Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Jakarta

Hari Ini DKI Gelar PTM 100 Persen

PTM akan memaksimalkan pembelajaran sehingga anak lebih memahami pelajaran.

JAKARTA -- Pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas murid 100 persen, salah satunya digelar di wilayah DKI Jakarta. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana, menyampaikan, PTM dapat dilaksanakan dengan sejumlah ketentuan.

Di antaranya capaian vaksinasi dosis lengkap pada pendidik dan tenaga kependidikan di atas 80 persen. Selain itu, capaian vaksinasi dosis dua pada masyarakat lansia di atas 50 persen.

“PTM terbatas dilaksanakan setiap hari. Jumlah peserta didik dapat 100 persen dari kapasitas ruang kelas dengan lama belajar paling banyak enam jam pelajaran per hari. Protokol kesehatan harus menjadi perhatian utama bagi seluruh warga sekolah,” tutur Nahdiana, Ahad (2/1).

Peserta didik yang belum dapat mengikuti PTM terbatas di sekolah karena pertimbangan orang tua, dapat memberikan keterangan kepada pihak sekolah dan akan tetap memperoleh layanan pembelajaran secara daring. Mereka juga tetap mendapat hak penilaian. Nahdiana berharap, orang tua dan masyarakat dapat mendukung agar pelaksanaan PTM terbatas berjalan sesuai dengan prosedur yang ada.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan PTM dilakukan setelah murid mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Rekomendasi IDAI dibuat dengan pertimbangan sudah ditemukannya kasus varian omikron di Indonesia.

Hingga Jumat (31/12), kasus omikron di Indonesia bertambah 68 orang. Total kasus konfirmasi omikron menjadi sebanyak 136 orang. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmidzi, mengungkapkan, 68 kasus baru berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dan 11 di antaranya merupakan warga negara asing.

Dari 68 kasus konfirmasi omikron tersebut, sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, satu orang sakit dengan gejala sedang, dan sembilan orang tanpa keterangan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menilai pembelajaran tatap muka (PTM) cukup aman dan stabil dilakukan saat ini sesuai aturan SKB 4 Menteri. Hetifah mengatakan mengacu pada aturan SKB 4 Menteri tersebut penerapan PTM bervariasi dilakukan sesuai kategorinya. 

"Hanya yang berada di kategori A, yang dapat melaksanakan PTM 100 persen, yaitu yang PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) sudah divaksin ke-2 100 persen dan kondisi PPKM daerah di level 1-2, dan di daerah 3T," kata Hetifah kepada Republika, Ahad (2/1).

Sedangkan lainnya kapasitasnya hanya 50 persen. Kemudian untuk daerah PPKM di level 4 atau level 3 dengan vaksinasi PTK kurang dari 40 persen masih tetap pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Pada dasarnya vaksinasi anak memang bukan syarat utama untuk PTM, namun dorongan untuk percepatan vaksinasi anak ini harus segera dilaksanakan demi mengurangi resiko paparan Covid-19 dan kekhawatiran orang tua," ucapnya.

Menurutnya PTM harus segera dimulai kembali mengingat kerugian jangka panjang jika PTM harus ditunda lebih lama lagi yaitu adanya learning loss. Ia mengatakan berdasarkan data yang ada, dari enam bulan pelaksanaan PJJ, angka literasi turun sebesar 52 dan numerasi turun 44.

"Kita tidak bisa mengambil resiko lebih jauh lagi," kata politikus Partai Golkar tersebut. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat