Jamaah haji menjaga jarak saat melaksanakan tawaf di Masjidil Haram, 2020. | Reuters

Kabar Utama

Jamaah Umrah Mulai Diberangkatkan

Ibadah umrah pada masa pandemi membutuhkan waktu 21 hari.

 

JAKARTA -- Sebanyak 480 jamaah umrah dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada hari ini, Sabtu (8/1). Sebagian besar dari mereka adalah jamaah yang keberangkatannya tertunda akibat pandemi Covid-19.

Ini merupakan pemberangkatan pertama setelah hampir dua tahun Indonesia tidak mengirimkan jamaah umrah. "Keberangkatan awal pada Sabtu menggunakan (maskapai) Lion Air dan Qatar (Qatar Airways)," kata Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Kemenag Noer Aliya Fitra kepada Republika, Jumat (7/1).

Penerbangan umrah selanjutnya dilakukan pada 10, 12, dan 15 Januari. Ia mengimbau agar jamaah menyiapkan fisik, mental, dan kesehatannya. Sebab, ibadah umrah pada masa pandemi Covid-19 membutuhkan waktu sebanyak 21 hari, termasuk karantina.

Ia mengatakan, sesampainya di Arab Saudi, jamaah harus melakukan karantina selama lima hari. Saat kembali ke Tanah Air, jamaah perlu dikarantina selama tujuh hari. "Artinya, perjalanan umrah ini panjang, maka siapkan fisik dan mental karena akan banyak karantina,” ujar Noer.

Noer mengingatkan para jamaah umrah untuk mematuhi semua regulasi atau aturan yang diterapkan penyelenggara umrah. Hal itu penting agar penyelenggaraan ibadah umrah dapat terus dilaksanakan dan demi keselamatan bersama.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Agama RI (kemenag_ri)

Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj mengatakan, pemberangkatan umrah perdana pada 8 Desember merupakan momentum penting bagi jamaah Indonesia yang  telah menantikan kesempatan mengunjungi Tanah Suci. Ia pun menilai ada tiga hal yang perlu disosialisasikan kepada para jamaah. 

Pertama, perlu adanya transparansi dan kejelasan mengenai informasi kesehatan selama melakukan umrah, baik sebelum keberangkatan hingga kepulangan. Ia melihat ada banyak peraturan baru yang ditetapkan Otoritas Arab Saudi untuk menjaga keamanan beribadah selama pandemi.

“Perlu ditekankan betul bahwa penyelenggaraan umrah kali ini akan sangat berbeda dengan umrah sebelum pandemi sehingga masih akan ada peraturan pembatasan jarak sosial, pembagian waktu tawaf, dan peraturan khusus lain," katanya.

Kedua, jamaah perlu mendapatkan edukasi tentang waktu pelaksanaan umrah karena adanya peraturan wajib karantina. Hal lain yang juga penting disosialisasikan adalah mengenai perubahan biaya umrah. Sebelum masa pandemi, kata dia, biaya umrah berada di kisaran Rp 20 juta. Saat pandemi, Kemenag merevisi biaya umrah menjadi sekitar Rp 26 juta.

"Kabarnya ada potensi untuk naik lagi menjadi Rp 28-30 juta di luar biaya prokes dan karantina. Ini perlu dipahami jamaah agar mereka tidak kaget dan perlu dipastikan pula bagaimana jika terjadi pembengkakan biaya," katanya.

Ia mengatakan, pemberangkatan umrah setelah vakum selama dua tahun ini akan menjadi sumber informasi dan latihan bagi regulator. Para pemangku kepentingan dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mempersiapkan musim haji walau hingga kini masih belum ada kejelasan mengenai pemberangkatan jamaah haji Indonesia.

“Perlu diamati betul bagaimana proses pelaksanaan prokes karena saya yakin, pada masa haji, peraturan yang ditetapkan akan semakin ketat dan rumit," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Indonesian Consulate (indonesiainjeddah)

Kembali diperketat

Arab Saudi kembali memperketat aturan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Kerajaan juga menetapkan aturan baru untuk jamaah umrah seiring adanya peningkatan kasus Covid-19 karena varian omikron. 

Seperti diberitakan laman the National News, Jumat (7/1), Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci pada Rabu (5/1) mengumumkan telah mengalokasikan 34 rute atau trek di area tawaf di sekitar Ka'bah untuk jamaah umrah. Aturan itu diterapkan untuk membagi waktu keberangkatan dan ibadah jamaah umrah menjadi beberapa kloter.

Kerajaan juga kembali menempelkan stiker jarak sosial yang sebelumnya telah dilepas. Direktur Administrasi Perencanaan Kerumunan Ayman Falamban mengatakan, pihaknya berkomitmen menerapkan semua protokol kesehatan bagi pengunjung Masjidil Haram. "Ini dilakukan melalui beberapa prosedur, seperti jarak sosial dan alokasi rute tertentu, untuk meningkatkan tingkat layanan selama musim umrah,” katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by AMPHURI (amphuri)

Pada Oktober lalu, Saudi mulai melonggarkan pembatasan Covid-19, mengizinkan pertemuan, dan mencabut beberapa mandat masker bagi mereka yang telah menerima dua dosis vaksin. Di Makkah dan Madinah, aturan pembatasan pengunjung Masjidil Haram juga sempat dicabut. Namun, aturan itu kembali diberlakukan pada akhir tahun lalu setelah kasus pertama varian omikron terdeteksi di Saudi.

Berdasarkan pengalaman uji coba umrah oleh para pengurus asosiasi, pelaksanaan umrah secara umum berjalan lancar. Namun, penyelenggara umrah masih perlu berkoordinasi dengan pihak terkait agar tidak terjadi penumpukan di bandara menuju hotel karantina.

Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M Nur pada awal pekan menceritakan, setibanya di Saudi, jamaah harus menuju tempat transit bus setelah mendapatkan bagasi untuk diantar ke hotel karantina. “Nah, di sanalah terjadi penumpukan," kata Firman.

Firman menyampaikan, proses verifikasi menjadi penyebab penumpukan. Pihak maskapai harus memastikan setiap jamaah mendapatkan tempat karantina sesuai dengan yang dipesan. Durasi waktu pengecekan tersebut memakan waktu sekitar empat jam.

"Selama kumpul dicek segala macam. Kami tertahan cukup lama.” Meski demikian, Firman menyebut semuanya berjalan baik setibanya ia di hotel karantina.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Karantina Umrah Perlu Dibedakan

Karantina dipersolkan calon jamaah umrah karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan.

SELENGKAPNYA