memberi kami semangat," kata Pioli menegaskan, dilansir Football Italia, Selasa (8/2).

Allenatore berusia 56 tahun mengingatkan I Diavolo Rosso harus menunjukkan konsistensi karena itu merupakan kunci bagi mereka untuk bisa mendapatkan apa yang diharapkan.

"Kami selalu berusaha memainkan sepak bola menyerang yang positif. Setelah Inter, kami memiliki partai sulit melawan (Lazio) dan kami menanti laga ini," ujar eks pelatih Fiorentina dan Palermo ini menambahkan.

Pioli pernah melatih tim asal ibu kota Italia, Lazio, medio 2014 hingga 2016. Saat itu, ia menggantikan posisi Edoardo Reja yang dipecat. Selama menangani I Biancocelesti, ia berhasil membawa Lazio bersaing untuk memperebutkan titel scudetto meski harus berakhir di posisi ketiga pada akhir kampanye.

Perjalanan singkat Pioli dengan Lazio berakhir pada 3 April 2016. Saat itu, ia dipecat oleh manajemen klub usai kalah 1-4 melawan AS Roma. Sementara itu, Lazio yang terus berjuang untuk bisa menembus lima besar Seri A Italia baru saja mengemas kemenangan sempurna dari sang rival, La Viola, Fiorentina.

Elang Ibu Kota saat ini berada di peringkat keenam klasemen dan tertinggal enam poin dari Juventus di peringkat keempat. Karena persaingan merebut scudetto musim ini cukup sulit, lebih realistis Biancoceleste mengincar trofi juara Coppa Italia. Terlebih, Lazio punya catatan yang cukup bagus pada gelaran ini.

Rival abadi AS Roma itu telah mengantongi sebanyak tujuh titel Coppa Italia dan 10 kali menembus partai final. Terakhir kali Le Aquile mengangkat trofi Piala Italia pada musim 2018/2019.

Bahkan, koleksi gelar Coppa Italia Lazio lebih banyak dibanding Milan, yang baru memiliki lima gelar juara. Terakhir kali I Rossoneri merengkuh trofi Coppa Italia, yaitu pada musim 2002/2003 silam.

"Kami menunjukkan kualitas kami pada laga sebelumnya (Fiorentina). Saya juga melihat kami akan menjalani hal berbeda melawan (Milan) yang tengah berada dalam momen bagus," kata Sarri menjelaskan.

Dalam lima pertemuan terakhir kedua tim, Milan mencatat tiga kemenangan dengan dua kemenangan lainnya dimiliki oleh Lazio. Namun, terakhir kali Lazio mengalahkan Milan di San Siro itu terjadi pada musim 2019 silam. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by AC Milan (acmilan)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat