Profesor Taufiq Ashyari, Ketua tim peneliti dari Birmingham City Uiversity (BCU) yang memanfaatkan teknologi robot dan 5G untuk monitoring Sherwood Forest, di Inggris. | Dok Birmingham City University

Inovasi

Melindungi Hutan dengan Robot 5G

Robot merupakan pilihan teknologi menjanjikan untuk melakukan tugas pengawasan hutan.

Di Inggris, terdapat sebuah hutan tua yang sangat dilindungi. Artinya, tak bisa sembarang orang masuk ke dalam hutan bernama Sherwood Forest tersebut.

Padahal, untuk menjaga kelestarian hutan, kesehatan dari tiap pohon dalam Sherwood Forest harus selalu termonitor. Kondisi ini, kemudian mendorong lahirnya konsorsium yang dipimpin oleh Nottinghamshire County Council.

Lewat konsorsium itu, para pemangku kepentingan, ditantang untuk menghadirkan robot penunjang riset lingkungan ke dalam hutan. Konsorsium itu pun menggandeng Birmingham City University (BCU) sebagai academic lead

Uniknya, Ketua tim peneliti dari BCU itu merupakan seorang akademisi dari Indonesia yakni Prof Taufiq Asyhari. "Lewat konsorsium ini, kami mengembangkan robot yang mampu melintasi kawasan hutan dengan baik. Robot ini berfungsi sebagai remote sensing, sehingga kami membekali robot ini dengan beragam sensor dan konektivitas 5G," kata Prof Taufiq Asyhari kepada Republika beberapa waktu lalu.

Tapi, pengembangan ini sifatnya adalah modifikasi dari robot berbentuk anjing yang disebut dengan robot dog. Lewat modifikasi ini, robot dog hadir dengan beragam sensor dan teknologi untuk menunjang fungsinya sebagai garda terdepan dalam remote sensing.

Menurutnya, penerapan remote sensing sangat vital bagi kelestarian Sherwood Forest. Mengingat, biasanya, kegiatan monitoring kondisi suatu pohon memerlukan sensor yang harus dilekatkan kepada pohon secara langsung.

photo
Major oak merupakan salah satu pohon tertua di Hutan Sherwood, Inggris. Pohon ini diperkirakan telah berusia 1000 tahun. - (Visitsherwoodforest.co.uk)

Penerapan sensor konvensional seperti ini, dianggap berpotensi memberi dampak negatif bagi pohon. Pertimbangan itulah yang mendorong hadirnya remote sensing dengan robot dog yang telah dibekali dengan sensor jarak jauh.

"Teknologi yang diterapkan dalam robot dog membuat monitoring kondisi pohon dapat dilakukan tanpa ada interaksi langsung dengan pohon yang dijadikan subyek. Artinya, robot dog sudah bisa melakukan monitoring lewat jarak beberapa meter dari pohon," ujarnya.

Beberapa sensor yang diterapkan dalam robot ini sendiri diantaranya adalah kamera RGB dan kamera depth sense. Selain itu, robot yang dikembangkan dalam program yang berjalan mulai dari Maret 2020 hingga Maret 2022 ini juga akan dilengkapi dengan kamera thermal dan low cost multispectral sensor.

Dengan beragam indra non intrusive tersebut, nantinya robot dog ini akan bisa mengetahui kondisi kesehatan sebuah pohon secara menyeluruh dengan jarak hingga 10 meter dari obyek observasi. "Seluruh data yang dihimpun itu diolah dengan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kondisi pohon," kata dia.

Identifikasi yang dilakukan pun dapat menggambarkan apakah pohon itu terdampak cuaca ekstrim, terkena serangan hama, atau sejumlah ancaman lain yang berpotensi menggangu kelangsungan hidupnya. 

 

 

Teknologi yang diterapkan dalam robot dog membuat monitoring kondisi pohon dapat dilakukan tanpa ada interaksi langsung dengan pohon yang dijadikan subyek.

PROF TAUFIQ ASYHARI, Ketua tim peneliti dari Birmingham City Universuty (BCU).

 

Manfaatkan 5G

photo
Hutan Sherwood, di Nottinghamshire, Inggris, terkenal karena asosiasi bersejarahnya dengan legenda Robin Hood. - (Visitsherwoodforest.co.uk)

Taufiq menyampaikan, beragam sensor yang tertanam dalam robot dog tersebut, disatukan dalam kotak sensor yang kemudian terhubung dengan transmisi data streaming menggunakan jaringan 5G. Dengan penerapan jaringan 5G, maka transmisi data bisa dilakukan dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan 4G.

"Kecepatan transmisi data ini akan sangat menunjang penggunaan sensor high definition. Lewat jaringan 5G, maka observasi di hutan yang sangat luas bisa dilakukan dengan real time, cepat dan akurat," Taufiq menjelaskan. 

Sejauh ini, pengembangan robot dog, didukung dengan pendanaan senilai 10 juta poundsterling atau sekitar Rp 200 miliar dan telah menunjukan hasil yang sangat menjanjikan. Oleh karena itu, Taufiq menilai nantinya pengembangan robot dog juga bisa diterapkan dalam sejumlah bidang industri dan layanan publik lainnya. 

"Teknologi ini bisa diterapkan untuk inspeksi kelayakan fasilitas industri, inspeksi kelayakan jalan atau digunakan sebagai autonomous patrol," ujar dia. 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat