Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke anak saat pelaksanaan Wisata Vaksin Anak dan Umum di kawasan Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Kamis (6/1). Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) u | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

81.145 Anak di Boyolali Sudah Divaksin Covid-29

Vaksinasi anak di Tasikmalaya dilakukan dengan pengawasan.

BOYOLALI -- Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah menyebutkan sudah menyuntikkan vaksin Covid-19 merek Sinovac dosis pertama kepada 81.145 anak usia 6 hingga 11 tahun. Mereka yang sudah menerima suntikan vaksin dosis pertama tersebar di 22 kecamatan. 

“Anak usia 6-11 tahun yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama di Boyolali hingga pekan ini sudah 81.145 anak atau sekitar 84,4 perses dari total yang ditargetkan 96.100 sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, di Boyolali, Ahad (9/1).

Menuru Puji Astuti, bahkan ada enam wilayah kecamatan di Boyolali yang capaian vaksin khusus anak sudah melebihi 100 persen dari target sasaran. Enam kecamatan itu, yakni Cepogo mencapai sekitar 103,4 persen, Gladagsari (112,4), Kemusu (105,7), Musuk (109), Tamansari (134,4 ), dan Teras (102,8).

Sementara, untuk 16 kecamatan lainnya cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun masih di bawah 90 persen. Dinkes melalui puskesmas-puskesmas terus percepatan vaksinasi anak sehingga pertengahan Januari bisa selesai penyuntikan dosis pertama.

Sementara cakupan vaksinasi dosis pertama secara keseluruhan di Boyolali sudah mencapai 817.061 sasaran atau sekitar 97.76 persen dari total target 835.772 sasaran. Cakupan dosis kedua mencapai 669.475 sasaran atau 80,1 persen, dan dosis ketiga 6.353 sasaran atau 0,76 persen.

Vaksin anak di Tasikmalaya

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menargetkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis pertama kepada anak usia 6-11 tahun dapat selesai pada pertengahan 2022. Pelaksanaan vaksinasi anak tak akan dilakukan dengan terburu-buru, lantaran dalam prosesnya harus penuh kehati-hatian.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tambahan tenaga kesehatan (nakes) untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada anak. Kebutuhan vaksin juga disiapkan. Namun, dalam pelaksanaannya, dinas kesehatan tak mau tergesa-gesa dalam melakukan vaksinasi kepada anak. 

"Vaksinasi anak ditarget dosis satu selesai pertengahan tahun. Namun kalau ada instruksi lain untuk percepatan, akan kita percepat lagi," kata dia, Ahad (9/1).

Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun harus menggunakan metode tersendiri, khususnya dalam proses skriniing. Sebab, anak di usia tersebut masih belum memahami riwayat kesehatannya. 

Pihaknya telah menyiapkan sejumlah alternatif dalam melaksanakan skrining. Salah satunya, dengan menambah petugas nakes. 

"Itu juga kami libatkan dokter spesialis anak untuk melakukan skrining. Jadi lebih aman. Mangkanya kami tak mau buru-buru menarget cepat," kata dia.

Ia menambahkan, terkait teknis pelaksanaannya, skrining dapat ditanyakan langsung kepada anak. Orang tua juga dapat menyampaikan langsung kondisi kesehatan anak kepada sekolah atau petugas terkait. 

"Nah yang harus diperhatikan itu kan, tidak mungkin semua orang tua menemani anaknya divaksin. Nanti malah jadi terlalu ramai," kata dia.

Ihwal potensi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI), Uus mengatakan, pihaknya juga telah melakukan antisipasi. Ia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan dokter spesialis anak terkait penangannya apabila ditemukan KIPI.

"Mudah-mudahan tidak ada KIPI. Sejauh ini juga belum ada kasus KIPI berat di Kota Tasikmalaya. Yang jelas segalanya sudah kami siapkan," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika, pelaksanaan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun belum dibuka secara resmi. Namun, pelaksanaan vaksinasi kepada anak sudah dimulai di beberapa fasilitas kesehatan dan sentra vaksinasi. Hingga Jumat 7 Januari, cakupan vaksinasi dosis pertama kepada anak usia 6-11 tahun di Kota Tasikmalaya baru mencapai 0,3 persen atau 541 orang dari total sasaran 69.455 orang. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat