Warga berjalan di lokasi yang akan dijadikan Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu (22/12/2021). JIEC akan memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer, lebar 12 meter, 18 tikungan, dengan arah lintasan s | ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Olahraga

Sirkuit Formula E Retender

Lelang tender sirkuit Formula E disebut tak ada kemajuan

JAKARTA -- Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Widi Amanasto, menampik jika ada kabar gagal tender sirkuit Formula E. Alih-alih gagal, kata dia, lelang yang telah ditutup sejak awal tahun itu sedang retender.

“Bukan gagal, tapi retender. Hari ini sudah proses lagi, secepatnya selesai,” kata Widi kepada awak media, Selasa (25/1/2022).

Ditanya penyebab retender, Widi tak menjelaskan lebih jauh. Menurut dia, proses ulang itu perlu dilakukan karena ada sedikit kendala teknis yang perlu sedikit perbaikan. 

Kendati demikian, menurut dia, target proses lelang akan segera selesai setelah proses retender yang ada. “Insya Allah segera, karena proses retender jadi lebih cepat. Dan sudah dimulai,” katanya.

Anggota Komisi B DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak, menyoroti kabar gagal lelang tender sirkuit Formula E yang dibuka PT Jakarta Propertindo (Jakpro) awal Januari lalu. Menurut dia, alih-alih ada kemajuan, justru hambatan yang selalu muncul terkait tender sirkuit hingga proses jalannya Formula E (FE).

“Dan, kalaupun itu (sirkuit) dibangun, belum tentu bisa dimanfaatkan, karena tentu akan dinilai lagi oleh penyelenggara Formula E, apakah layak sirkuit itu digunakan?” kata Gilbert kepada Republika

Dia memandang, terlalu banyak wacana yang dilontarkan pihak Pemprov DKI, Jakpro dan pelaksana yang tidak masuk akal. Dengan tidak adanya progres FE mendekati gelaran Juni nanti, dia sanksi ajang itu tidak akan berjalan dengan baik.

“Buat kita, bukan wacana bahwa ini akan jadi, tidak. Yang jadi wacana bagi kita adalah meski ini berjalan, tidak akan sukses,” tuturnya.

Gilbert melanjutkan, pernyataan dari Gubernur DKI, Anies Baswedan, hingga Ketua IMI Bambang Soesatyo menyoal gelaran FE ke depannya terlalu berlebihan. Di samping wacana yang berbanding dengan realitas kini, kata dia, sumber dana FE dinilainya juga tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

“Yang berdarah mengurus FE ini adalah Jakpro, Komisi B dan Dispora DKI. Dana juga baru ada dari APBD dan korporasi Jakpro, belum ada dari sponsor, begitu kemarin kata Jakpro,” kata politisi PDIP itu merujuk pada rapat komisi dengan Jakpro di Komisi B DPRD. 

Ditanya janji pembangunan sirkuit FE selama tiga bulan oleh Jakpro, Gilbert tak meyakininya. Menurut dia, Jakpro tidak akan mampu melaksanakan konstruksi selama tiga bulan. “Pengalaman (Jakpro, Red) kan di bidang telekomunikasi, bukan di bidang transportasi dan konstruksi. Jika mampu membangun tiga bulan, bagaimana kualitasnya? Ini pertanyaan besar," ucapnya.

Sebelumnya, Jakpro membuka lelang proyek lintasan FE pada 5-6 Januari 2022. Namun, berdasarkan situs https://eproc.jakarta-propertindo dengan pagu nilai harga perkiraan (HPS) Rp 50,15 miliar itu, belum rampung ada pemenang tendernya. Khusus untuk aanwijzing atau penjelasan teknis, dijadwalkan pada 10 Januari. Saat diakses pada Selasa (25/1) di situs itu, tertulis, jasa rancangan bangun proyek pembangunan lintas balap Formula E (gagal). 

Menanggapi hal tersebut, Wagub DKI, Ahmad Riza Patria, menyebut, jika teknis FE akan berjalan sesuai rencana. Riza tampak tetap optimistis, secara teknis FE tidak memiliki masalah. “Lanjutnya, silakan tanya kepada Jakpro. Prinsipnya Insya Allah (berjalan lancar),” ucap Riza.

Direktur Jakpro, Gunung Kartiko, dalam rapat bersama Komisi B Senin (24/1/2022) menyebut, dana korporasi untuk pembangunan sirkuit sudah ada secara cash. Menurut dia, saat ini pihaknya masih dalam tahap pemilihan kontraktor guna pembangunan.

“Insya Allah awal Februari sudah ada pemenang (tender) dan sudah mulai berjalan, target kami adalah tiga bulan, jadi Februari, Maret, April, diharapkan selesai. Dan, pelaksanaan tetap di bulan Juni,” ucapnya di rapat komisi kemarin.

Ditanya total dana pembangunan dan alat perlengkapan trek Formula E di Ancol, Jakarta Utara, dia mengatakan, nilainya Rp 150 miliar. Khusus alat dan perlengkapan yang diperlukan, lanjut Gunung, sudah dibeli sebagian sejak 2019 silam. “Sebagian itu, sekitar Rp 70-an miliar, kalau tidak salah, saya angkanya kurang tepat, tapi sekitar segitu mungkin,” tuturnya.

Dia memerinci, dana sekitar Rp 70 miliar itu didapat dari periode anggaran 2019 dan 2020. Sedangkan, sebagian sisanya diselesaikan pada tahun ini. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat