Antisipasi Omikron | republika

Bodetabek

Siaga Omikron Jika Keterisian Rumah Sakit 30 Persen

Tak perlu saling menyalahkan pihak lain dalam penanganan Covid-19 varian omikron.

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah Indonesia akan masuk kondisi siaga utama atau high alert saat tingkat keterisian rumah sakit mencapai 20-30 persen.

Oleh karena itu, pemerintah akan memantau secara ketat perkembangan kasus Omikron di Tanah Air serta segera mengambil langkah antisipasi yang diperlukan."Perawatan di RS akan menjadi salah satu indikator utama. Kami akan high alert atau siaga utama ketika BOR (Bed Occupancy Ratio/tingkat keterisian tempat tidur) mendekati 20-30 persen di rumah sakit," kata Luhut dalam keterangan pers melalui tayangan video yang diterima di Jakarta, Selasa.

Koordinator PPKM Jawa Bali itu mengungkapkan per Selasa, jumlah kasus Omikron mencapai 802 kasus, yang sebagian besar masih disumbangkan oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Dari 537 kasus di Jakarta, 435 kasus di antaranya berasal dari PPLN.

"Oleh karenanya, untuk kesekian kalinya, kami sekali mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian dulu ke luar negeri dalam 2-3 minggu ke depan, untuk menjaga penularan dari luar negeri," tegasnya.

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu mengemukakan saat ini Omikron telah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang baru dengan puncak yang lebih tinggi di berbagai negara dunia.

Indonesia bukan tidak mungkin dapat mengalami hal yang sama. "Namun kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada. Karena pengalaman kita menghadapi Delta varian kemarin," ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Kesehatan RI (kemenkes_ri)

Luhut menegaskan kondisi Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omikron. Kesiapan itu didukung oleh tingkat vaksinasi yang sudah lebih tinggi, kapasitas pengetesan dan pelacakan yang jauh lebih tinggi, hingga sistem kesehatan yang jauh lebih siap baik dalam hal obat-obatan, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen dan fasilitas isolasi terpusat.

Ia kembali mengingatkan semua pihak tetap harus disiplin terhadap protokol kesehatan. Ia juga meminta semua pihak kompak dan tidak saling menyalahkan.

"Saya berharap kita semua kompak, tidak perlu saling menyalahkan. Karena ini memang sudah tidak bisa dihindari. Tapi kita bisa memitigasi hingga dalam keadaan terkendali atau dampak yang minimal," katanya.

Luhut meminta masyarakat tidak panik.Ia mengatakan bahwa meski kasus kemungkinan akan meningkat, semua pihak tetap harus waspada dan bekerja sama untuk tetap disiplin."Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama varian Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemi Covid-19 ini," katanya.

Transmisi lokal

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengonfirmasi adanya empat kasus Covid-19 varian omikron. Tiga di antaranya berasal dari transmisi lokal, satu lainnya dari luar negeri. 

"Kasus Covid-19 varian omikron di Kota Tangsel sebanyak empat kasus, satu kasus berasal dari perjalanan luar negeri dan tiga kasus transmisi lokal," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (11/2).  

Allin menjelaskan, dari tiga kasus transmisi lokal, dua di antaranya merupakan suami istri yang tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri. "Pasien tersebut awalnya kontak erat dari pasien positif dari salah satu rekan kerjanya. Dari hasil swab keluarganya diketahui istri positif PCR dengan varian omikron," katanya. 

Kemudian, kasus lainnya dialami laki-laki usia 60 tahun yang terdeteksi juga tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Sementara itu, satu kasus yang berasal dari perjalanan luar negeri, yakni kasus perempuan berusia 34 tahun. Pasien sempat melakukan kunjungan kerja di Amerika Serikat. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemprov DKI Jakarta (@dkijakarta)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat