Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan sambutan pada acara Groundbreaking Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS) di Jalan Raya Laswi, Ciparay, Kabupaten Bandung, Ahad (23/1). Rumah sakit tipe D yang didesain dengan konse | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Khazanah

Muhammadiyah Bangun Rumah Sakit Ke-119

Pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan dan masjid merupakan perluasan program sarana kesehatan untuk negeri.

BANDUNG — Ketua Umum Piminan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan berikut masjid di Jalan Laswi, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (23/1). Ground breaking tersebut akan menandakan dimulainya pembangunan rumah sakit ke-119 milik Muhammadiyah. 

Turut hadir dalam acara tersebut Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Buya Syafii Maarif, serta Muwaqif Fahmi Yendra. Selain itu, terdapat tokoh-tokoh dan pejabat nasional, seperti Agung Laksono, yang hadir dalam acara.

Haedar mengatakan, pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan dan masjid merupakan perluasan program Muhammadiyah untuk menambah jumlah rumah sakit dan poliklinik di Indonesia. Program ini juga untuk memperkuat sektor kesehatan.

"Pertama, Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan ini bersama masjid merupakan wujud dari perluasan program Muhammadiyah untuk menambah jumlah rumah sakit menjadi 119 dan poliklinik rencana sampai 1.000 klinik di Indonesia," ujar Haedar seusai acara peletakan batu pertama rumah sakit, Ahad (23/1).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Persyarikatan Muhammadiyah (lensamu)

Ia bersyukur sebab acara tersebut dapat dihadiri oleh Kapolri, Menko PMK, Gubernur Jawa Barat, serta berbagai pejabat lainnya. Haedar menegaskan, pihaknya terus berupaya mengembangkan rumah sakit yang memiliki lahan seluas 1,1 hektare tersebut.

Pada lahan 0,6 hektare akan dibangun rumah sakit dengan empat lantai seluas 5.200 meter persegi. Gedung utama memiliki nama H Nafli Munaf dan Masjid Nyi Ayu Rina Adjrijanti.

“Apa yang kami lakukan wujud dari ikhtiar Muhammadiyah sejak 1923 untuk membangun kesehatan. Kalau mencerdaskan kehidupan bangsa kami bergerak di bidang pendidikan, untuk kesehatan bangsa bergerak dengan poliklinik, rumah sakit, dan Aisyiyah sampai pelayanan kesehatan,” kata dia. 

Haedar mengungkapkan, pemilihan lokasi pembangunan rumah sakit di Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay karena di wilayah tersebut masih dibutuhkan pengembangan rumah sakit. Dia berharap keberadaan rumah sakit itu dapat membantu masyarakat setempat.

"Kenapa di Bandung Selatan, di sini sebagian dapat diinformasikan seperti disampaikan bupati masih perlu pengembangan rumah sakit. Maka, dengan letak strategis ini insya Allah bisa membantu masyarakat," kata dia. 

Pihaknya terus berupaya hadir di masyarakat, sebab di Jawa Barat, khususnya kawasan selatan berada di kawasan dengan letak geografis yang relatif sulit. Pihaknya menargetkan pembangunan rumah sakit dengan menelan dana Rp 60 miliar dapat selesai satu tahun.

Rumah sakit tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas enam poliklinik umum dan spesialis, layanan kebidanan dan kandungan, kegawatdaruratan, high care unit, radiologi, dan instalasi bedah dengan satu ruang operasi. Terdapat 21 kamar rawat inap dengan 54 tempat tidur dengan konfigurasi yaitu 1 kamar dengan 1, 2, 3, dan 5 tempat tidur.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi Muhammadiyah yang memiliki sejarah panjang dalam sektor kesehatan di Indonesia. Pihaknya pun akan mendukung berbagai program Muhammadiyah ke depan.

“Muhammadiyah terus mengembangkan program dalam fasilitas untuk masyarakat bahkan diharapkan bisa membangun rumah sakit tingkat internasional. Mudah-mudahan bisa dilakukan Muhammadiyah kita bisa mengurangi ketergantungan 2 juta orang pergi keluar negeri untuk berobat,” kata dia.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi Muhammadiyah yang terus berkontribusi untuk Indonesia melalui sektor pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Ia pun siap membantu dalam pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan ke depan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat