Warga Palestina mengangisi kerabatnya yang syahid dalam serangan udara tentara Israel di Jabalia, Jalur Gaza utara, pada Rabu, 14 Mei 2025. | AP/Jehad Alshrafi

Internasional

600 Hari Genosida, Israel Teruskan Pembantaian

Penduduk Gaza masih terus mengalami kelaparan.

GAZA – Sebanyak 30 warga Palestina syahid dan 179 lainnya terluka dalam serangan udara dan penembakan Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak fajar pada Rabu. Hal ini menandai hari ke-600 perang pemusnahan Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Sementara, penduduk Gaza masih menderita kelaparan, yang tidak dapat diatasi dengan sistem distribusi bantuan yang didukung AS di Gaza. Sistem itu oleh UNRWA dianggap sebagai “pemborosan sumber daya dan gangguan dari kekejaman.”

Sumber medis melaporkan sembilan warga Palestina dari satu keluarga syahid dan 15 lainnya terluka ketika pesawat tempur Israel mengebom sebuah rumah keluarga di kawasan Saftawi, sebelah utara Kota Gaza. Koresponden Aljazirah melaporkan bahwa beberapa orang masih berada di bawah reruntuhan rumah yang menjadi sasaran, dan jenazah seorang syuhada yang tewas dalam serangan udara Israel kemarin di lingkungan Shujaiya, sebelah timur kota, telah ditemukan.

Di Jalur Gaza utara, empat warga sipil tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan sekelompok warga sipil di dekat kawasan Al-Fakhoura di kamp Jabalia.

photo
Warga Palestina membawa jenazah kerabatnya termasuk anak-anak yang syahid dalam serangan udara tentara Israel di Deir al-Balah, Gaza, Rabu, 21 Mei 2025. - ( AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Sumber melaporkan bahwa enam warga sipil tewas dan beberapa lainnya terluka dalam pemboman Israel yang menargetkan sebuah rumah di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah. Di Jalur Gaza selatan, empat warga sipil tewas dalam penembakan yang menargetkan kota Al-Qarara, Al-Fakhari, Abasan Al-Kabira, dan daerah Qizan Rashwan di timur Khan Yunis.

Tim medis menemukan jenazah seorang warga yang terbunuh beberapa hari lalu dalam serangan udara Israel yang menargetkan rumahnya di lingkungan Al-Manara, tenggara kota.

Di Rafah, seorang wanita lanjut usia tewas dan dua anak terluka akibat tembakan tentara Israel di dekat titik distribusi bantuan di daerah Mirage di utara kota. Seorang warga juga meninggal karena luka yang dideritanya kemarin di kawasan yang sama.

Jumlah korban syahid akibat agresi pendudukan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 meningkat menjadi 54.056 orang syahid dan 123.129 orang luka-luka.

Penjajah Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza pada 18 Maret, setelah jeda dua bulan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari. Israel telah melanggar ketentuan gencatan senjata selama dua bulan terakhir, melanjutkan pemboman di berbagai wilayah di Jalur Gaza, yang mengalami tragedi kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

photo
Bangunan yang hancur di Jalur Gaza terlihat dari selatan Israel, Senin, 26 Mei 2025. - (AP Photo/Ariel Schalit)

Mengenai situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan pada hari Rabu bahwa sistem distribusi bantuan yang didukung AS di Gaza adalah “pemborosan sumber daya dan gangguan dari kekejaman.”

Mengomentari kejadian kemarin di Rafah, Lazzarini mengatakan di Tokyo, "Kemarin kami melihat gambaran mengejutkan tentang orang-orang kelaparan yang berebut pagar dan sangat membutuhkan makanan. Situasinya kacau, memalukan, dan tidak aman."

“Saya melihatnya sebagai pemborosan sumber daya dan pengalihan perhatian dari kekejaman. Kami sudah memiliki sistem distribusi bantuan yang sesuai dengan tujuan. Komunitas kemanusiaan di Gaza, termasuk UNRWA, sudah siap. Kami memiliki keahlian dan kualifikasi untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan,” tambahnya.

Lazzarini menekankan bahwa “model distribusi bantuan yang diusulkan oleh Israel tidak sejalan dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan.” Dia percaya bahwa “hal ini akan membuat sebagian besar penduduk Gaza, yang paling rentan, kehilangan bantuan yang sangat mereka butuhkan.”

Lanjutnya, “Kami sebelumnya punya 400 lokasi distribusi di Gaza. Dengan sistem baru ini, yang kita bicarakan maksimal tiga hingga empat lokasi distribusi.”

“Jadi, ini juga sebagai sarana untuk menghasut masyarakat agar pindah secara paksa demi mendapatkan bantuan kemanusiaan,” ujarnya.

photo
Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Beit Lahia di tengah operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza tiba di Jabalia, Gaza utara, pada Ahad, 18 Mei 2025.. - ( AP Photo/Jehad Alshrafi)

Dia juga memperingatkan konsekuensi dari penundaan bantuan ke Gaza, dengan mengatakan, “Sementara itu, waktu hampir habis untuk menghindari kelaparan, sehingga organisasi kemanusiaan harus diizinkan untuk melakukan pekerjaan penyelamatan jiwa mereka.”

Ribuan warga Palestina membanjiri Selasa sore menuju pusat distribusi bantuan baru yang dijalankan oleh organisasi dukungan AS di wilayah Rafah barat. Tiga warga Palestina tewas akibat tembakan Israel, puluhan lainnya luka-luka, dan lainnya hilang, nasib mereka tidak diketahui.

“Ada sekitar 47 orang terluka” dalam insiden hari Selasa, Ajit Songhai, kepala kantor hak asasi manusia PBB di wilayah Palestina, mengatakan kepada wartawan di Jenewa, dan menambahkan bahwa “sebagian besar korban luka adalah akibat tembakan militer Israel.”

Songhai menegaskan, pihaknya masih mengkaji dan mengumpulkan informasi mengenai gambaran utuh kejadian tersebut. “Jumlahnya mungkin bertambah. Kami mencoba memastikan apa yang menimpa mereka,” jelasnya terkait parahnya luka yang dialami para korban.

“Kami telah menyampaikan banyak kekhawatiran mengenai mekanisme ini,” kata Songhai. “Apa yang kita lihat kemarin adalah contoh yang sangat jelas mengenai risiko pendistribusian makanan dalam kondisi dimana Yayasan Kemanusiaan Gaza saat ini beroperasi.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui pada Selasa malam bahwa ada “kehilangan kendali sementara” ketika massa melonjak, namun menegaskan bahwa “kendali telah dipulihkan.”

Militer Israel mengatakan tentaranya melepaskan tembakan peringatan di area luar kompleks pada hari Selasa dan mereka “telah mengendalikan situasi.”

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan bantuan internasional telah menyatakan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Gaza, di tengah tuduhan bahwa mereka bekerja sama dengan Israel tanpa melibatkan warga Palestina.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Pencaplokan Israel di Gaza Hampir Pungkas

Israel bakal mengebut pencalokan Tepi Barat.

SELENGKAPNYA

Puluhan Mati Kelaparan di Gaza

Bantuan yang masuk ke Gaza masih tersendat dan belum cukup.

SELENGKAPNYA

Israel Kepung Dua Rumah Sakit Terakhir di Gaza Utara

Israel terus melakukan bombardir ke Gaza.

SELENGKAPNYA