Kuku-kupu beristirahat di kelopak bunga di Frankfurt, Jerman. | (AP Photo/Michael Probst)

Kisah Mancanegara

Hilangnya Kupu-kupu di Benua Biru

Jumlah kupu-kupu padang rumput turun 39 persen antara 1990 hingga 2017.

OLEH DWINA AGUSTIN

Setiap pekan, selama 25 musim panas terakhir, ahli biologi Constanti Stefanescu telah berjalan melalui serangkaian ladang di Catalonia, Spanyol, untuk menghitung kupu-kupu.

Pada hari yang disengat terik matahari Juli lalu, di dekat Pegunungan Pyrenees yang menghadap Laut Mediterania, dia melangkah ke tempat yang dulunya merupakan padang rumput paling kaya kupu-kupu.

Namun, kini kondisi yang ia saksikan telah berubah. Pada tahun-tahun awal, Stefanescu masih dapat dengan mudah menghitung 50 atau 60 kupu-kupu biru bertatahkan perak di tempat itu. Padang rumput itu memang begitu ramah untuk kupu-kupu, karena dipelihara oleh seorang petani yang melakukan konsep bertani dengan cara kuno.

Ia biasa memotong ladang hanya sekali atau dua kali setahun. Kemudian, menggunakan jerami untuk memberi makan hewan-hewannya selama musim dingin.

Tapi, beberapa tahun terakhir, Stefanescu mulai memantau ada yang berbeda pada kupu-kupu di tempat itu. Tepatnya, ketika petani yang sebelumnya mengelola lahan tersebut meninggalkan ladangnya. Segera, semak berduri mendominasi, lalu datang semak-semak, dan akhirnya sebuah hutan muncul.

photo
Kupu-kupu merak menghisap nektar bunga di Nauen, Jerman. (AP Photo/Ferdinand Ostrop) - (AP)

Beberapa spesies kupu-kupu yang beradaptasi dengan hutan pun tiba. Namun, keragaman yang dulu pernah disaksikan Stefanescu telah hilang.

"Jika saya melihat catatan dari 25 tahun yang lalu, itu mengejutkan,” kata Stefanescu yang menjalankan Catalan Butterfly Monitoring Scheme, program pelacakan populasi kupu-kupu di lebih dari 140 lokasi, dengan bantuan puluhan ilmuwan warga, dikutip dari National Geographics, Ahad (21/11).

Sekitar 90 persen spesies kupu-kupu Catalonia, biasa hidup di ruang terbuka dan tumbuh subur di padang rumput yang kaya akan bunga, seperti di sebagian besar wilayah dengan iklim sedang. Hanya saja, kini di seluruh Eropa, kupu-kupu ini mengalami penurunan yang sangat besar.

Menurut salah satu indeks Uni Eropa yang paling komprehensif, jumlah kupu-kupu padang rumput turun 39 persen antara 1990 hingga 2017. Catalonia adalah contoh ekstrem dari gelombang hilangnya keanekaragaman hayati di seluruh Benua Biru. Selama 25 tahun terakhir, populasi padang rumput yang paling umum juga telah menurun sebesar 71 persen.

Kupu-kupu, seperti penyerbuk lainnya, mengalami tekanan dari dua sisi. Di beberapa tempat, ketika peternakan skala kecil digantikan oleh pertanian industri, padang rumput yang ramah kupu-kupu dikumpulkan menjadi ladang yang jauh lebih besar dari satu tanaman seperti jagung atau bunga matahari.

Di tempat lain, padang rumput dan ladang mulai ditinggalkan dan perlahan-lahan berubah menjadi hutan.

photo
Kupu-kupu terbang di Minsk, Belarusia. (AP Photo/Sergei Grits) - (AP)

Stefanescu mengungkapkan, kecil kemungkinan tempat ini akan kembali ke habitat kupu-kupu padang rumput utama seperti satu generasi yang lalu. Sebaliknya, dia berharap itu akan semakin memburuk. “Ini adalah awal dari kepunahan lokal,” katanya.

Tak hanya di Spanyol, populasi kupu-kupu juga telah menurun setidaknya 84 persen di Belanda selama 130 tahun terakhir. Para peneliti menganalisis 120 ribu kupu-kupu yang ditangkap oleh kolektor antara 1890 dan 1980 dan mengidentifikasi adanya penurunan dramatis pada 71 spesies kupu-kupu asli Negeri Kincir Angin.

“Kami cukup yakin bahwa penurunan sebenarnya pasti jauh lebih besar,” kata Chris van Swaay, dari Konservasi Kupu-Kupu Belanda.

Menurutnya, penelitian yang dilakukan tersebut telah mengikuti tren penurunan serangga, setelah adanya tinjauan global yang menghitung bahwa total massa serangga turun sekitar 2,5 persen setiap tahun.

Menurut Program Lingkungan PBB, pertanian dianggap sebagai pendorong utama hilangnya spesies di seluruh dunia. Namun, jika menyangkut perlindungan padang rumput dan kupu-kupu, burung, dan serangga lain yang hidup, pertanian sebenarnya dapat menjadi kekuatan positif atau negatif, tergantung pada cara praktiknya.

Pertanian intensif jelas buruk bagi keanekaragaman hayati. Hanya sedikit tanaman dan hewan liar yang dapat bertahan hidup dari praktik seperti menanami lahan yang luas dengan satu kali panen, penggunaan pestisida, dan sering memotong dan membajak.

Polusi nitrogen, yang berasal dari pupuk dan peternakan yang terkonsentrasi, juga semakin meningkatkan pertumbuhan rumput yang mengganggu tanaman yang dibutuhkan kupu-kupu. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat