Warga melintasi pelican crossing di kawasan Jendral Sudirman Jakarta, Ahad (12/12/2021). Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap ancaman gelombang tiga Covid-19 dan varian omikron. | Republika/Thoudy Badai

Tajuk

Tingkatkan Kewaspadaan

Kita berharap pengawasan ketat masuknya warga asing ataupun WNI dari luar negeri.

Varian omikron akhirnya sampai juga ke Indonesia. Langkah antisipasi yang telah dilakukan pemerintah dengan menutup pintu masuk dari sejumlah negara Afrika dan negara-negara di luar Afrika yang warganya terjangkit varian terbaru Covid-19 tersebut, ternyata bobol juga.

Kepastian Indonesia masuk sebagai salah satu negara yang terjangkit varian omikron disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Kemenkes) Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12). Budi mengatakan, kasus omikron pertama di Tanah Air terjadi di fasilitas karantina Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta.

Kasus ini menimpa seorang petugas kebersihan RS Wisma Atlet berinisial N berdasarkan hasil analisis genom sekuensing yang diterima Kemenkes RI pada 15 Desember 2021. N tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Selain itu, Kemenkes juga telah mendeteksi lima kasus probable omikron yang melibatkan pelaku perjalanan internasional dari warga negara Indonesia serta asing. Lima orang suspek omikron itu di antaranya dua kasus adalah warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris.

Keduanya sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet. Tiga kasus probable lainnya warga negara asing (WNA) asal Cina yang berkunjung ke Manado dan sekarang dikarantina di Manado.

 
Kita berharap terdeteksinya varian omikron tidak menjadikan Indonesia menghadapi gelombang ketiga wabah Covid-19.
 
 

Kita berharap terdeteksinya varian omikron tidak menjadikan Indonesia menghadapi gelombang ketiga wabah Covid-19. Kita telah menghadapi serangan gelombang kedua Covid-19 oleh varian delta pada sekitar bulan Juli lalu. Dan serangan tersebut nyaris memorak-porandakan sistem kesehatan dan pelayanan rumah sakit di Tanah Air. 

Jumlah terjangkit Covid-19 varian delta setiap harinya yang mencapai 50 ribu orang membuat pelayanan rumah sakit nyaris lumpuh. Banyak pasien Covid-19 yang tidak terlayani di rumah sakit karena penuh.

Sementara itu, masyarakat yang harus melakukan karantina di rumah mengalami kesulitan memperoleh oksigen. Permintaan oksigen jauh di atas persediaan. Tidak hanya harga oksigen di pasaran yang melambung, masyarakat juga antre untuk mendapatkannya. Selain itu, dalam gelombang serangan kedua tersebut masyarakat pun kesulitan memperoleh obat-obatan.

Saat ini kita telah berhasil melewati gelombang kedua. Kita juga tidak perlu panik dengan masuknya varian omikron. Namun, kewaspadaan harus perlu ditingkatkan. Mudah-mudahan penyebaran varian omikron yang menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) lebih cepat dibandingkan varian delta tidak terjadi di Indonesia.

Seperti diungkapkan epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman. Patuh pada protokol kesehatan (prokes) dapat menghindari seseorang dari risiko penularan varian omikron yang saat ini telah muncul di Indonesia. Ia mengatakan, situasi bisa memburuk jika masyarakat mengabaikan prokes, sebab pandemi belum mencapai fase terkendali yang masuk kategori level satu atau dua WHO. Artinya, Indonesia masih rawan.

 
Kita optimistis pemerintah telah belajar banyak dari hantaman gelombang kedua wabah Covid-19 di Tanah Air. 
 
 

Masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan menahan laju peningkatan angka terjangkit omikron. Mari kembali menggunakan masker, sering mencuci tangan, dan menjaga jarak. Jangan terlena karena dalam dua atau tiga bulan terakhir, angka positif Covid-19 di Tanah Air terus menurun dan belakangan angkanya di bawah 500. Covid-19 saat ini masih menjadi wabah yang mengancam.

Selain selalu menerapkan protokol kesehatan, masyarakat harus memikirkan kembali rencana melakukan perjalanan dalam libur Natal dan tahun baru. Rencanakan ulang agenda perjalanan. Apalagi, bila perjalanan tersebut ke luar negeri. Selain itu, bagi masyarakat yang belum vaksinasi untuk segera mendatangi sentra-sentra vaksin.

Kepada pemerintah, kita berharap terus melakukan pengawasan yang ketat masuknya warga asing ataupun WNI yang baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri. Petugas kesehatan pun jangan kendur untuk melakukan 3T, yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

Kita optimistis pemerintah telah belajar banyak dari hantaman gelombang kedua wabah Covid-19 di Tanah Air. Karena itu, jika gelombang ketiga yang tidak sama-sama kita harapkan menjadi kenyataan, berbagai fasilitas kesehatan sudah siap, termasuk obat-obatan dan persediaan oksigen. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat