Ilustrasi sungai yang tercemari limbah | Republika/Thoudy Badai

Bodetabek

DLHK Tunggu Hasil Laboratorium Dugaan Kali Tercemar

Pemda harus proaktif mencegah perusahaan mencemari sungai

TANGERANG – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang masih menunggu hasil laboratorium terkait kandungan dan baku mutu air kali di kawasan Perumahan Bukit Tiara, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cikupa. Aliran kali di perumahan itu diduga tercemar oleh limbah industri di sekitarnya.

Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Achmad Taufik, mengatakan, hasil pemeriksaan laboratorium akan menjadi dasar mengidentifikasi lebih lanjut dugaan pencemaran aliran kali tersebut. "Kita belum tahu apakah tercemar limbah atau tidak, soalnya memang banyak industri di sana. Kita tunggu hasil uji labnya selama 14 hari kerja," katanya di Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (20/12).

Achmad menuturkan, petugas sudah mengambil sampel air dan melakukan pengujian di laboratorium DLKH Kabupaten Tangerang. Dia menekankan, belum bisa mengambil kesimpulan apakah ada pencemaran limbah di aliran kali, sebelum hasil uji laboratorium keluar. "Kami sudah menerima laporan, kami juga sudah melakukan pengecekan ke lokasi setelah mendapat laporan dari masyarakat itu," ujarnya.

Achmad mengaku, aliran kali di kawasan perumahan warga itu memang sering berubah warna. Kadang hitam pekat dan terkadang hitam keunguan. Meskipun begitu, kata dia, hal itu belum bisa dijadikan patokan bahwa aliran kali telah tercemar limbah industri.

"Dan kita tetap memberi imbauan kepada industri-industri yang dekat dengan Kali Bukit Tiara, agar tidak membuang limbah ke kali," ucap Achmad.

Kepala Seksi (Kasi) Bina Hukum DLHK Kabupaten Tangerang, Sandi Nugraha, menambahkan, jajarannya mengambil dua titik sampel air. Pertama di lokasi kali perumahan, dan yang kedua di aliran kali yang masuk kawasan industri.

"Yang pertama di titik kali perumahan Bukit Tiara dan keduanya di kali kawasan industri atau saluran umum Panaru. Karena dari arah hulunya itu memang masuk dari kawasan Citra," ujar Sandi.

Cegah pencemaran sungai

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Nurrahmani mengingatkan perusahaan agar tidak mengulangi pencemaran sungai dengan membuang limbah karena air sungai adalah sumber kehidupan. "Kami sudah turun ke lokasi setelahberedarrekaman video yang menyatakan adanya perusahaan yang membuang limbah yang diduga mencemari Sungai Karang Mumus," ujar Nurrahmani di Samarinda.

Perusahaan tersebut memang mengakui bahwa pengelolaannya belum maksimal, terutama untuk penampungan lumpur, namun ia telah minta ke perusahaan untuk memperbaiki. "Saya berjanji akan menegaskan ke mereka soal ini. Bukan hanya di kawasan Benanga yang menjadi DAS Sungai Karang Mumus, tapi juga ke semuanya, termasuk yang di Cendana (Kelurahan Air Putih). Sebenarnya mereka punya bak untuk pengolahan limbah, tapi mungkin ada kebocoran, namun saya tidak mau kejadian ini terus berulang," katanya.

Ia juga telah meminta perusahaan tersebut ke DLH untuk melakukan pertemuan guna membahas dokumen sebagai panduan, sehingga dari pertemuan mendatang akan dibuat berita acara mengenai hasil dari pertemuan tersebut. Pencemaran di Sungai Karang Mumus bukan hanya oleh perusahaan tersebut, tapi juga oleh masyarakat seperti industri tahu, tempe, dan lainnya yang limbahnya dibuang ke sungai.

Ia juga sudah minta kepada camat dan masing-masing kelurahan yang wilayahnya dilalui Sungai Karang Mumus untuk bersama-sama menjaga air tidak tercemar, karena sungai tersebut menjadi bahan baku bagi PDAM untuk memberikan pelayanan air bersih ke masyarakat.Hal ini dikatakan Yama, panggilan akrab Nurrahmani, karena sebelumnya beredar di medsos adanya aktivitas pembuangan limbah oleh perusahaan ke Sungai Karang Mumus, kemudian informasi tersebut ditindaklanjuti oleh tim dari DLH Samarinda yang langsung datang ke lokasi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat