Seorang siswa disuntik vaksin Covid-19 saat vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun di SD Negeri 11 Langkai, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (30/12/2021). | ANTARA FOTO/Makna Zaezar/pras.

Nasional

Daerah Didorong Capai Target Vaksinasi 70 Persen

Percepatan dilakukan sebagai langkah untuk menghadapi dan mengantisipasi penyebaran varian omikron.

 

 

JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menegaskan target vaksinasi secara nasional sebesar 70 persen hingga akhir tahun dipatok untuk memproteksi atau melindungi masyarakat. Karena itu, dia meminta seluruh daerah mengejar target tersebut sebelum pergantian tahun.

"Semua daerah harus mencapai target di atas 70 persen sampai akhir tahun," kata Tito melalui siaran persnya usai memberi penghargaan kepada Bupati Kolaka atas capaian realisasi vaksinasi Covid-19 sebesar 70 persen selama sepuluh hari, Kamis (30/12).

Tito menjelaskan, target vaksinasi nasional sebesar 70 persen hingga akhir tahun, secara umum telah tercapai. Namun, ia mengingatkan jangan sampai terjadi kesenjangan antardaerah dalam hal angka cakupan percepatan vaksinasi. Sebab, dengan meratanya cakupan vaksinasi, diharapkan kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap Covid-19 dapat segera terwujud.

"Saya menggerakkan semua rekan-rekan kepala daerah agar semua bergerak, karena kita tidak ingin ada yang jomplang, ada yang tinggi (realisasi vaksinasi), ada yang rendah sekali, maka rata-ratanya akan menjadi beban," ujarnya.

photo
Suasana aksinasi untuk siswa SD di SD Yos Sudarso Kabupaten Garut, Rabu (29/12/2021). Dinas Kesehatan Kabupaten Garut melaksanakan kick off vaksinasi bagi anak usia 6-11 dengan target total 150 anak di hari pertama. - (Muhammad Harrel (Mgj01))

Tito mengaku sengaja berkunjung ke berbagai provinsi yang realisasi vaksinasi Covid-19-nya masih rendah. Menurutnya, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, banyak kepala daerah yang merasa optimistis mampu merealisasikannya.

Salah satu provinsi yang capaian vaksinasinya belum mencapai target adalah Sumatra Barat. Mereka masih berusaha mengejar capaian vaksinasi 70 persen menjelang tutup tahun 2021. Saat ini Sumbar masih di angka 67 persen.

“Kita masih terus melakukan upaya-upaya peningkatan. Vaksinasi gratis akan terus dilakukan hingga batas akhir kemampuan kita,” kata Kepala Dinkes Sumbar, Arry Yuswandi di Padang, Kamis (30/12).

Arry masih berharap dapat mengejar target hingga hari ini, Jumat (31/12), supaya mereka dapat mengawali 2022 dengan angka vaksinasi 70 persen. “Tentu ada yang pesimis dengan kondisi kekinian, tetapi kita akan terus bekerja semangat dan optimis, dengan begitu capaian vaksinasi mampu mencapai angka berapa nantinya,” ujar Arry.

Ia menyebut salah satu yang membuat angka vaksinasi di Sumbar belum sesuai target karena data kependudukan berbeda dengan kondisi real di lapangan. Ada kemungkinan perantau masih memakai KTP Sumbar, tapi keberadaannya di provinsi lain.

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY juga mempercepat cakupan vaksinasi Covid-19, terutama vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Percepatan ini dilakukan sebagai langkah untuk menghadapi dan mengantisipasi penyebaran varian omikron yang sudah masuk ke Indonesia.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, varian Omicron memiliki tingkat mutasi yang sangat cepat. Aji menegaskan, perlu kehatian-hatian dalam menghadapi masuknya varian ini khususnya ke DIY. "(Pemerintah) Pusat juga menyampaikan bahwa satu-satunya yang bisa kita andalkan dalam rangka mencegah omikron masuk, salah satunya paling penting adalah vaksinasi," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (29/12).

Aji menuturkan, penyebaran Covid-19 saat ini di DIY masih terus menunjukkan penurunan. Bahkan, dalam 30 hari terakhir ini terjadi penurunan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hingga 95,59 persen.

"Tingkat kesembuhan pasien berada pada posisi 96,5 persen yang lebih tinggi dari tingkat kesembuhan nasional yaitu 96,29 persen," ujar Aji.

photo
Pemeriksaan kesehatan Alanak-anak sebelum mengikuti vaksinasi massal Covid-19 di Sasono Hinggil, Yogyakarta, Selasa (21/12). Dalam vaksinasi anak istimewa ini diperuntukkan bagi anak-anak usia 6 hingga 11 tahun. Acara ini digelar hingga Kamis (23/12) dengan dosis perhari sebanyak 600 dosis. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Aji menyebut, saat ini pihaknya terus mendorong percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Selain untuk mengantisipasi Omicron, vaksinasi anak ini juga didorong mengingat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan diikuti oleh anak usia 6-11 tahun di DIY.

PTM terbatas baru diikuti oleh pelajar kelas enam SD, SMP dan SMA/SMK. Untuk anak usia 6-11 tahun yang masih usia TK hingga kelas lima SD, sebagian besarnya masih mengikuti pembelajaran jarak jauh. Sementara itu, capaian vaksinasi Covid-19 secara keseluruhan di DIY sudah di atas 98 persen untuk dosis pertama. Namun, berdasarkan data penduduk yang memiliki NIK DIY, capaian vaksinasi berada di angka 73,92 persen.

Rinciannya, capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun hingga saat ini baru mencapai 8,7 persen dan capaian vaksinasi anak usia 12-18 tahun sebesar 89,15 persen. Sedangkan, capaian vaksinasi masyarakat umum di usia 19-60 tahun sudah di angka 84,37 persen dan vaksinasi lansia di atas 60 tahun sebesar 59,64 persen.

"Kita juga mendorong percepatan vaksin booster bagi tenaga kesehatan serta tenaga pendidik," jelas Aji. Selain itu, Pemda DIY juga mendorong penggunaan aplikasi PeduliLindungi secara konsisten. Aji menegaskan, pemanfaatan aplikasi ini akan memudahkan dalam melakukan pelacakan kontak erat kasus positif Covid-19.

"Dengan pelacakan kontak erat melalui aplikasi tersebut, dapat membantu dalam mencegah penyebaran omikron," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat