Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Bekal Kebaikan

Ketahuilah, kematian sering datang tanpa permisi dan tanpa notifikasi.

Oleh AGUS SOPIAN

OLEH AGUS SOPIAN

 

Dari Abu Hurairah RA ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah kalian untuk beramal sebelum datangnya tujuh perkara. Apakah kamu harus menantikan kemiskinan yang dapat melupakan, kekayaan yang dapat menimbulkan kesombongan, sakit yang dapat mengendurkan, tua renta yang dapat melemahkan, mati yang dapat menyudahi segala-galanya, atau menunggu datangnya Dajjal, padahal dia adalah sejelek-jelek yang ditunggu, atau menunggu datangnya kiamat, padahal kiamat adalah sesuatu yang amat berat dan amat menakutkan.” (HR Tirmidzi).

Hadis tersebut menyadarkan kita bahwa di tengah sempit dan terbatasnya waktu, manusia hendaknya membekali diri dengan berbagai kebaikan. Beramal sebanyak mungkin dan terus menebar manfaat. Kita tak mengerti kapan maut akan datang.

Oleh karena itu, bersiap-siaplah. Jangan tertipu dengan masa muda dan kesehatan yang prima. Selalu ingat bahwa waktu yang tersedia di dunia amatlah sebentar. Esok atau lusa, ketika ajal menjelang, semua kesempatan yang ada akan hilang.

Kebiasaan menunda-nunda hanya akan merugikan kita. Jangan sampai kelalaian yang diperbuat terlambat kita sadari hingga berujung penyesalan tiada bertepi. Allah SWT berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).” (QS at-Takatsur: 1-3).

Ketahuilah, kematian sering datang tanpa permisi dan tanpa notifikasi. Belum sempat menyiapkan diri, maut justru datang menghampiri. Di tengah asyiknya mengejar-ngejar dan menumpuk harta kekayaan dunia, tiba-tiba manusia sudah berada di alam yang berbeda. Terbaring di liang kubur tanpa teman dan sanak famili. Semuanya bisa datang begitu cepat dan mendadak.

Sungguh, dunia tempat kita hidup saat ini merupakan ladang bagi kehidupan akhirat. Siapa yang banyak menanam, tentu ia akan banyak memetik hasilnya. Dan ingat, apa yang kita tanam, itulah yang akan dipetik di kemudian hari. Gunakan nikmat usia di jalan ketaatan pada-Nya. Berbekallah selalu untuk bersiap menyambut kehidupan di keabadian.

Sungguh keliru jika seseorang terkecoh dengan kondisi kesehatan dan kehidupannya yang berkecukupan. Mungkin saja semua itu akan segera berlalu bersama waktu. Orang yang cerdas, akan senantiasa melihat akibat yang bisa dimunculkan oleh kesibukan aktivitasnya.

Membiasakan berpikir sebelum bertindak adalah perbuatan yang bijak. Sebab, tak sedikit mereka yang bertindak tanpa melalui proses berpikir matang, justru berujung penyesalan.

Orang yang memiliki kesadaran akan makna hidup, selalu mencari tahu dan memperbanyak bekal untuk perjalanan abadi, hingga memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. Adapun yang lalai, mereka membawa bekal sekadarnya, atau mungkin keluar tanpa membawa bekal sedikit pun.

Oleh sebab itu, gunakanlah setiap detik umur kita di jalan kebaikan. Bersegeralah sebelum kesempatan itu lenyap. Carilah ilmu juga hikmah. Berlombalah dengan waktu, lawanlah nafsu, dan carilah bekal sebanyak-banyaknya. Saat semuanya telah terlambat, tak akan berguna lagi penyesalan di kemudian.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat