Warga mengikuti vaksinasi massal Covid-19 di Kalurahan Trihanggo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (17/11/2021). Untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ada 3 dari 5 kapanewon/kota yang vaksinasi Covid-19 dosis 2 sudah mencapai angka 70 persen. Yakni Kapanewon | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

Kendalikan Kenaikan Kasus Covid-19 di Daerah

Cakupan vaksin penting untuk menghadapi lonjakan kasus yang mulai terjadi.

AKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta agar jajarannya fokus mengendalikan kenaikan kasus yang terjadi di sejumlah provinsi. Meskipun angka kenaikan masih sedikit, namun kondisi tersebut harus dikendalikan sehingga tak menyebabkan terjadinya lonjakan yang tinggi.

“Lebih fokus lagi agar dilihat provinsi-provinsi, kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan. Meskipun sedikit agar diberikan perhatian,” ujar Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/11).

Ia menekankan, penurunan kasus harian dan kasus aktif juga harus menjadi fokus utama pemerintah. Saat ini, kasus aktif di Indonesia sudah berada di bawah 9.000 kasus, sedangkan penambahan kasus positif antara 300-400 per hari.

Jokowi mengingatkan, kenaikan kasus tengah terjadi di berbagai negara lain di dunia. Seperti di Amerika Serikat yang mengalami lonjakan kasus harian hingga 70 ribu, Inggris melonjak hingga 39 ribu, Rusia meningkat hingga 38 ribu, dan Jerman meningkat hingga 30 ribu kasus. “Ini harus menjadi kewaspadaan kita agar kejadian ini tidak masuk ke negara kita,” ujar Jokowi.

Karena itu, Presiden menginstruksikan jajarannya membantu pemerintah daerah mengendalikan kasus yang tengah mengalami kenaikan. Provinsi yang kasusnya naik harus diberi peringatan dan bantuan.

"Back up agar kasusnya bisa turun kembali. Kabupaten dan kota juga sama dilihat secara detail karena kita datanya komplit semuanya agar juga diberikan bantuan agar kasusnya bisa menjadi lebih turun,” jelas Jokowi.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut, terdapat 29 persen atau 37 kabupaten kota di Jawa dan Bali yang mengalami peningkatan kasus pada pekan ini. Dari data Satgas, peningkatan kasus ini paling banyak terjadi di Jawa Tengah dengan 14 kabupaten kota, diikuti Jawa Timur dengan 12 kabupaten kota, dan Jawa Barat 8 kabupaten kota.

“Terdapat 29 persen atau 37 kabupaten kota di Jawa Bali yang kasusnya meningkat dibandingkan pekan sebelumnya,” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (16/11).

Kenaikan kasus ini juga dibarengi dengan peningkatan jumlah orang yang dirawat di 43 kabupaten kota di Jawa Bali atau sebesar 34 persen. Angka tertinggi kenaikan kasus yang dirawat di Jawa Tengah dengan 14 kabupaten kota, Jawa Timur 13 kabupaten kota, dan Jawa Barat 8 kabupaten kota.

Peningkatan kasus dirawat juga terlihat di Wisma Atlet, Jakarta. Selama sepekan terakhir, jumlah orang yang dirawat konsisten meningkat 248-273 orang.

Kondisi ini dibarengi dengan laju vaksinasi yang mengalami penurunan selama tujuh pekan terakhir. Karena itu, Wiku meminta seluruh pemerintah daerah segera meningkatkan cakupan vaksinasinya. “Dan harus diupayakan tercapai sebelum terjadinya lonjakan ketiga,” lanjut dia.

photo
Warga antre menunggu vaksinasi massal Covid-19 di Kalurahan Trihanggo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (17/11/2021). - (Wihdan Hidayat / Republika)

Mobilitas mulai tinggi

Sementara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti mobilitas masyarakat yang cukup tinggi sebagai dampak penurunan level PPKM di berbagai daerah. Wapres pun meminta semua pihak mewaspadai peningkatan mobilitas ini agar tidak membuka peluang lonjakan kasus Covid-19.

"Sekarang ini perlu kita waspadai, karena ada penurunan level dan juga penurunan konfirmasi yang semakin rendah mengakibatkan mobilisasi masyarakat tinggi," kata Wapres saat memberi arahan dalam rapat pemberdayaan masyarakat di Provinsi Sumatera Utara, Rabu (17/11).

Ma'ruf menegaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan, akselerasi vaksinasi Covid-19, dan juga penggunaan aplikasi PeduliLindungi di berbagai tempat. Sebab, kombinasi ketiganya bisa mencegah terjadinya penularan Covid-19. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat