Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda Indonesia setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/5/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menambah jadwal penerbangan di Provinsi | AMPELSA/ANTARA FOTO

Ekonomi

CT Corp Siap Suntik Modal ke Garuda

Chairul merupakan salah satu pemegang saham dari emiten penerbangan saham Garuda.

JAKARTA — Bos CT Corp Chairul Tanjung dikabarkan siap menyuntikkan modal ke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai langkah penyelamatan maskapai pelat merah itu dari isu kebangkrutan. Saat ini, Garuda Indonesia sedang berupaya merestrukturisasi utang-utangnya yang menggunung.

Chairul menegaskan, penambahan modal rencananya dilakukan setelah proses restrukturisasi utang tersebut selesai. "Kalau selesai nanti rencananya kita akan menambah modal ya untuk memperkuat," kata Chairul di Jakarta, Selasa (11/1).

Meski demikian, Chairul tidak menyebutkan secara perinci terkait skema penambahan modal yang akan dilakukan. Ia berharap, proses restrukturisasi bisa selesai dalam waktu dekat sehingga penambahan modal bisa segera dilakukan. 

Sebagai informasi, Chairul merupakan salah satu pemegang saham dari emiten penerbangan berkode saham GIAA tersebut. Melalui Trans Airways, Chairul menggenggam saham GIAA sebesar 28,27 persen.

Sejalan dengan restrukturisasi yang dilakukan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio mengatakan, perseroan akan mengoptimalkan upaya pengelolaan tata kelola keuangan. Prasetio menuturkan, Garuda akan fokus kepada pengelolaan keuangan yang prudent.

"Garuda Indonesia mendukung keberlangsungan operasi maskapai dengan penuh pertimbangan situasi yang dinamis," kata Prasetio.

Prasetio melihat, ada potensi yang positif pada kuartal keempat 2021 dan peningkatan penumpang pada Desember. Prasetio mengungkapkan, pelonggaran atas perjalanan seluruh dunia menjadi optimisme Garuda agar kondisi keuangan menjadi lebih baik.

Prasetio mengatakan, total utang perseroan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) telah mencapai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 140,14 triliun (kurs Rp 14.300 per dolar AS), baik yang future lease maupun maintenance provision. Adapun total kreditur Garuda sekitar 800 kreditur.

Prasetio mengatakan, manajemen Garuda Indonesia juga sedang menyiapkan proposal perdamaian kepada para kreditur atau lessor melalui opsi penerbitan zero coupon bond, surat utang, atau penerbitan saham baru.

Prasetio menyampaikan, batas akhir pengajuan tagihan bagi kreditur paling lambat pada 5 Januari 2022. Selanjutnya, akan ada rapat kreditur untuk verifikasi pajak dan pencocokan piutang pada 19 Januari 2022.

"Sidang permusyawaratan majelis hakim pemutus perkara apakah perdamaian tercapai suatu kesepakatan homologasi atau perpanjangan PKPU akan ditetapkan pada 21 Januari 2022," kata Prasetio.

Sebelumnya, Garuda Indonesia telah memangkas hampir 2.500 pegawainya selama pandemi Covid-19. Maskapai penerbangan pelat merah itu mengurangi tenaga kerja sebagai langkah efisiensi di tengah utang yang menggunung.

“Mulai Januari sampai November tahun ini, kita sudah menurunkan jumlah pegawai sebesar 30,56 persen. Dari 7.891 pegawai menjadi 5.400-an pegawai,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Garuda Indonesia (garuda.indonesia)

Irfan mengeklaim, proses pemangkasan ribuan pegawai dilakukan dengan cara yang sangat santun dan taat terhadap peraturan yang berlaku di Indonesia. Ia menilai, pengurangan karyawan membuat Garuda Indonesia dapat menurunkan biaya operasional hingga 10 juta dolar AS per bulan.

Selain memangkas jumlah pegawai, Garuda Indonesia juga memotong gaji di semua lini, termasuk pilot, direksi, dan komisaris. Irfan menilai, kebijakan pemotongan gaji merupakan kesepakatan bersama demi kebaikan perusahaan. 

Seiring langkah efisiensi, Irfan percaya diri kondisi keuangan Garuda Indonesia membaik pada kuartal IV 2021 seiring pelonggaran pembatasan kegiatan dari pemerintah. "Saya ingin kasih bocoran, kuartal IV 2021 sepanjang September, Oktober, dan November, kami melihat sangat jelas terjadi peningkatan signifikan dari jumlah penumpang dan pergerakan kargo juga seperti yang diharapkan,” ujar Irfan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat